![Marak Pabrik Narkoba di Daerah, DPR: Polri Harus Ungkap Pemasok Utamanya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/21/1718902856694-5w6r2.jpeg)
Marak Pabrik Narkoba di Daerah, DPR: Polri Harus Ungkap Pemasok Utamanya
Teranyar, polisi mengungkap sindikat produsen tembakau sintetis di wilayah Kota Tangerang Selatan
Teranyar, polisi mengungkap sindikat produsen tembakau sintetis di wilayah Kota Tangerang Selatan
Satres Narkoba Polres Bogor berhasil mengungkap sindikat produsen tembakau sintetis di wilayah Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.
Dalam pengungkapan ini, polisi menangkap delapan pelaku pembuat dan pengedar narkotika.
Wakapolres Bogor Kompol Adhimas Sriyono Putra, Rabu (19/6), mengatakan, para pengedar ini umumnya berprofesi sebagai karyawan swasta dan pengangguran.
Mereka kerap berpindah-pindah dan sudah beroperasi selama 4 bulan hingga memiliki omset sampai Rp4 miliar.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mendorong polisi turut melakukan pengembangan jaringan pabrik-pabrik narkoba tersebut.
“Apresiasi Polda Jabar, dalam hal ini dilakukan oleh Polres Bogor, yang berhasil mengungkap pabrik narkoba. Keberadaan pabrik narkoba ini harus masuk agenda pemantauan khusus, karena lagi marak sekali,” ujar Sahroni dalam keterangan (20/6).
“Kemarin sempat ada di Bali, Medan, dan sekarang di Tangerang. Kota-kota besar semua, khawatir menargetkan masyarakat luas. Jadi wajib dilacak jaringannya, besar kemungkinan mereka terafiliasi satu sama lain,” tambah Sahroni.
Lebih lanjut, Sahroni pun khawatir jika pabrik-pabrik narkoba ini turut meningkatkan jumlah pengguna narkoba di tanah air. Sehingga dirinya meminta, Polri melakukan penyisiran secara masif dengan melibatkan masyarakat.
“Takutnya pabrik narkoba ini jadi menjamur di tanah air. Repot nanti, kita sudah perketat penjagaan di perbatasan, malah di dalam negerinya kecolongan,” tegas politikus NasDem ini.
Sahroni meminta Polri bisa libatkan masyarakat untuk endus keberadaan Pabrik narkoba. Tak lupa, Sahroni juga berharap, masyarakat proaktif melapor jika ada rumah yang mencurigakan.
“Gandeng Ketua RT/RW setempat, suruh mereka pantau kalau ada dugaan aktivitas terlarang di lingkungannya. Semakin cepat informasinya masuk, semakin cepat bisa kita bertindak,” tambah Sahroni.
Terakhir, Sahroni pun ingin Polri tidak segan untuk bertindak tegas dalam meringkus hingga menjerat hukuman kepada para pelaku.
“Tindak tegas saja pokoknya, kalau melawan di tempat, silakan lakukan tembakan terukur. Biar jangan sampai muncul bandar-bandar baru di dalam negeri,” tutup Sahroni.
Pabrik tersebut sudah beroperasi selama kurang lebih 2 bulan di Kota Malang.
Baca SelengkapnyaNarkotika jenis tembakau sintetis rencananya akan diedarkan ke wilayah Jakarta, Tangerang Selatan dan sekitarnya
Baca SelengkapnyaBaku tembak terjadi antara polisi dan pencuri sawit di Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaPerburuan terhadap jaringan gembong narkoba Fredy Pratama masih terus dilakukan jajaran Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaSebelumnya para petani hanya bisa satu kali tanam dalam satu tahun dengan adanya irigasi perpompaan menjadi dua kali tanam.
Baca SelengkapnyaIa ditangkap polisi usai dilaporkan temannya sendiri.
Baca SelengkapnyaKontraksi ini disebabkan oleh penurunan komponen pada sisi produksi. Ini karena maraknya peredaran rokok ilegal di pasaran, terutama rokok ilegal impor.
Baca SelengkapnyaPabrik pakan ternak milik PT Charoen Pokphand Indonesia di Kawasan Industri Makassar (KIMA) terbakar, Senin (1/4).
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, sebanyak delapan UKM telah berhasil memproduksi 10 jenis suku cadang yang siap digunakan di pabrik-pabrik SIG.
Baca Selengkapnya