Sedekat Apa Moeldoko dengan Al-Zaytun?
Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko angkat suara terkait kedekatannya dengan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun. Dia mengakui dekat dengan Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang.
"Ya biasa aja. Kan kita itu harus pandai membangun. Apalagi tugasnya kepala KSP harus pandai berkomunikasi dengan siapapun," tegas Moeldoko, di Istana, Jakarta, Senin (26/6).
Moeldoko meminta kedekatan tersebut jangan diartikan macam-macam. Menurutnya kedekatan itu justru membawa keuntungan untuk memantau Al-Zaytun.
-
Apa saja program pelatihan yang diusulkan Moeldoko? 'Yang meliputi pelatihan berjenjang dari hulu hingga hilir dengan melibatkan dunia usaha, kementerian/lembaga, Bank Sentral Indonesia, asosiasi petani, dan organisasi kepemudaan,' sambungnya.
-
Siapa yang diusulkan Moeldoko untuk dilatih di pusat pelatihan? Kepresidenan Moeldoko mengusulkan Indonesia menjadi pusat pelatihan petani muda Asia Pasik kepada Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO).
-
Kenapa Moeldoko mengusulkan Indonesia jadi pusat pelatihan petani? 'Indonesia punya keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Selain itu, pemerintah Indonesia juga telah telah bekerja sama dengan FAO membangun program regenerasi petani,' kata Moeldoko saat bertemu Asisten Direktur Jenderal dan Perwakilan Regional FAO untuk Asia Pasifik, Jong Jin Kim, di Kolombo Sri Lanka, dikutip dari siaran pers, Sabtu (24/2/2024).
-
Kenapa Cak Diqin mendirikan Pesantren? Inisiatif mendirikan ponpes muncul karena pengajian rutin di rumah makan milik Cak Diqin banyak peminatnya.
-
Kenapa harus menghindari akhlak mazmumah? Menghindari akhlak mazmumah atau perilaku tercela merupakan bagian penting dalam upaya seorang muslim untuk mencapai kehidupan yang penuh berkah dan ridha Allah SWT. Akhlak mazmumah tidak hanya merusak hubungan dengan sesama manusia tetapi juga menjauhkan diri dari Allah.
-
Kenapa Wali Kota Medan berharap muktamar membawa kebaikan? “Tentu kita berharap muktamar yang dilaksanakan nantinya membawa kebaikan bagi bangsa Indonesia,“ kata Wali Kota Medan Bobby Nasution.
"Konteksnya komunikasi politik, komunikasi publik dan seterusnya. Jadi jangan terus diartikan macam-macam. Dan semakin saya bisa dekat dengan pak Panji Gumilang kan saya bisa makin melihat apa yang dia akan lakukan," ujarnya.
Moeldoko mengaku sudah pernah ke Al-Zaytun sejak menjadi Pangdam Siliwangi pada tahun 2010-2011. Hubungan itu terus berlanjut sampai menjadi kepala staf kepresidenan.
"Saya dua kali. Waktu (masih) pangdam dulu ya. Pangdam sekali. Berikutnya waktu (jadi) KSP saya ke sana," katanya.
Moeldoko ke Al-Zaytun untuk memberikan ceramah kebangsaan. "Pernah. Kasih ceramah. Kasih ceramah kebangsaan di sana," sebutnya.
Dua Kali Isi Ceramah di Al-Zaytun
Selanjutnya, Moeldoko mengaku sudah dua kali ke Ponpes Al Zaytun untuk mengisi ceramah kebangsaan.
"Pernah, ngasih ceramah. Ngasih ceramah kebangsaan di sana," ujar Moeldoko.
Dia mengaku tak mengetahui secara jelas apa yang terjadi di Ponpes Al Zaytun, termasuk ada atau tidak dugaan ajaran menyimpang. Namun, Moeldoko melihat nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila selalu dibicarakan di Ponpes Al Zaytun.
"Tapi yang saya lihat bahwa norma-norma apa itu, kebangsaan berjalan di sana. Indonesia Raya selalu dinyanyikan," jelasnya.
Mantan Panglima TNI itu mengatakan dirinya sudah beberapa kali berkunjung ke sejumlah pondok pesantren. Menurut dia, persoalan kebangsaan di Ponpes Al Zaytun sangatlah kental.
