Tanggapan sekolah di Bekasi disebut pecat guru karena beda pilihan di pilkada
Merdeka.com - Seorang guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Maza, Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi dipecat via pesan grup whatsapp yayasan sekolah tersebut. Pemecatan ini viral karena diunggah di media sosial facebook.
"Semua masalah sudah selesai, tidak ada yang diributkan," kata seorang guru di SDIT Darul Maza, Tri kepada wartawan, Jumat (29/6).
Menurut dia, permasalahan yang terjadi di grup whatsapp yayasan hanya sebuah kesalahpahaman. Menurut dia, tidak ada pemecatan terhadap seorang guru yang mengajar di kelas 3, Robiyahtulah Dawiyah.
-
Siapa yang paling terkejut dengan jawaban Robi? Mendengar Andin mengajukan pertanyaan itu kepada Robi, Linda pun sangat terkejut dan kemudian coba mengalihkan perhatian Robi.
-
Siapa yang meraih medali? Sebagai tanda keberhasilannya, Lolly dengan penuh kebanggaan mengangkat dua medali yang diraihnya di ajang panahan yang sama.
-
Siapa yang mendapatkan ucapan selamat ini? Beberapa ucapan happy wedding berikut bisa menjadi pilihan.
-
Siapa yang menerima pujian? Sering Memberikan Pujian Tentang Dirimu Pujian dalam sebuah hubungan bukanlah hal yang baru, namun saat seorang pria merasakan cinta yang mendalam, baik intensitas maupun frekuensi pujian tersebut dapat meningkat dengan drastis. Dia akan cenderung memberikan pujian yang lebih sering dan tulus, menghargai kecantikan, kecerdasan, atau bahkan keahlian unik yang kamu miliki.
-
Siapa yang mendapatkan ucapan selamat? Selamat atas kelahiran bayi perempuanmu yang sangat cantik ini.
-
Mengapa ucapkan selamat ke juara? Dalam hal ini, Anda dapat menjadi seseorang yang memberikan apresiasi dan dukungan mendalam kepada sang juara.
"Tidak ada pemecatan atau apapun itu istilahnya, semua hanya kesalahpahaman," kata Tri.
Tri menambahkan, pagi tadi pihak Yayasan Daarunnajaat Maza telah berkunjung ke kediaman Robiyah. Menurut dia, kedua belah pihak telah menyelesaikan persoalan kesalahpahaman itu secara kekeluargaan.
Sebelumnya, viral screenshot percakapan antara pimpinan yayasan dan Robiyah di media sosial.
Percakapan tersebut terjadi di grup aplikasi pesan instan Whatsapp. Isinya, pihak yayasan mengganggap yang bersangkutan tidak sesuai dengan visi dan misi. Sebab, Robiyah dianggap memilih pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhalul Ulum untuk pemilihan Gubernur, dan Rahmat Effendi-Tri Adhianto untuk pemilihan Wali Kota Bekasi.
Berikut screenshot percakapan yang diterima merdeka.com:
'Selamat ya Bu Robiah, jagoannya menang," dijawab oleh Robiah 'Iya Mi.'
Namun seseorang yang kemudian disapa ustad menanyakan soal pilihan itu, 'Kok bisa ya pilihannya lain, pdhal yayasan sdh jelas arahan n pilihannya.'
'Memangnya knp jika pilihan sy berbeda ustad?' kata Robiah.
'Kalah menang dlm kontestasi pilkada hal bisasam tapi kalau ada staf yang brani tampilkan perbedaannya itu luar biasa,' jawab si ustaz.
"Iibu khan kerja di bawah yayasan kita, coba kalau kerja di bawah pimpinan Pepen atau RK kemudian pilihan beda apa bisa? Silahkan dipikirkan,' timpalnya lagi.
'Kalau gitu kami pun hanya mau kerjasana dengan staf yg satu visi misi n gerak, silahkan kalau ibu tdk nyaman dg kebijaksanaan kami, mash banyak lembaga lain yang mungkin lebih satu visi misi dg ibu. Smoga ini dipahami n kami sekolah bisa cari staf juga yg sesuai dg kebijan n mau kerjasama.'
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wali Kota Bogor Bima Arya mencopot Kepsek SDN 1 Cibeureum usai heboh pemecatan guru honorer.
Baca SelengkapnyaPemecatan guru di SDN 1 Cibeureum ini viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPolres Demak masih melakukan proses pengejaran kepada pelaku.
Baca SelengkapnyaSang guru sempat dikabarkan meninggal dunia, namun kabar itu hoax.
Baca SelengkapnyaPutusan bebas guru honorer Supriyani itu disambut ucapan syukur dari para rekan-rekan dan keluarga Supriyani di dalam ruangan sidang.
Baca SelengkapnyaDampak kejadian itu, aktivitas belajar mengajar di sekolah untuk sementara waktu diliburkan.
Baca SelengkapnyaAra erkena cleansing pada Mei 2024 lalu usai disampaikan secara lisan oleh kepala sekolah tanpa surat apapun.
Baca SelengkapnyaDisdik Sukabumi berkoordinasi dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan pengawas terkait permasalahan ini.
Baca Selengkapnya