Tarik Bantuan Banjir Akan Merusak Kredibilitas Bupati Jember Sebagai Pejabat Politik
Merdeka.com - Bupati Jember Faida menarik bantuan bencana kepada korban banjir setelah tak lagi diliput media massa. Faida awalnya memberikan sejumlah bantuan kepada pesantren, namun belakangan ditarik kembali setelah prosesi penyerahan selesai.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan menilai tidak pantas apa yang telah dilakukan Bupati Jember menggunakan bantuan bencana sebagai cara pencitraan.
"Tak pantas jika penderitaan korban musibah bencana dipergunakan untuk pencitraan. Membangun citra positif harus dengan cara-cara yang positif pula," ujar Ace melalui pesan singkat, Senin (17/2).
-
Apa yang dilakukan Bupati Bengkulu Utara? Dalam kunjungan tersebut, Ir Mian mempresentasikan tentang kondisi ruas jalan dan pasar di wilayah Kabupaten Bengkulu. Ia menyampaikan harapannya agar ruas jalan dan pasar di sana bisa dibangun dan diperbaiki agar layak.
-
Siapa yang mengapresiasi langkah Pj Bupati Jombang? Salah satu warga Jombang Imam yang berprofesi sebagai dosen swasta mengapresiasi ikhtiar Pj Bupati tersebut. “Responsif!! Sebelumnya komunikasi antara masyarakat dan pemerintah terkesan feodal, berjarak dan tak tersentuh. Kali ini kita punya Pj Bupati yang beda dalam pendekatan ke masyarakat, semoga bisa terus figur yang seperti itu memimpin Jombang,“ tuturnya.
-
Mengapa Bupati Bengkulu Utara ditarik? “Upaya yang dilakukan Pasmpampers tersebut dilakukan karena Bupati Mian tanpa sengaja menghalangi pergerakan Ibu Negara Iriana yang sedang berjalan di belakangnya“ ujar Bey dilansir dari ANTARA pada Minggu (23/7).
-
Kenapa Bupati Banyuwangi memberikan bantuan WeNak? 'Semoga bantuan ini bisa menstimulus usaha bapak dan ibu untuk bisa berkembang lagi. Dengan bantuan alat usaha yang diberikan, semoga kondisi warung bisa menjadi lebih baik, bersih, sehingga pelanggannya makin banyak, pendapatannya juga bertambah,' kata Ipuk saat penyaluran bantuan Wenak tahap 2 tahun 2023 di Kantor Kecamatan Gambiran, Senin (25/9).
-
Bagaimana Bupati Bengkulu Utara ditarik? Dalam tayangan yang beredar, Mian tampak berada dekat dengan orang nomor satu di Indonesia saat mengunjungi Pasar Purwodadi, Kabupaten Bengkulu Utara. Beberapa saat kemudian dia seperti ditarik oleh seseorang berbaju merah dari pinggir kerumunan. Seketika, Ir Mian langsung berpindah ke pinggir, dengan kondisi sedikit terkejut di tengah orang-orang yang hendak menyapa Presiden Jokowi.
-
Apa kasus Bupati Labuhanbatu? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
Menurut politikus Golkar itu, Faida akan merusak dirinya sendiri sebagai pejabat politik. Terutama untuk masyarakat yang menjadi korban banjir di sana.
"Cara seperti itu pasti akan merusak kredibilitasnya sebagai pejabat politik. Setidaknya masyarakat yang tertimpa musibah akan negatif dengan cara-cara seperti itu," ujar Ace.
Diberitakan, kejadian unik terjadi di Jember, Jawa Timur. Bantuan yang diserahkan Bupati Jember dr Faida kepada korban banjir ditarik kembali sesaat setelah dia pulang. Namun setelah ramai dibicarakan, bantuan kembali diserahkan kepada warga.
Peristiwa penyerahan bantuan banjir itu terjadi pada Jumat (7/2) lalu. Dari rilis yang dimuat di website resmi Pemkab Jember, Bupati Faida mengunjungi warga di dua RT yang terdampak banjir, yang ada di Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates. Lokasi tersebut, malam sebelumnya tergenang banjir. Dalam kunjungan pada Jumat pagi itu, Faida menyerahkan sebanyak 40 paket sembako, 40 kasur lipat, selimut serta nasi bungkus. Lokasi yang tergenang banjir tepat berada di sekitar kampus IAIN Jember.
"Banjir masuk perkampungan warga, sehingga 52 kepala keluarga terdampak. Setelah dikunjungi, rumahnya memang terendam. Barang-barang juga basah karena air masuk hampir satu meter," ujar Faida sebagaimana dikutip dari website Jemberkab.go.id.
Salah satu titik yang dikunjungi Faida adalah sebuah pesantren bernama Baitul Ilmi, yang diasuh oleh Ustaz Mastur. "Saya tidak tahu persis, warga waktu itu ramai-ramai, ternyata ada kunjungan bupati. Lalu Bu Faida ke tempat kita dan sempat berdialog," ujar Mastur saat dikonfirmasi, Jumat (14/02).
Dalam dialog itu, Faida bertanya tentang jumlah penghuni pesantren yang diasuh Mastur. Kebetulan pesantren kecil itu masih mengontrak di salah satu rumah warga. Para santri seluruhnya merupakan mahasiswa IAIN Jember.
"Saya jawab, santrinya ada 18 anak. Lalu spontan beliau perintahkan ke anak buahnya agar (seluruh santri) dikasih bantuan satu-satu," tutur Mastur menirukan dialognya dengan Faida. Saat berkunjung ke korban banjir itu, Faida juga membawa rombongan wartawan cetak, elektronik dan televisi.
"Saat itu juga ada Pak Camat, Lurah, dan RT-RW. Lalu diserahkan bantuan secara simbolis berupa selimut, kasur dan paket sembako," ujar pria yang juga dosen di Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora (FUAH) IAIN Jember ini.
"Saya hitung untuk simbolis, masing-masing ada lima kasur, lima selimut dan dua dus paket sembako," lanjut Mastur. Seperti lazimnya bantuan Pemkab Jember selama ini, seluruh bantuan juga tertera foto Bupati Faida pada kemasannya.
Namun, keunikan terjadi sesaat setelah Faida dan rombongan wartawan pulang dari lokasi banjir. "Kemudian setelah bubar, ada salah satu petugas yang datang ke saya. Dia bilang, "Mohon maaf, ini sementara saya tarik kembali ya pak," ujar Mastur.
Kepada Mastur, pegawai Pemkab yang menarik kembali bantuan itu beralasan, bantuan nanti akan diserahkan kembali, sesuai data yang ada. "Saya pikir, kalau bantuan sudah ditarik lagi, masak iya bisa kembali lagi," tutur Mastur.
Semua bantuan ditarik kembali, tanpa ada yang tersisa sedikit pun. "Padahal kita sudah terlanjur senang. Sebab saat banjir, salah satu tembok jebol, sehingga air masuk ke pesantren. Imbasnya, anak-anak tidak bisa tidur dengan nyaman," jelas Mastur.
Selang tiga hari setelah kunjungan bupati, salah satu santri ada yang diminta oleh perangkat RW untuk mengambil bantuan. Namun bukan 18 paket seperti kata bupati, melainkan hanya dua paket yang terdiri dari kasur dan selimut.
"Pak Camat-nya bilang gini ke santri saya. Karena yang banjir bukan hanya di asrama kami, tetapi tempat-tempat lain juga kena, maka bantuan diratakan. Makanya kita hanya dapat jatah 2 kasur dan 2 selimut," ujar Mastur.
Hingga beberapa hari kemudian, Mastur tidak lagi memikirkan perihal bantuan itu. Namun cerita tentang insiden bantuan yang ditarik kembali itu kadung menyebar di masyarakat.
"Ya mungkin karena pimpinan kan tidak tahu realitas yang di lapangan. Spontan saja kasih bantuan satu per satu. Saya tidak tahu, apa karena pencitraan jelang Pilkada," ujar Mastur.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.
Baca SelengkapnyaDia disebut tidak mengetahui potensi kekayaan alam di wilayah yang dipimpinnya itu.
Baca SelengkapnyaPemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak rakyat atau keluarga miskin yang membutuhkan bantuan akibat kenaikan harga bahan-bahan pokok.
Baca SelengkapnyaFebrie mengatakan dari pemeriksaan itu, penyidik ingin mengetahui sejauh mana tata niaga timah ini yang dikelola.
Baca SelengkapnyaJembatan tersebut memiliki panjang 39 meter dan lebar 4,2 meter, dibangun dengan konsep Jembatan Bailey yang diperkirakan memiliki daya tahan hingga 50 tahun.
Baca Selengkapnyapemberian kebijakan pembebasan pajak daerah diprediksi sampai dengan 31 Agustus 2024
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya