Sudah 9 Hari, Kebakaran Gunung Bromo Akibat Flare Prewedding Belum Padam
Titik api yang belum berhasil dipadamkan berada di Blok Mungal.
Api yang bersumber dari Bukit Teletabbies terus merembet ke segala arah.
Sudah 9 Hari, Kebakaran Gunung Bromo Akibat Flare Prewedding Belum Padam
Kecerobohan foto prewed dengan flare yang menyebabkan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kawasan Gunung Bromo masih berdampak hingga sekarang ini. Kepulan asap hingga hari ke-9 sejak peristiwa tersebut masih ditemukan di Blok Mungal.
"Masih kami kendalikan agar tidak menyebar lagi, semoga juga hujan bisa segera turun," tegas Septi Eka Wardhani, Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Jumat (15/9).
Asap mengepul tersebut ditimbulkan dari rembetan api Bukit Teletubbies yang terbakar akibat foto prewed tersebut. Api terus merembet ke segala arah hingga ratusan hektar lahan terbakar.
"Sudah padam (di Teletubbies), tapi kebakaran yang sekarang masih dari kelanjutan dari kebakaran di Bukit Teletabbies, merembet terus itu,"
sambung Septi menegaskan.
merdeka.com
Kendati sebagian besar kebakaran di Savana dan sekitarnya sudah berhasil dipadamkan, Tim Gabungan tetap waspada kemungkinan munculnya titik api.
Sebagian Personel fokus melakukan mop-up (pembasahan), pengendalian sisa api, bara dan asap. Sehingga dapat dipastikan api benar-benar padam dan tidak menyala kembali.
Septi menjelaskan, titik api yang belum berhasil dipadamkan berada di Blok Mungal. Titik tersebut sulit dijangkau oleh petugas karena lokasinya terjal dan berbukit. Selain itu juga faktor angin dan udara panas membuat api cepat sekali merembet terbawa hembusan.
"Hari ini masih terdapat 1 titik api kebakaran hutan yaitu di Blok Mungal atau Kandangan wilayah kerja Resort PTN Gunung Pananjakan. Lokasi yang terjal dan berbukit ditambah faktor angin yang sangat kencang, saat ini tim melakukan pengendalian dan pemadaman di lokasi tersebut,"
jelas Septi.
merdeka.com
Septi juga membenarkan kalau sempat terjadi hujan gerimis di Kawasan Jemplang, dan Desa Ngadas, Kabupaten Malang. Meski tidak lebat, sedikit banyak membantu proses pendinginan. Tetapi tetap harus diwaspadai, karena saat suasana terik tentu akan kembali kering yang potensi terbakar kembali.
"Pagi sempat turun hujan gerimis di seputaran wilayah Jemplang dan Desa Ngadas,"
kata Septi.
merdeka.com
Sementara itu, Septi juga mengingatkan bahwa penutupan akses pintu masuk dari seluruh arah masih berlaku. Penutupan untuk mendukung kelancaran proses pemadaman Karhutla dan demi keamanan masyarakat.
Penutupan diberlakukan secara total bagi seluruh akses menuju dan juga melintas melalui Taman Nasional. Hanya warga masyarakat adat setempat yakni Desa Ngadas dan Ranupani yang diizinkan melintas ke Kawasan Bromo.
Seluruh pintu masuk ditutup, yaitu Coban Trisula Kabupaten Malang, Wonokitri Kabupaten Pasuruan, Cemorolawang Kabupaten Probolinggo dan Senduro Kabupaten Lumajang.
Penutupan diberlakukan sehari pasca kasus prewed tersebut yakni Minggu, 10 September 2023 sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan. Masyarakat yang berkepentingan melintasi jalur Malang - Lumajang melalui Poncokusumo dan Senduro dihimbau mencari jalur alternatif lain.
"Belum ada wacana untuk membuka dalam waktu dekat, kami memastikan semua sudah clear aman bagi pengunjung dan kebakaran" pungkasnya.