"Ya lingkungannya (di Al Zaytun) berjalan seperti biasa ya. Lingkungan biasa. Karena saya sering masuk ke pesantren-pesantren ya seperti itu. Hanya yang saya lihat persoalan-persoalan kebangsaannya itu kental ya di sana (Al Zaytun)," kata dia.
Jangan Terburu-buru Menghakimi Al-Zaytun
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai tidak perlu buru-buru menghakimi Pondok Pesantren Al-Zaytun dengan mencabut izinnya. Menurut Moeldoko perlu didalami lebih dahulu dugaan ajaran menyimpang di Ponpes yang dipimpin Panji Gumilang.
"Itu jangan buru-buru ke sanalah. Dicek dulu. Makanya mendalami. Bahasa mendalami tadi kan presiden, perlu semua mendalami. Sesuai domain, tupoksinya masing-masing," ujar Moeldoko di Istana, Jakarta, Senin (26/6).
Menurut Moeldoko, Pemda bisa menangani bila ada masalah ideologi. Bila diduga terlibat ajaran radikalisme, BNPT bisa turun tangan.
Namun, bagaimana tindakan yang harus diambil, perlu dilihat hasil pendalaman terhadap Ponpes Al-Zaytun tersebut. Hukumannya tidak harus dicabut, bisa penegakan hukum atau pembinaan saja.
"Jadi kalau semua badan-badan itu bekerja, yang mendalami semuanya, kalau terjadi sesuatu seperti apa, serahkan nanti apakah itu sifatnya pembinaan, apakah itu sifatnya law enforcement. Nah itu pilihannya," ujar Moeldoko.
Mantan panglima TNI ini enggan menilai apakah Ponpes Al-Zaytun ada ajaran menyimpang. Ia hanya mendorong perlu adanya pemeriksaan yang mendalam dan intens.
"Kalau hanya sekilas kan saya engga ngerti. Bagaimana yang sesungguhnya itu apa, perlu adanya badan yang intens melihat itu sehingga nanti kesimpulannya tidak salah. Jangan membuat kesimpulan atas isu yang berkembang wah repot nanti," pungkasnya.
Tak Terima Dituding Beking Ponpes Al-Zaytun
Namun dengan tegas Moeldoko membantah membekingi Ponpes yang menjadi sorotan karena diduga ada ajaran menyimpang.
"Emang preman kok jadi beking. Itu yang ngomong itu suruh sekolah dulu itu, biar pinter dikit," ujar Moeldoko.
Kata dia, sebagai kepala staf kepresidenan memang harus membangun komunikasi yang baik dengan siapa pun
"Memang kenapa? Tidak boleh apa deket?" kata Moeldoko. (mdk/syf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Moeldoko membantah soal tudingan Pendiri Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) Imam Supriyanto yang menyebut Moeldoko jadi beking Al-Zaytun.
Baca SelengkapnyaBukan hal yang mudah, situasi genting kerap dihadapi oleh mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
Baca SelengkapnyaMoeldoko bagi Partai Demokrat tak termaafkan dan tak terlupakan.
Baca SelengkapnyaMenteri AHY ungkap hubungannya dengan Moeldoko yang pernah berseteru terkait Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaMoeldoko meminta masyarakat untuk fokus pada penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) pada Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaAksi sang purnawiraran TNI AD itu mendapat tanggapan dari sang ustaz. Dia turut didoakan.
Baca SelengkapnyaKiky Saputri beri testimoni saat ketemu dengan jenderal bintang 4 Moeldoko.
Baca SelengkapnyaMeski dia memiliki jabatan mentereng, ternyata tak membuat alumni Akabri 1981 ini menggunakan 'kekuasaannya' untuk meminta lebih dulu berwudhu.
Baca SelengkapnyaKepala Staf Kepresidenan Moeldoko memperingati Rocky Gerung.
Baca SelengkapnyaIni kali pertama Moeldoko bertemu dan bersalaman dengan AHY, usai konflik di Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaMenteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyinggung calon pemimpin pernah memperalat agama demi kepentingan politik.
Baca SelengkapnyaGerindra goda Demokrat dukung Prabowo lewat pantun.
Baca Selengkapnya