Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Seruan Dewan Guru Besar UI: Kami Cemas Kegentingan ini Menghancurkan Masa Depan Bangsa

Seruan Dewan Guru Besar UI: Kami Cemas Kegentingan ini Menghancurkan Masa Depan Bangsa

Seruan Dewan Guru Besar UI: Kami Cemas Kegentingan ini Menghancurkan Masa Depan Bangsa

Civitas akademi berbagai Universitas satu per satu menyuarakan keprihatinan akan proses politik Pemilu yang bisa berimbas pada kondisi Indonesia di masa depan.

Setelah munculnya petisi dari Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Islam Indonesia (UII), kini giliran Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (DGB UI) menyerukan keprihatinannya tentang demokrasi di Tanah Air.

Puluhan DGB UI berkumpul dan membacakan Seruan Kebangsaan Kampus Perjuangan “Genderang UI Bertalu Kembali”.

Ketua DGB UI, Prof. Harkristuti Harkrisnowo merasa terpanggil untuk menabuh genderang. Tujuannya ingin membangkitkan asa dan memulihkan demokrasi negeri yang terkoyak.


“Negeri kami tampak kehilangan kemudi akibat kecurangan dalam perebutan kekuasaan, nihil etika, menggerus keluhuran budaya serta kesejatian bangsa,” kata Prof. Tuti, sapaan akrabnya, Jumat (2/2).

Seruan Dewan Guru Besar UI: Kami Cemas Kegentingan ini Menghancurkan Masa Depan Bangsa

Tuti prihatin atas hancurnya tatanan hukum dan demokrasi. Dia berpandangan, saat ini sudah hilang etika bernegara dan bermasyarakat. Terutama korupsi, kolusi dan nepotisme yang telah menghancurkan kemanusiaan.

“Serta merampas akses keadilan kelompok miskin terhadap hak pendidikan, kesehatan, layanan publik dan berbagai kelayakan hidup,” ujarnya.


Dia menyoroti yang terjadi saat ini adalah keserakahan dengan mendompleng nama pembangunan. Pembangunan juga dilakukan tanpa kewarasan akal budi dan kendali nafsu keserakahan.

Kondisi ini menyebabkan punahnya sumber daya alam hutan, air, kekayaan di bawah tanah dan laut serta memusnahkan keanekaragaman hayati dan hampir semua kekayaan bangsa.


“Mereka lupa bahwa di dalam hutan, di pinggir sungai, danau dan pantai ada orang-orang, flora dan fauna serta keberlangsungan kebudayaan masyarakat adat bangsa kita,” tegasnya.

Seruan kebangsaan ini digaungkan karena DGB UI resah dan geram atas sikap dan tindak laku pejabat, elit politik dan hukum yang mengingkari sumpah jabatan.


Mereka telah menumpuk harta pribadi dan membiarkan negara tanpa tatakelola. Kondisi ini terus memuncak menjelang Pemilu 2024.

Seruan Dewan Guru Besar UI: Kami Cemas Kegentingan ini Menghancurkan Masa Depan Bangsa

“Kami cemas kegentingan saat ini akan bisa menghancurkan masa depan bangsa Indonesia,” ujarnya.

Seruan Dewan Guru Besar UI

Dewan Guru Besar UI mengajak warga dan alumni UI untuk segera merapatkan barisan. Ada sejumlah hal pokok yang diserukan dewan guru besar UI.

Pertama, mengutuk segala bentuk tindakan yang menindas kebebasan berekspresi.

Kedua, menuntut hak pilih rakyat dalam Pemilu dapat dijalankan tanpa intimidasi dan ketakutan serta berlangsung jujur dan adil.


“Menuntut agar semua ASN, pejabat pemerintah, TNI dan Polri dibebaskan dari paksaan untuk memenangkan salah satu paslon,” tegasnya.

Dudung Singgung Partai Politik di Tengah Gelombang Kritik dari Sivitas Akademika
Dudung Singgung Partai Politik di Tengah Gelombang Kritik dari Sivitas Akademika

Hal itu diketahui Dudung setelah menanyakan ke sejumlah kampus seperti UGM yang tidak semua guru besarnya mengkritisi pemerintah dan proses Pemilu.

Baca Selengkapnya
Sivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis
Sivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis

Mahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.

Baca Selengkapnya
Civitas Akademika Universitas Syiah Kuala Aceh Kritik Pemerintah: Jangan Salah Gunakan Kekuasaan!
Civitas Akademika Universitas Syiah Kuala Aceh Kritik Pemerintah: Jangan Salah Gunakan Kekuasaan!

Kritik terhadap pemerintah terus bermunculan dari kampus di seluruh Indonesia. Teranyar, hal itu disuarakan civitas akademika Universitas Syiah Kuala Aceh.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Civitas Akademika UGM Gelar Kampus Menggugat, Serukan Tegaknya Etika dan Konstitusi
Civitas Akademika UGM Gelar Kampus Menggugat, Serukan Tegaknya Etika dan Konstitusi

Lewat Kampus Menggugat ini, civitas akademika UGM menyerukan untuk bersama-sama mengembalikan etika dan konstitusi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Guru Besar Perguruan Tinggi buat Petisi Kritik Pemerintah, Anies: Kampus Tidak Diam Saksikan Kondisi Bangsa
Guru Besar Perguruan Tinggi buat Petisi Kritik Pemerintah, Anies: Kampus Tidak Diam Saksikan Kondisi Bangsa

Anies menilai sikap kritik dari civitas akademik sejalan dari apa yang selama ini disuarakan

Baca Selengkapnya
Guru Besar dan Civitas Akademi UGM Buat Petisi Kritik Pemerintah, Ini Respons Ganjar
Guru Besar dan Civitas Akademi UGM Buat Petisi Kritik Pemerintah, Ini Respons Ganjar

Ganjar Pranowo menanggapi Petisi Bulaksumur yang disampaikan sejumlah civitas akademisi UGM

Baca Selengkapnya
Ramai-Ramai Sivitas Akademika Kritik Pemerintah, Puan: Biarkan Rakyat Memilih Pemimpin, Tanpa Intimidasi
Ramai-Ramai Sivitas Akademika Kritik Pemerintah, Puan: Biarkan Rakyat Memilih Pemimpin, Tanpa Intimidasi

Puan juga mempersilakan masyarakat memberikan penilaian dan menyuarakan aspirasi sesuai yang nuraninya.

Baca Selengkapnya
Kaesang Temui Gubernur Sulteng: Saya Dapat Kuliah Politik Singkat, tapi Bermanfaat
Kaesang Temui Gubernur Sulteng: Saya Dapat Kuliah Politik Singkat, tapi Bermanfaat

Kaesang mengaku pertemuan antara dirinya dan Gubernur Sulawesi Tengah itu menambah banyak pengetahuan tentang dunia politik.

Baca Selengkapnya
Ini Sikap Civitas Akademika Universitas Brawijaya Terkait Penegakan Hukum dan Etika Demokrasi
Ini Sikap Civitas Akademika Universitas Brawijaya Terkait Penegakan Hukum dan Etika Demokrasi

Civitas akademika Universitas Brawijaya (UB) menyampaikan sikap terkait dengan suasana politik di Indonesia yang fokus pada penegakan hukum dan etika demokrasi.

Baca Selengkapnya