Soal pengadangan di Petamburan, Djarot ngaku dicecar 18 pertanyaan
Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mendatangi Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan terkait pengadangan dirinya beberapa waktu lalu, saat sedang kampanye. Setelah hampir dua jam diperiksa, Djarot akhirnya keluar dari Polda Metro Jaya.
Djarot mengaku dicecar sebanyak 18 pertanyaan oleh penyidik. Yaitu terkait pengadangan saat dia kampanye di Petamburan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
"Ada 18 pertanyaan dan sudah kami berikan data, saksi sebagai saksi gitu ya," kata Djarot di lokasi, Senin (5/12).
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Siapa yang akan PDIP ajukan sebagai saksi? PDIP tidak fokus pada selisih perolehan suara paslon nomor 03 Ganjar-Mahfud dengan paslon pemenang. Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud Henry Yosodiningrat mengungkapkan, PDI Perjuangan siap membawa sejumlah bukti dan saksi ke Mahkamah Konstitusi (MK) di antaranya seorang kepala kepolisian daerah (kapolda) terkait gugatan hasil Pilpres 2024 setelah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa yang bisa membuat pertanyaan? Pertanyaan merupakan salah satu bentuk komunikasi yang paling umum dalam kehidupan sehari-hari kita.
-
Siapa saja yang bersaksi di sidang MK? Sebagai informasi, empat menteri tersebut adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani, Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto.
-
Siapa yang menjawab pertanyaan soal kesiapan PDIP menjadi oposisi? Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan soal kesiapan partai berlambang kepala banteng menjadi oposisi atau berada di luar pemerintahan.
Menurut Djarot, kasus ini adalah baru dan pelakunya juga lain dari di Kembangan Utara, Jakarta Barat.
"Itu tersangkanya baru satu, atas nama inisial R ya. (Umurnya) enggak tahu saya," jelasnya.
Dalam kasus ini, lanjut Djarot, pihaknya telah menyiapkan 12 orang saksi yang diperiksa oleh penyidik.
"Banyak. Dari saksi kami banyak ada 12 kurang lebih dan semua datang," pungkasnya.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya