Kronologi Lengkap Kebakaran Bukit Teletubbies Gunung Bromo, Sebelum atau Setelah Foto Prewedding?
Fakta baru terungkap dalam peristiwa kebakaran hutan dan lahan di Bukit Teletubbies, Gunung Bromo.
Fakta baru terungkap dalam peristiwa kebakaran hutan dan lahan di Bukit Teletubbies, Gunung Bromo.
Kronologi Lengkap Kebakaran Bukit Teletubbies Gunung Bromo, Sebelum atau Setelah Foto Prewedding?
Fakta baru terungkap dalam peristiwa kebakaran hutan dan lahan di kawasan Bukit Teletubbies, Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Kejadian ini menjadi perhatian luas setelah insiden flare prewedding. Namun, ternyata kebakaran di sana sudah terjadi sebelum momen sejoli melakukan foto-foto pranikah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, karhutla di kawasan wisata Bromo Tengger Semeru terjadi pada Jumat (31/8). Akan tetapi tim gabungan BPBD, TNI, Polri, Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Balai Besar TNBTS masih menyelidiki penyebab karhutla tersebut. Fokus utama tim gabungan tersebut adalah upaya pemadaman dan antisipasi agar api tidak meluas.
Pemadaman karhutla tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi tim gabungan. Sebab lokasi berada di kawasan yang curam dan memiliki kemiringan tertentu sehingga tim harus tetap menjaga keselamatan selama melakukan pemadaman. Upaya tersebut juga hanya bisa dilakukan secara manual karena mustahil untuk mendatangkan kendaraan taktis pemadam kebakaran.
Kemudian terjadi kebakaran lagi pada hari Jumat (1/9) pukul 21.00 WIB. Adapun lokasi tepatnya berada di sabana Kaldera Tengger yang menjadi lokasi destinasi wisata Bromo Tengger Semeru.
Perkembangan laporan dari lapangan per hari ini Sabtu (2/9), api telah berhasil ditaklukan namun masih menyisakan asap. Tim gabungan terus berpatroli guna memantau kondisi lapangan dan memastikan bahwa api telah benar-benar padam.
"Musim kemarau yang berkepanjangan telah membuat vegetasi di kawasan TNBTS mengering ditambah adanya fenomena frost (embun upas). Kondisi tersebut rawan terjadi kebakaran hutan maupun lahan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari kepada wartawan, Sabtu (2/9).
Terpisah, Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru TNBTS Septi Eka Wardhani menuturkan, pada saat itu kebakaran di kawasan taman nasional termasuk pada area Perum Perhutani yang berdekatan dengan TNBTS sudah tertangani dan kemudian akses bagi wisatawan tersebut kembali dibuka.
Kemudian pada 6 September 2023 terjadi insiden flare prewedding. Akibat peristiwa ini, kembali terjadi kebakaran di kawasan bukit teletubbies.
Balai Besar TNBTS lantas memutuskan untuk menutup total aktivitas wisata dari semua pintu masuk menuju kawasan Gunung Bromo akibat kebakaran yang terjadi pada Blok Sabana Lembah Watangan, atau Bukit Teletubbies.
Septi menjelaskan bahwa penutupan tersebut dilakukan untuk kelancaran proses pemadaman dan keamanan pengunjung akibat kebakaran yang terjadi pada 6 September 2023.
"Akibat kebakaran yang terjadi di sabana kaldera Tengger, penutupan dilakukan hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan. Kegiatan wisata Gunung Bromo ditutup secara total mulai Rabu malam (6/9) pukul 22.00 WIB," kata Septi.
Berkali-kali Ditutup
Septi menjelaskan penutupan akses wisata ke kawasan taman nasional akibat kebakaran hutan dan lahan di area sabana kaldera Tengger tersebut dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Dalam kurun waktu sepekan terakhir, BB TNBTS telah beberapa kali menutup sejumlah akses wisata akibat kebakaran hutan dan lahan.
"Untuk kelancaran upaya pemadaman serta memperhatikan keamanan pengunjung, maka kunjungan wisata Bromo melalui pintu masuk Jemplang, Coban Trisula dan Senduro ditutup untuk pengunjung," jelas Septi.
Sebelumnya, penutupan juga dilakukan pada 1 September 2023 mulai pukul 20.00 WIB sampai dengan waktu yang belum dapat ditentukan. Lebih lanjut, Septi juga mengimbau agar seluruh masyarakat baik warga setempat, pengunjung wisata maupun pemberi jasa wisata untuk bersama-sama menjaga kawasan Wisata Gunung Bromo demi mencegah hal serupa agar tidak terjadi.
"Penutupan diberlakukan sejak Jumat, 1 September 2023 pukul 20.00 WIB sampai dengan batas waktu yang belum bisa ditentukan," jelas Septi.
Proses Pendinginan
Proses pemadaman dan pendinginan akibat kebakaran terus dilakukan. Belasan anggota tim reaksi cepat (TC) Penanggulangan Bencana Probolinggo bersama TNBTS, BPBD Jawa Timur, Tagana, TNI, Polri, dan sukarelawan melaksanakan pemantauan dan pendinginan secara manual di kawasan Gunung Bromo.
"Kami membantu petugas untuk melakukan pendinginan di kawasan Gunung Bromo agar tidak ada lagi bara api yang menyala hingga Senin (11/9) malam. Pendinginan menggunakan gepyok serta penyiraman menggunakan tangki air agar tidak timbul titik api yang baru di wilayah lautan pasir Gunung Bromo dan sekitarnya," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Probolinggo Oemar Syarief saat dikonfirmasi di kabupaten setempat, Selasa (12/9).
.
Informasi yang diterima BPBD Probolinggo, lanjut dia, masih ada titik api di Blok Jemplang, Desa Ngadas, Kabupaten Malang, yang juga kawasan TNBTS sebagai antisipasi potensi timbulnya titik api yang baru.
Luas Lahan Terbakar
Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, luas hutan dan lahan yang terbakar di Gunung Bromo mencapai 274 hektare.
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Thomas Nifinluri mengatakan, pemerintah akan melakukan perhitungan luas dengan penaksiran area kebakaran dengan menggunakan citra satelit.
"Tim pemadaman udara juga dikerahkan memasuki hari kedua dengan operasi water bombing dengan dukungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," papar Thomas.
KLHK mengungkap penyebab sulitnya pemadaman kebakaran di Gunung Bromo yang dipicu api suar saat sesi foto pranikah dan kini kebakaran sudah berlangsung selama lima hari dan semakin meluas.
"Akses ke lokasi kebakaran sulit, berbukit, dan terjal," beber Thomas.
Thomas menuturkan medan yang berat itu membuat gerakan tim pemadam kebakaran menjadi terbatas, ditambah angin bertiup kencang turut memicu api terus menyala membakar hutan dan lahan di Gunung Bromo.
Bahkan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) terpaksa harus menutup seluruh akses menuju kawasan wisata Gunung Bromo untuk memudahkan operasi pemadaman.
Penutupan kawasan wisata Bromo tertuang dalam Surat Pengumuman Nomor: PG.09/T.8/BIDTEK/9/2023 tentang Penutupan Kawasan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
"Penutupan berlaku sejak Minggu, 10 September 2023, mulai pukul 19.00 WIB, sampai batas waktu yang belum ditentukan," pungkas Thomas.