Ridwan Kamil: Sudah Tidak Ada Lagi Desa Sangat Tertinggal di Jabar
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku telah melakukan perubahan besar-besaran dari desa. Selama empat tahun memimpin Jawa Barat, hampir 1.000 desa mengalami kemajuan.
Ridwan Kamil mulai menjabat Gubernur Jawa Barat sejak 5 September 2018. Dia didampingi wakilnya Uu Ruzhanul Ulum.
“Dalam kurun waktu empat tahun kepemimpinan saya, Provinsi Jawa Barat berhasil memajukan 977 desa tertinggal dan sangat tertinggal,” kata Ridwan Kamil saat memberikan Kuliah Umum Blue Ocean Strategy Fellowship (BOSF) di Multipurpose Hall, Sampoerna University, Jakarta Selatan, Rabu (12/4).
-
Siapa yang mengapresiasi Ridwan Kamil? Kendati demikian, dirinya mengapresiasi Ridwan Kamil yang memberi perhatian terkait kesehatan mental di Jakarta.
-
Apa yang dijanjikan Ridwan Kamil untuk warga di masing-masing RW? Salah satu programnya nanti RW-RW akan kita kasih anggaran minimal Rp100 sampai Rp200 juta, kata RK di Jakarta Timur, yang dikutip (8/9).
-
Siapa yang mendapat manfaat dari janji Ridwan Kamil? 'Kami juga mendukung konsep kerja dari mana saja, namun pasangan RIDO akan meningkatkan jumlah co-working space yang dapat digunakan secara gratis oleh Gen Z di Jakarta, termasuk penyediaan kopi,' ujar Ridwan Kamil, seperti yang dikutip dari akun Youtube KPU Provinsi Jakarta.
-
Apa yang membuat elektabilitas Ridwan Kamil tinggi? Pernah menjabat wali kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat.
-
Bagaimana Ridwan Kamil mengkampanyekan dirinya di Pilkada DKI Jakarta? 'Saya akan sosialisasikan dan membantu Pak Ridwan Kamil menjadi gubernur. Saat mengemudikan angkot, saya akan mengajak penumpang untuk memilih nomor 1, pasangan RIDO,' tuturnya.
-
Siapa yang mencatut nama Ridwan Kamil? Dilansir dari akun Instagram resminya @ridwankamil, Ridwan Kamil telah membantah dan mengklarifikasi nomer WhatsApp tersebut.
Menurut Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, saat ini tidak ada lagi desa tertinggal dan sangat tertinggal di Jawa Barat. Capaian ini berkat program Gerbang Desa (Gerakan Membangun Desa) untuk mencapai ‘zeroing underdeveloped village’.
"Alhamdulillah, hari ini sudah tidak ada desa tertinggal dan sangat tertinggal di Provinsi Jawa Barat," ucapnya.
Dia menyebut, hampir 60 persen industri pengolahan berada di Jawa Barat. Kondisi ini turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
“Dalam struktur perekonomian di Jawa Barat, sektor industri memiliki kontribusi terbesar dan menduduki peringkat pertama, disusul oleh sektor pertanian. Hal ini menjadi kekuatan bagi Jawa Barat untuk menyerap tenaga kerja guna kesenjangan ekonomi dan sosial di tengah masyarakat,” jelas Kang Emil.
Menurutnya, saat ini, total penduduk di Jawa Barat mencapai 50 juta orang. Sebanyak 39,8 juta di antaranya tinggal di desa. Jumlah desa di wilayah tersebut tercatat sebanyak 5.312.
Sebagai informasi, Kuliah Umum ini mengangkat tema ‘Kemakmuran Untuk Semua: Upaya Pembangunan Desa Di Jawa Barat Untuk Pemerataan Kesejahteraan’. Kegiatan ini diselenggarakan BOSF bekerja sama dengan Sampoerna University (SU), School of Government and Public Policy (SGPP) Indonesia dan Blue Ocean Global Network.
President of Sampoerna University Dr. Marshall Schott mengatakan, kemitraan ini merupakan kolaborasi strategis bagi Sampoerna University guna meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya membangun Indonesia dari desa. Sehingga Indonesia tidak hanya terlarut dalam hiruk pikuk kehidupan urban dan melupakan masyarakat desa.
“Sampoerna University sangat senang dapat bekerja sama dengan School of Government and Public Policy (SGPP) dan Blue Ocean Group Network dari Singapura untuk menjadi tuan rumah program Blue Ocean Strategy Fellowship. Program ini bertujuan untuk melibatkan serta mendukung beberapa talenta terbaik Indonesia untuk mengatasi masalah yang sangat penting bagi kita semua. Melalui penelitian dan forum publik, kami tahu bahwa Fellowship ini akan berfungsi sebagai katalisator yang kuat untuk dialog dan solusi lebih lanjut di ruang publik,” ucap Marshall.
CEO School of Government and Public Policy (SGPP) Ony Avrianto Jamhari menyampaikan, SGPP memiliki misi melatih para pemimpin publik di masa depan yang mampu memecahkan masalah publik. Kemudian menyelesaikan persoalan yang paling menantang dan meningkatkan peluang menghasilkan kebijakan yang diinginkan.
“BOSF dapat dijadikan sebagai model pembelajaran good practices atau praktik-praktik terbaik dan tidak baik di sebuah lembaga baik pemerintah maupun non pemerintah. Para pemangku keputusan dapat menggunakan metode ini dalam mengambil keputusan,” kata dia. (mdk/tin)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil menyentil Dharma Pongrekun karena salah data soal Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menilai komentar tersebut menunjukkan tipikal netizen yang enggan mencari tahu informasi di internet.
Baca SelengkapnyaDPRD Jawa Barat segera mengirimkan berkas pemberhentian Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat kepada Kemendagri.
Baca SelengkapnyaSurvei SMRC menyebutkan Ridwan Kamil masih menjadi favorit dalam pilkada Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaMeskipun sudah tidak menjadi gubernur, masyarakat Jabar masih mengingat nama Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaHingga kini, belum ada pasangan lain yang dikabarkan bakal bersaing dengan Khofifah dan Emil
Baca SelengkapnyaMomen Ridwan Kamil bersiap-siap tinggalkan Gedung Pakuan menjelang akhir masa jabatannya.
Baca SelengkapnyaSelain itu juga telah membangun 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan baru, dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil tegas membantah Dharma terkait Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi yang dianggap miskin usai Covid-19.
Baca SelengkapnyaSaya mah pensiun, jalan-jalan, keliling dunia. Karena 10 tahun kan gak pergi-pergi secara pribadi.
Baca SelengkapnyaLitbang Kompas merilis hasil survei terbaru untuk calon gubernur di Pilkada Jawa Barat 2024.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil tak mau menanggapi hasil survei berlebihan karena menurutnya angka dalam survei selalu bergerak, bisa naik dan turun.
Baca Selengkapnya