Savana Gunung Bromo Mulai Hijau Kembali, Kunjungan Wisatawan Belum Pulih
Beberapa jenis tanaman, seperti pepohonan, masih butuh waktu panjang untuk kembali pulih seperti wujud semula.
Savana di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mulai menghijau kembali pasca-terbakar beberapa waktu lalu. Tunas bermunculan dari lokasi rerumputan yang sebelumnya terbakar akibat kecerobohan pengunjung menyalakan flare saat foto prewedding.
Savana Gunung Bromo Mulai Hijau Kembali, Kunjungan Wisatawan Belum Pulih
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani mengatakan, tunas rumput sudah mulai tumbuh di savana Gunung Bromo, begitu pula vegetasi di sekitar lokasi. Kawasan itu sudah mulai kelihatan menghijau kembali.
Namun, beberapa jenis tanaman, seperti pepohonan, masih butuh waktu panjang untuk kembali pulih seperti wujud semula.
"Memang ada beberapa jenis flora yang terdampak, kalau di Savana itu ada beberapa jenis rumput seperti rumput malela, beberapa jenis anggrek yang turut terbakar. Untuk pohon, contohnya seperti kemladingan gunung, cemara gunung, untuk jenis pohon membutuhkan waktu beberapa lama ya untuk pulih kembali, sekitar 3-5 tahun."
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani di Kota Malang, Kamis (19/10).
Vegetasi di Savana, kata Septi, perlahan-lahan mulai kembali pulih, walaupun belum terjadi hujan. Kondisinya masih tetap kering, sehingga potensi kebakaran harus diwaspadai.
"Masih terus melakukan patroli di daerah rawan kebakaran, sebagai upaya pencegahan terjadinya kebakaran hutan kembali," katanya.
Septi juga menyampaikan bahwa tingkat kunjungan para wisatawan masih belum pulih. Okupansi kunjungan masih antara 40-60 persen.
"Jadi belum sebanyak seperti saat sebelum terjadi kebakaran hutan. Akhir pekan jumlah kunjungan cukup banyak tetapi saat week day belum seperti biasanya," terangnya.
Septi mengimbau kepada wisatawan yang akan berkunjung ke TNBTS untuk menyiapkan diri dengan booking online. Sehingga saat masuk pintu kawasan tidak antre menunggu dan cukup pengecekan saja.
"Karena ini belum mulai musim hujan di dalam kawasan, dan masih dalam kondisi kemarau. Mohon pengunjung untuk tetap waspada untuk tidak menyalakan api sembarangan yang mungkin bisa menimbulkan kebakaran. Karena memang masih ada beberapa tempat yang masih kering, mudah terbakar bila terpicu oleh api," ungkapnya.
Terpenting juga, pengunjung mengikuti aturan masuk dalam kawasan konservasi, termasuk bila mempunyai tujuan selain berwisata, seperti penelitian, foto prewedding, agar menyampaikan kepada petugas di lokasi pintu masuk.
"Sehingga diarahkan untuk langkah berikutnya dalam pengurusan Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi)," pungkasnya.