Bukan ke Polisi, Warga Ini Pilih Lapor ke Damkar dan Satpol PP Saat Dipalak
Korban yang dipalak kemudian menghubungi kakaknya hingga kakaknya datang ke lokasi kejadian dan melakukan pengejaran para pelaku hingga dikeroyok.

Viral video memperlihatkan lima pemuda diamankan petugas Satpol PP dan anggota Damkar Kabupaten Semarang. Mereka diamankan lantaran dua orang terlibat aksi pemalakan terhadap warga yang sedang berada di Kabupaten Semarang dan tiga orang diduga kreak (gangster).
Kabar sejumlah pemuda diamankan tersebut diunggah salah satu akun Instagram @satpolppdamkarkabsemarang. Lima pemuda yang diamankan kemudian diminta naik mobil satpol PP untuk kemudian diserahkan Polsek Ungaran.
"Benar pemuda itu sudah diserahkan ke Polsek Ungaran. Kejadian itu hari Minggu 9 Februari 2025 malam," kata Kepala Satpol PP Kabupaten Semarang, Anang Sukoco dalam keterangannya, Sabtu (15/2).
Kronologi
Kejadian bermula ketika petugas menerima laporan dari seorang penjual nasi goreng bahwa ada aksi pengeroyokan yang dilakukan warga kepada dua orang di dekat Kantor DP3AKB Kabupaten Semarang, Jalan Kisarino Mangunpranoto.
Tim Quick Response System (QRS) Satpol PP Kabupaten Semarang yang menerima laporan langsung menuju lokasi. Sesampainya di lokasi petugas mengamankan dua orang yang dikeroyok diantaranya M Nur Abdilah (18) dan Lutfi Fahril (24), keduanya merupakan warga Kota Semarang.
"Dua orang tersebut diduga merupakan pelaku pemalakan. Dan meminta sejumlah uang dan ponsel kepada seorang warga di dekat SPBU Taman Unyil," ujarnya.
Korban yang dipalak kemudian menghubungi kakaknya hingga kakaknya datang ke lokasi kejadian dan melakukan pengejaran para pelaku hingga dikeroyok.
Petugas yang mencoba mencari pelaku yang kabur dengan menyusuri kawasan Jalan Perintis Kemerdekaan yang sudah melintas wilayah Kota Semarang justru mendapati tiga orang pemuda sedang mabuk tiduran di trotoar dengan senjata tajam.
"Kita amankan mereka bertiga sedang mabuk dan diduga gansgter," ujarnya.
Pemuda yang diduga gangster tersebut yakni RA (15) dan AMH (15), keduanya bersekolah di SMP Negeri di Ungaran, serta Ridwan Kurnia Aji (24), warga Pudakpayung. Dari hasil keterangan yang diperoleh, para pemuda tersebut mengaku hendak tawuran di daerah Mranggen, Kabupaten Demak namun kehabisan bensin kendaraan.