Serang Kantor dan Anggota Satpol PP Denpasar Usai Razia PSK, Pelaku Bawa Pistol & Teriak: Saya Ini Preman
Peristiwa itu tak Satpol PP menyurutkan mereka. Justru semakin menggencarkan penertiban.
Enam orang petugas Satpol PP mengalami luka.
Serang Kantor dan Anggota Satpol PP Denpasar Usai Razia PSK, Pelaku Bawa Pistol & Teriak: Saya Ini Preman
Kantor Satpol PP Denpasar, Bali diserang orang tak dikenal. Tak masuk tanpa izin, pelaku juga menyerang anggota Satpol PP yang kebetulan ada di kantor pada Minggu (26/11) dini hari.
Kepala Bidang (Kabid) Penertiban Satpol PP Kota Denpasar I Nyoman Sudarsana mengatakan aksi premanisme itu dilakukan lebih kurang 25 orang. Diduga kuat, ada kaitannya dengan penertiban lokalisasi yang dilakukan apa buahnya pada Sabtu (25/11) malam, pukul 23.00 WITA.
Dalam penertiban itu, sejumlah wanita pekerja seks komersial (PSK) terjaring. Mereka tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan akhirnya dibawa ke Kantor Satpol PP Kota Denpasar.
"Iya disinyalir tempat prostitusi, karena kita melakukan penertiban kependudukan di lokasi itu dan ternyata yang kita temukan wanita-wanita itu tidak ber KTP pada saat kita lakukan penertiban itu. Sehingga kita bawalah ke Kantor Satpol PP," kata Kabid Penertiban Satpol PP Denpasar, Senin (27/11).
"Setelah mereka terindikasi tidak bawa KTP kita bawa ke Kantor Satpol PP. Rencananya hari ini kita BAP karena saat tersidak mereka tidak bisa menunjukkan data kependudukan," ungkapnya.
"Mereka datang bergerombol dan langsung melakukan penyerangan karena kita tidak bisa dialog. Mereka bilang buka-buka pintunya dan gerbangnya masih terkunci jadi digebrak-gebrak, kalau tidak dibuka aku bunuh kau," ujarnya.
"Saya ini preman. Pintunya didobrak gagang kunci itu lepas dan mereka langsung masuk menyerbu. Kita kan kelabakan, mereka kira-kira 25 orang kita hanya enam orang kelabakan kita. Mereka datang pakai sepeda motor. (Yang bilang ) preman dan mengacungkan pistol dan kita tidak tau apakah itu pistol mainan apakah pistol sungguhan kita tidak tau. Itu yang sedang diselidiki oleh Polsek (Denpasar Timur)," ujar Kabid) Penertiban Satpol PP Kota Denpasar.
Saat penyerbuan terjadi, sempat terjadi perkelahia hingga anggota Satpol PP yang dianiaya melarikan diri dari Kantor Satpol Kota Denpasar. Saat itulah, puluhan perempuan yang diduga PSK juga ikut kabur.
"Dan pada saat kita seperti itu, diambil kesempatan oleh wanita-wanita ini dan begitu pintu terbuka langsung mereka melarikan diri. Kita tidak tau (apakah PSK itu dibawa premam). Karena pada saat kejadian mereka sudah lari kita masih berantem dengan preman," ujarnya.
Tidak diketahui apakah puluhan PSK tersebut akhirnya dijemput preman-preman itu saat mereka kabur.
"Kepala seksi saya ikut berantem dan dipukul dan dipukul menyelamatkan diri dan menelpon intelnya Polresta Denpasar dan saat itu datang kepolisian langsung melakukan olah TKP. Anggota keluar kantor biar tidak dikeroyok lagi dan dan bisa telepon," katanya.
Penyerangan berlangsung cepat lebih kurang 20 menit. Sebanyak enam anggota Satpol PP dianiaya. Selain itu, mobil dan sepeda motor dinas Satpol PP Kota Denpasar juga dirusak.
Satpol PP Denpasar meminta kepolisian segera menangkap para pelaku. "Kita tetap memohon kepada kepolisian biar bisa semuanya itu tertangkap."
Sementara, petugas Satpol PP yang dianiaya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya, Kota Denpasar.
Menurutnya, peristiwa itu tak menyurutkan mereka. Justru semakin menggencarkan penertiban.
"Kita di Satpol PP fungsi tugas dan pokok kita menyelenggarakan ketertiban umum kemudian penegakan perda perlindungan masyarakat. Kita tidak akan kendor, baru ada begini kita kendor, tidak dan maju terus. Ini kan lembaga negara diacak-acak orang itu. Iya kita fighting, lawan mereka," ujarnya.
Sementara, Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra dan Kepala Satpol PP Provinsi Bali I Dewa Nyoman Rai Dharmadi belum merespon soal adanya peristiwa tersebut.
Terpisah, Wali Kota Denpasar, Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan pihakya akan mengadakan rapat dengan pihak terkait.
"Masyarakat merasa terganggu dengan kondisi ini," Jaya Negara, saat ditemui di Denpasar, Bali, Senin (27/11).
Perihal penertiban yang dilakukan Satpol PP, dia pastikan atas aduan yang diterim.
"Sekarang sudah ditindaklanjuti laporannya ke Polsek Denpasar Selatan dan dilanjutkan ke Polresta Denpasar sekarang. Saya dengar sudah ada penahanan kepada empat orang pelaku," ujarnya.