Terungkap Hasil Autopsi Mayat Dalam Karung di Kediri, Masih Hidup saat Dibuang
DL belum benar-benar meninggal saat dibungkus dalam karung dan dibuang di saluran irigasi Desa Bulupasar.
DL belum benar-benar meninggal saat dibungkus dalam karung dan dibuang di saluran irigasi Desa Bulupasar.
Terungkap Hasil Autopsi Mayat Dalam Karung di Kediri, Masih Hidup saat Dibuang
Pihak Rumah Sakit Bhayangkara Kediri telah selesai melakukan proses autopsi mayat dalam karung yang ditemukan di area persawahan Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, pada Sabtu (8/7). Dari hasil autopsi mayat dalam karung di Kediri, DL (20) gadis asal Desa Banggle, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri itu belum dinyatakan meninggal dunia saat mayatnya di dalam karung. Lalu, apa penyebab meninggalnya gadis 20 tahun tersebut?
Kasatreskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha Putra menduga, kematian korban akibat lemas terendam air, bukan akibat benturan di bagian kepalanya. “Luka di bagian kepala akibat benturan, kematian akibat lemas terendam air,” kata Rizkika dalam keteranganya, Minggu (9/7) Dari hasil autopsi medis, kata Rizkika mengungkap, bahwa pegawai photocopy itu belum benar-benar meninggal saat dibungkus dalam karung dan dibuang di saluran irigasi Desa Bulupasar. “Iya (masih bernyawa saat dibuang),” jelasnya.
Sayangnya Rizkika belum mengungkap, pelaku yang telah menghabisi nyawa putri semata wayang Sulastri (43) itu. Mereka beralasan masih mendalami proses penyelidikan.
Sekedar mengingatkan, mayat DL dalam kondisi terbungkus karung ditemukan oleh Imam Khanafi (45) petani setempat di area sawah Desa Bulupasar. Pada mulanya, seonggok karung itu dikira sampah, hingga dipindahkan karena menyumbat saluran irigasi pada Kamis pagi (6/7) sekira pukul 14.00 WIB. Ketika dievakuasi setelah ditemukan oleh Sapi'i warga setempat pada Sabtu (8/7) dan kemudian dilaporkan ke polisi. Pihak kepolisian menjelaskan, mayat dalam karung itu dalam keadaan meringkuk. Kemudian tangan dan kakinya terikat. Mayat dalam karung itu masih berpakaian lengkap. Mengenakan atasan berupa kaos putih dan celana pendek coklat. Lalu, pada bagian kepalanya telah mengalami pembusukan dan wajahnya rusak akibat terendam air aliran sungai di persawahan Desa Bulupasar.
Sementara itu, Sulastri (43) ibu dari DL (20) telah memberikan kesaksian. Dia mengaku terakhir kali bertemu dengan korban di rumah orang tuanya, Maryono di Desa Banggle, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, pada Rabu siang (5/7).
Diceritakan kebiasaan DL, selalu pulang ke rumah kakeknya saat istirahat siang. Dia bekerja pada sebuah tempat photo copy di Desa Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri.
"Saya terakhir bertemu pada Hari Rabu siang. Kemudian saya pergi ke Blitar bersama suami untuk takziah," ungkap Sulastri
Apalagi pagi SP, suaminya pamit untuk pergi ke Lamongan mengantarkan sejumlah pakaian korban DL. Sang suami buru-buru pergi dengan menaiki sepeda motor Honda Beat yang biasa dipakai DL bekerja.
This is source
Apalagi pagi SP, suaminya pamit untuk pergi ke Lamongan mengantarkan sejumlah pakaian korban DL. Sang suami buru-buru pergi dengan menaiki sepeda motor Honda Beat yang biasa dipakai DL bekerja.
Atas peristiwa ini, kata Bahrodin paman korban, Sulastri menaruh curiga pada sang suami dalam kasus kematian putri semata wayangnya tersebut. Apalagi keberadaan SP hingga kini masih misteri. "Sampai hari ini ayahnya belum ditemukan. Dia membawa sepeda motor Honda Beat itu dan HP milik korban," imbuh Bahrodin. Sementara ayah korban tinggal di rumah saudaranya di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri. SP kepada Sulastri mengaku ikut kerja dengan saudaranya sebagai pengantar telur ayam