Stafsus Presiden Angkie Yudistia Apresiasi Banyuwangi Soal Pelayanan Disabilitas
Merdeka.com - Staf Khusus Presiden, Angkie Yudistia, mengunjungi Banyuwangi, Kamis (17/6/2021). Setelah bertemu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Angkie hadir dalam acara yang bertajuk "Peningkatan Soft Skill Bagi Sahabat Disabilitas" di SMPN 3 Banyuwangi Banyuwangi.
Angkie mengajak semua komponen masyarakat untuk bersama-sama memberikan perhatian kepada penyandang disabilitas.
Selama ini, terang Angkie, Presiden Joko Widodo telah mengamanatkan untuk penguatan regulasi bagi kalangan disabilitas. Setidaknya telah diterbitkan 7 Peraturan Pemerintah dan 2 Peraturan Presiden sebagai tindak lanjut dari UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
-
Mengapa Banyuwangi membuat sekolah inklusif untuk para penyandang disabilitas? Bupati Ipuk Fiestiandani menjelaskan sejak 2013 Banyuwangi telah mewujudkan sekolah inklusi yang ramah bagi para penyandang disabilitas.
-
Bagaimana Banyuwangi mendukung pembelajaran bagi anak-anak berkebutuhan khusus? 'Dengan demikian, layanan dan pembelajaran yang diterapkan para GPK betul-betul tepat sesuai kondisi anak didik berkebutuhan khusus-nya. Harapannya ini bisa memaksimalkan prestasi mereka,' kata Ipuk.
-
Apa inovasi Banyuwangi untuk anak berkebutuhan khusus? Dua inovasi Banyuwangi masuk jajaran 99 inovasi terbaik dari 3.110 inovasi se-Indonesia hasil seleksi tim panel independen yang ditunjuk Kemenpan-RB. Dua inovasi Banyuwangi tersebut adalah Lebur Seketi (Layanan Inklusif Peserta Didik Berkebutuhan Khusus dengan Pendekatan Hati), merupakan layanan bagi peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK).
-
Bagaimana Banyuwangi mengurangi kemiskinan? Program yang sifatnya mengurangi beban pengeluaran, antara lain jaminan kesehatan masyarakat miskin hingga program Rantang Kasih berupa pemberian makanan bagi lansia miskin sebatang kara. Program lainnya ada yang sifatnya untuk meningkatkan pendapatan lewat pemberdayaan warga.
-
Bagaimana Banyuwangi bantu anak kurang mampu sekolah? Banyuwangi juga memberikan program khusus bagi pelajar kurang mampu seperti pemberian uang transpot, uang saku, uang transportasi, tabungan pelajar, hingga pemberian bantuan peralatan sekolah.
-
Apa capaian Banyuwangi terkait kemiskinan ekstrem? “Kemiskinan ekstrem di Banyuwangi sudah bagus berada di angka 0,43 persen. Ini lebih rendah dibandingkan angka nasional sebesar 1,12 persen,“ kata Menko, didampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, saat meninjau pemberian Bantuan Cadangan Pangan di Kantor Desa Sukojati, Kecamatan Blimbingsari, Jumat (8/4).
Aturan-aturan tersebut perlu ditindaklanjuti secara lebih teknis oleh Pemerintah Daerah masing-masing berdasarkan kapasitas otonominya. Dalam hal ini, Angkie menilai Banyuwangi telah menjalankan program-program berkaitan dengan disabilitas dengan cukup baik.
"Saya lihat Bupati Banyuwangi Ibu Ipuk Fiestiandani telah menjalankan programnya dengan baik dan saya berharap program Banyuwangi bisa diinklusifkan dengan penyandang disabilitas," harapnya lebih lanjut.
Beberapa program Pemkab Banyuwangi yang diapresiasi Angkie berkaitan dengan inklusifitas terhadap penyandang disabilitas adalah penguatan ekonomi.
"Semoga teman-teman disabilitas dapat terbantu dengan program-program pemberdayaan ekonomi di tengah pandemi ini," ujar Angkie.
Stafsus Presiden Angkie Yudistia Apresiasi Upaya Banyuwangi Kerek Pelayanan untuk Disabilitas ©2021 Merdeka.comSelain itu, Angkie juga mengapresiasi kesigapan Pemkab Banyuwangi dalam memberikan vaksinasi terhadap kalangan disabilitas. "Banyuwangi telah melakukan inovasi yang tak semua daerah lakukan. Melakukan jemput bola vaksinasi terhadap penyandang disabilitas. Hal ini lebih awal sebelum surat edaran dari Kementerian Kesehatan keluar untuk penyandang disabilitas mendapatkan vaksinasi," pujinya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebut jika penyandang disabilitas merupakan salah satu prioritas perhatiannya. "Banyuwangi sendiri telah memiliki Perda Nomor 6 Tahun 2017 yang mengatur tentang Penyandang Disabilitas. Dari aturan ini, menjadi komitmen kami untuk mengimplementasikan serta terus menguatkannya," ungkap Ipuk.
Sebagai salah satu langkah kongkretnya adalah memberikan layanan yang ramah disabilitas. Berbagai bangunan perkantoran pemerintah, secara bertahap harus dilengkapi dengan fasilitas bagi disabilitas.
"Kami juga memberikan layanan administrasi kependudukan berbasis braille bagi teman netra. Kami juga tak lama lagi membuka rekrutmen bagi penyandang disabilitas untuk masuk ke Pemkab Banyuwangi," papar Ipuk.
Stafsus Presiden Angkie Yudistia Apresiasi Upaya Banyuwangi Kerek Pelayanan untuk Disabilitas ©2021 Merdeka.comAngki menambahkan, Banyuwangi memiliki percontohan yang baik untuk sekolah inklusi, "sehingga mudah-mudahan ke depan bisa menjadi sekolah percontohan yang dibawa di Indonesia," ucapnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno mengatakan, semua sekolah di Banyuwangi merupakan sekolah inklusi, dimana para penyandang disabilitas dapat belajar di sekolah umum.
Ia menyebut terdapat 1840 siswa inklusi mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan menengah. Di Banyuwangi juga terdapat 250 guru pembimbing yang secara khusus mendampingi siswa disabilitas. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkab Banyuwangi menjalankan program memfasilitasi anak-anak muda lulusan SMK untuk berwirausaha dengan memberi bantuan alat usaha.
Baca SelengkapnyaProgram ini dapat memperkuat kesiapan kerja para penyandang disabilitas, sehingga mereka tidak hanya memiliki keterampilan yang memadai untuk bekerja.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali melaksanakan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bupati Banyuwangi Raih Satyalencana Wirakarya dari Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi setiap tahunnya menggelar berbagai program peningkatan kemampuan bisnis.
Baca SelengkapnyaTotal terdapat 26 tambahan kendaraan operasional, terdiri atas motor dan dua ambulans.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, kembali melaksanakan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa).
Baca SelengkapnyaAnak-anak muda Banyuwangi yang masuk program inkubasi ini, peluang pengembangan bisnisnya juga akan semakin besar.
Baca SelengkapnyaAjang ini dijadikan Bupati Ipuk Fiestiandani untuk menyerap aspirasi dari para disabilitas guna pengambilan kebijakan pembangunan inklusif.
Baca Selengkapnya