Tahanan Polres Pandeglang Tewas Tergantung, Terakhir Menangis Minta Uang pada Keluarga
Seorang tahanan kasus tindak pidana penjualan orang (TPPO) berinisial BC (23) ditemukan tewas di sel tahanan Polres Pandeglang, Selasa (4/7). Keluarga diberi t
Seorang tahanan kasus tindak pidana penjualan orang (TPPO) berinisial BC (23) ditemukan tewas di sel tahanan Polres Pandeglang, Selasa (4/7). Keluarga diberi tahu bahwa dia bunuh diri.
Tahanan Polres Pandeglang Tewas Tergantung, Terakhir Menangis Minta Uang pada Keluarga
Sebelumnya, BC diamankan pihak kepolisian bersama AL (21) pada 16 Juni 2023. Mereka diduga menjadikan dua siswi SMP di Pandeglang sebagai pekerja seks komersial (PSK).
Agus Mastori, paman BC mengatakan bahwa pihak keluarga meragukan penyebab kematian BC. Di hari kejadian, sebenarnya keluarga BC sempat mendatangi Polres Pandeglang untuk membesuk. Namun ditolak petugas dengan alasan sedang menerima kunjungan dari Polda Banten. "Akhirnya kami tidak jadi masuk. Kami ke tempat makan arah mau pulang," katanya. Tidak lama kemudian, Polsek Panimbang meminta RT setempat untuk menjemput ibu BC dan membawanya ke Polres Pandeglang. Sesampainya di Polres, pihak keluarga diberi tahu bahwa BC telah meninggal karena gantung diri."Dijelaskanlah bahwa anak ibu, Muhammad Soleh (BC) meninggal bunuh diri. Kok bisa begitu, di situ (Rutan Polres Pandeglang) kan diawasi oleh CCTV. Dipantau terus. Sedangkan di situ kita tahu, tidak ada alat untuk bunuh diri. Ruangan diisi 12 orang, masa tidak ada yang tahu."
Agus, paman BC.
Agus mengatakan setelah mengetahui hal tersebut, keluarga yang meminta melihat jasad BC, tidak langsung diantar ke RSUD Pandgelang.
"Akhirnya keluarga baru bisa lihat di rumah sakit. Nunggu satu jam, baru bisa diantar ke kamar mayat. Diperiksa keluarga, ada bekas di leher kaya ikatan begitu, terus ada keluar darah dari hidung," jelasnya.
Pihak keluarga kepada pihak Polres Pandeglang sempat menanyakan kebenaran bahwa BC meninggal karena gantung diri. Mereka meminta rekaman CCTV di sel tahanan, tapi tidak dikabulkan. "Di situ ada pengawasan dan CCTV kok nggak diperlihatkan gitu tuh. Permintaan lihat CCTV nggak boleh, makanya keluarga penasaran," katanya.
Agus menegaskan pihak keluarga meminta polisi untuk membuka transparan kronologi dan penyebab korban meninggal.
"Pengen tahu penyebab kematiannya seperti apa jangan sampai fitnah ini keluarga kita. Udah mah kasus nya kaya gitu jelek di keluarga, matinya juga bunuh diri,” ujarnya.
Agus mengungkap, sebelum dikabarkan tewas bunuh diri, BC kerap meminta uang kepada keluarganya. Setelah diberi uang, permintaan itu terus terjadi berkali-kali kepada ibunya, dengan alasan untuk membayar utang kepada rekannya. BC meminta keluarga untuk mengirim uang melalui aplikasi Dana atas nama berinisial AD ke nomor 0838414000xxx. "Keluarga minta jujur uang itu untuk siapa, bilangnya untuk teman. Dua minggu di dalam ia utang ke teman Rp500 ribu. Ibunya kan nggak selalu punya uang, korban cuma pesan ke keluarga, ya kalau kasihan sama saya titip jasad saya saja, itu pesan terakhirnya," katanya.