Suara motor Chopperland disambut seruan 'Jokowi dua periode'

Merdeka.com - Kehadiran Presiden RI Joko Widodo di Puskesmas Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menyedot perhatian warga. Suara motor Royal Enfield Bullet 350 cc yang dimodifikasi bergaya chopperland bersahutan dengan teriakan 'Jokowi dua periode'.

"Pak Jokowi dua periode, Pak Jokowi kami siap memperjuangkan bapak agar menjadi Presiden RI dua periode," kata warga Bantargadung usai saat bertemu dengan orang nomor satu di Indonesia tersebut, Minggu. Seperti dilaporkan Antara.

Warga yang menunggu Jokowi sejak pagi rela berpanas-panasan menunggu kedatangan presiden ke-7 RI tersebut. Saat hendak keluar dari puskesmas di mana tempat kunjungan kerja, warga langsung merangsek mendekatnya.

Paspampres langsung membuat pagar hidup saat Presiden Jokowi menghampiri warga. Tidak sedikit dari warga yang ingin bersalaman dengannya. Bahkan, presiden menyempatkan diri membagikan secara langsung bingkisan untuk masyarakat. Seperti batik dan souvenir lainnya.

"Pak Jokowi memimpin bangsa ini selama dua periode karena progam-progamnya sangat berpihak kepada rakyat," kata salah seorang warga Kecamatan Bantargadung, Jaja.

Warga lainnya, Elis mengaku rela berdesakan hanya ingin melihat dan bersalaman langsung dengan Presiden Jokowi. Dia senang saat harapannya terwujud yakni dihampiri Presiden RI.

"Selama ini saya hanya bisa melihatnya di televisi, tetapi sekarang bisa langsung melihat dan bersalaman dengan Pak Jokowi," katanya.

Dalam kunjungan ke Sukabumi, Presiden RI Joko Widodo kembali mengimbau masyarakat agar menjaga hubungan silaturahmi. Jangan sampai rusak yang disebabkan perbedaan pendapat dan pilihan saat pelaksanaan pemilihan umum.

"Pesta demokrasi rakyat itu dilaksanakan lima tahun sekali, sehingga harus dimanfaatkan dalam mencari pemimpin yang layak memimpin. Tapi jangan karena perbedaan silaturahim menjadi rusak," kata Jokowi.

Saat ini, di beberapa daerah akan melaksanakan pemilihan kepala daerah baik wali kota/bupati dan gubernur. Masyarakat harus mencari figur yang layak menjadi pemimpinnya. Namun, jangan sampai persaingan tersebut menimbulkan berbagai masalah. Seperti timbul perundungan atau bully, menyebar berita hoaks, SARA dan lainnya. Sehingga kawan, sahabat atau teman bisa menjadi musuh dan tidak bertegur sapa.

Tahun depan pun akan kembali dilaksanakan pemilihan legislatif dan presiden, jangan sampai karena adanya perbedaan pilihan tersebut keamanan menjadi terganggu dan dampaknya terjadi perpecahan. Indonesia merupakan bangsa yang besar dengan memiliki ribuan suku, budaya, bahasa serta pulau. Jangan sampai karena perbedaan di pemilu menjadi terpecah belah.

"Setelah pemilu jangan menyisakan dendam dan kita harus bersatu lagi untuk memajukan bangsa ini, siapapun yang menang dan kalah harus bisa saling menghormati," tambahnya.

Di akhir pembicaraannya, Presiden RI Jokowi mengajak semua elemen untuk menjaga persatuan dan kesatuan, jika ada permasalahan agar segera diselesaikan dengan lapang dada dan kepala dingin. Selain itu, jangan mau terprovokasi oleh oknum yang ingin memecah belah bangsa ini dan mengganggu stabilitas negara.