Sampel Warga Palembang Mengalami Gangguan Pernapasan Dikirim ke Balitbangkes Kemenkes
Merdeka.com - Tim Penyakit Infeksi Emerging Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang kembali mengirim sampel dari pasien MS (64) yang dirawat di ruang isolasi sejak dua hari lalu ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan. Besar harapan, hasilnya dinyatakan negatif dari Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Covid 19 (Corona).
Humas RSMH Palembang Ahmad Suhaimi mengungkapkan, hasil pemeriksaan sampel pertama diprediksi akan diketahui sore atau paling lambat besok. Namun, tim PIE langsung bergerak cepat mengirim sampel kedua agar hasilnya cepat diketahui.
"Sampel pertama belum keluar, tapi kami sudah kirim sampel kedua dari pasien MS," ungkap Suhaimi, Kamis (5/3).
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Dimana tim khusus Kemenkes mengambil sampel? Dikutip dari ANTARA, tim peneliti itu mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
-
Bagaimana mendiagnosis penyakit? Diagnosis adalah penentuan jenis penyakit yang diteliti melalui gejala yang terjadi.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
Dijelaskannya, kondisi pasien MS semakin membaik sejak dirawat dua hari lalu. Dia berharap, pasien hanya mengalami ISPA biasa, bukan virus Corona atau MERS.
Menurut dia, pengiriman sampel pertama dari pasien kedua yang baru diisolasi kemarin juga sudah dilakukan. Hal ini merupakan prosedur yang harus dilakukan ketika pasien masuk ruang isolasi.
"Kita berdoa saja hasilnya negatif," kata dia.
Diketahui, MS (64) asal Prabumulih, dievakuasi ke ruang isolasi RSMH Palembang setiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Selasa (3/3). Pasien mengalami gejala sesak, batuk, dan demam sepulang umrah.
Kemudian, pasien perempuan berusia 77 tahun asal Palembang, dirujuk dari RS Hermina Palembang, karena mengalami gejala yang sama dengan pasien pertama. Dia pulang dari umrah enam hari lalu dan merasakan gejala itu selama berada di Palembang.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi belum mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya pria tersebut.
Baca Selengkapnya