Tak hanya tes urine, BNN siap telusuri jaringan pemasok narkoba ke DPR
Merdeka.com - Pegawai negeri sipil (PNS) Kesetjenan DPR bernama Robbie Salam ditangkap tim Subdit 3 Resnarkoba Polda Metro Jaya karena diduga mengedarkan narkoba. Pimpinan DPR mendorong agar dilakukan tes urine untuk semua orang yang bekerja di DPR.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso memastikan siap menindaklanjuti permintaan setiap lembaga untuk proses tes urine. Termasuk permintaan tes urine untuk anggota DPR.
"Kan kita juga melaksanakan tes urin di rapat kementerian lembaga ya. Dimana adalah ada yang kebutuhan-kebutuhan yang diminta oleh kementerian lembaga itu kita laksanakan," kata Buwas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (6/2).
-
Siapa yang dituduh pakai narkoba? Viral di media sosial yang mengeklaim Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, tertangkap polisi karena pakai narkoba di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
-
Siapa yang terbukti positif menggunakan narkoba? Setelah melalui uji tes, Saipul Jamil dinyatakan tidak terlibat dalam penggunaan barang haram tersebut. Sebaliknya, yang terdeteksi positif adalah asisten yang saat itu berada bersama Saipul Jamil.
-
Siapa saja yang terlibat dalam memerangi narkoba? Selain itu, Hari Anti Narkotika Internasional mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, lembaga non-pemerintah, hingga individu, untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba.
-
Bagaimana cara mengidentifikasi pengguna narkoba? Belajar mengenali ciri-ciri fisik atau perilaku penggunaan narkoba dapat membantu mencegah masalah ini berkembang lebih jauh.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Siapa yang ditangkap polisi atas dugaan pemakaian narkoba? 'Benar (Virgoun ditangkap karena dugaan penggunaan narkoba),' kata Syahduddi kepada wartawan, Kamis (20/6).
Waseso menuturkan, pelaksanaan tes urine di DPR pernah dilakukan sebelumnya. Hanya saja baru sampai tingkat komisi-komisi.
"Sudah kan beberapa kali tapi baru di dalam komisi-komisi ya, sudah kita laksanakan," ujarnya.
Budi Waseso mengatakan, anggota DPR yang mengonsumsi narkoba hanya segelintir orang. Dia menyebutnya oknum. Namun memang diperlukan tes urine untuk membongkar jaringannya.
"Oh bisa saja kita minta untuk pembuktian bahwa ada keterlibatan oknum di dalam institusi atau lembaga itu," ungkapnya.
"Kita tetap bisa mengawaskannya, kita bekerjanya, kita akan menelusuri jaringan. Ada kecurigaan kita, kita akan tindak lanjuti. Kita minta kalau bisa buktikan bahwa orang ini memang terlibat," ucapnya.
Untuk diketahui, pegawai negeri sipil (PNS) Kesetjenan DPR bernama Robbie Salam ditangkap tim Subdit 3 Resnarkoba Polda Metro Jaya karena diduga mengedarkan narkoba. Robbie diamankan oleh tim Subdit 3 Resnarkoba Polda Metro yang dipimpin langsung oleh Kompol Sukamta di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Senin (5/2) pukul 14.30 WIB. Dari tangan pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa dua paket sabu seberat 0.5 gram dan alat isap sabu.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, DPR akan menggelar tes urine kepada seluruh pegawai dalam waktu dekat. "Makanya segera ini melakukan tes urin kepada semua pegawai DPR. Ini kalau ada yang macam-macam pecat saja langsung," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/2).
Fahri mengaku telah mendengar kabar adanya PNS nakal sejak beberapa bulan lalu. Informasi tersebut merupakan hasil koordinasi dengan Ketua DPR Bambang Soesatyo saat masih menjadi Ketua Komisi III.
Ketua DPR, kata Fahri, telah mempersilakan kepolisian untuk menangkap PNS-PNS nakal di lingkungan DPR jika terbukti memakai atau mengedarkan narkoba.
"Beliau (Bambang) sudah apa namanya semacam berkoordinasi dengan kepolisian bahwa kalau ada pegawai DPR yang dia dengar macam macam suruh tangkap saja," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sanksi tegas yang pantas bagi anggota Polri terlibat narkoba adalah dipecat
Baca SelengkapnyaDua anggota DPRD Sinjai, MW dan KM, yang ditangkap saat hendak pesta sabu hanya direhabilitasi di salah satu rumah sakit yang direkomendasikan BNN.
Baca SelengkapnyaPegawai Dinas Pemberdayaan Desa (PMD) Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, dites urine mendadak. Hasilnya, dua orang dinyatakan positif narkoba.
Baca SelengkapnyaKepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabidhumas) Polda Kepri Irjen Pol. Zahwan Pandra Arysad saat dikonfirmasi di Batam, Rabu, membenarkan adanya pemeriksaan itu.
Baca SelengkapnyaSupriansa mengatakan, ada banyak jalur tikus yang bisa menjadi jalur pelarian bagi buronan narkoba
Baca SelengkapnyaRW ternyata salah satu anggota Komisi III DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Baca SelengkapnyaPengecekan tes urine tersebut merupakan bentuk antisipasi dari Polres Metro Jaksel.
Baca SelengkapnyaHarus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaKeputusan tidak menahan dilakukan polisi setelah melakukan gelar perkara untuk menentukan kelanjutan kasus yang menyeret ketiga ASN Ternate tersebut.
Baca SelengkapnyaTeranyar, polisi mengungkap sindikat produsen tembakau sintetis di wilayah Kota Tangerang Selatan
Baca SelengkapnyaHasbiallah menyinggung Jenderal Fadil Imran yang sukses memerangi narkoba saat menjadi Kapolda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaTim BNN mengamankan 10 (sepuluh) orang tersangka dengan total barang bukti berupa 971.000 butir narkotika jenis PCC (Paracetamol, Caffeine, Carisoprodol).
Baca Selengkapnya