Tidak Terkenal di Bumi, Ingin Dikenal Sebagai Penghuni Langit
Merdeka.com - "Cari bekal sebanyak-banyaknya buat akhirat, karena semua kalau mati sama dimakan cacing."
Demikian kalimat yang keluar dari pria berumur 35 tahun, Bripka Joko Hadi Aprianto memiliki peran ganda. Bukan sebagai mata-mata, dirinya dikenal masyarakat juga sebagai penggali kubur di wilayah Muslimin Peng Ah, Karang Anyar, Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur.
Badan besar gempal, kulit sawo matang, rambut cepak begitulah perawakan Joko. Meski sering berada di area makam, ia telah dikenal sebagai polisi yang bersahabat dan ramah. Atas perannya yang tetap nyambi sebagai tukang gali kubur.
-
Siapa pria perkasa itu? Peneliti menduga pria tersebut adalah pendukung raja yang berkuas di wilayah unifikasi Swedia, Denmark, dan Norwegia antara 1397 dan 1523.
-
Bagaimana Ki Joko Bodo dikenal di rumah? Ia mengenalnya sebagai sosok yang hangat dan humoris di rumah.
-
Siapa sosok Ki Joko Bodo di rumah? 'Jadi kalau di rumah benar-benar hangat. Pak Agung (nama asli Ki Joko Bodo) benar-benar jahil, suka karaokean. Tapi kalau sudah di luar rumah kok malah dingin sekali ini. Kayak orang lain,' ujar Sasti.
-
Siapa Wakapolri yang Ate kagumi? Komika Ate mengaku mengidolakan sosok Wakapolri Komjen Pol. Agus Andrianto.
-
Apa profesi Ki Joko Bodo? Ki Joko Bodo merupakan seorang paranormal yang begitu disegani oleh publik Indonesia. Tak hanya sebagai paranormal, ia juga merambah dunia entertainment.
-
Bagaimana karier Jenderal Polri? Tak hanya itu saja, rekam jejak karier Carlo selama menjabat sebagai anggota Polri juga bukan kaleng-kaleng. Ia beberapa kali turut serta berhasil memecahkan kasus.
"Ibaratkan enggak mau lupa kacang kulitnya. Dulu pas masih SMP kelas dua saya diajak Daeng Bakang jadi tukang gali kubur sampai SMA. Lalu sempat istirahat tes polisi dan lulus. Saya kembali lagi ke sini," kata Joko saat berbincang bersama merdeka.com, Minggu (11/6).
Meski harus membagi waktu, Joko yang menduduki jabatan sebagai Ba Sium Polsekta Samarinda Ulu, berpangkat Bripka. Tetap bisa menjalankan tugasnya dengan baik, tanpa meninggalkan misinya mencari bekal di akhirat.
"Kalau pimpinan ngasih dispensasi ke saya, tapi untuk kegiatan di kantor tetap saya ikuti tidak bisa enggak. Cuman dalam keadaan tertentu saya boleh dapat dispensasi, karena nanti pas tugas gali saya foto buat laporan," ujarnya.
Di awali rutinitas mengikuti apel di Polsekta Samarinda Ulu, setiap harinya Joko akan melaksanakan tugas sebagai pasukan keamanan (PAM). Pengamanan dilakukan apabila ada kebutuhan semisal menjaga pengamanan aksi unjuk rasa dan lain sebagainya.
Bila tidak ada tugas pengamanan ia akan meminta izin ke atasannya untuk standby alias berjaga di area pemakaman Muslimin. Karena, agar berjaga apabila ada masyarakat yang ingin memakamkan sanak keluarga yang meninggal.
"Saya pagi apel dulu, misalkan enggak ada pengamanan saya izin ke komandan buat balik ke makam. Kaya hari ini abis jaga aksi, ya saya jaga. Kalau sudah selesai baru kembali ke makam," ujarnya.
Meski jalani dua profesi, Joko menegaskan, pekerjaan sebagai penggali kubur sekarang telah berubah bukan untuk mendapatkan uang. Melainkan sebagai ladang amal, sebagai ketua pengelola pemakaman orientasinya untuk melayani masyarakat.
Apa yang dilakukan Joko nyambi sebagai tukang gali kubur dianggapnya sejalan dengan tugas pokok kepolisian. Sebagaimana Pasal 13 UU Nomor 2 Tahun 2002, "Memelihara keamanan serta ketertiban masyarakat. Menegakkan hukum. Memberi perlindungan, pengayoman, serta pelayanan kepada masyarakat."
Untuk itu, setiap kali bertugas menggali liang lahat, sebijak mungkin Joko akan membagi waktunya.
"Visinya sekarang beda kalau dulu cari uang, sekarang cari bekal matilah. Karena saya sebagai ketua di sini, kalau ada sebagian warga yang tidak mampu tetap kita galikan, uangnya pakai uang pribadi saya," tuturnya.
"Sebagai ketua, saya masih suka buka bumi cangkulan pertama, itu dianjurkan saya. Sebagai adabnya, karena saya ketuanya di situ kan," tambah Joko.
Terinspirasi Dari Sang Ayah
Sebagai ucapan terima kasih, Profesi tukang gali kubur ini dianggap Joko sudah menjadi bagian dari hidup. Karena telah membantunya untuk bisa mengikuti jejak sang ayah, Almarhum Aiptu Tuimin Sadikun.
Dimata Joko, sosok sang ayah adalah orang gagah, walau pangkatnya dari tamtama. Namun tetap di mata anaknya Almarhum Aiptu Tuimin adalah orang yang gagah dan disegani masyarakat atas hal itulah yang membuatnya ingin menjadi seorang polisi.
"Orang tua di depan mata gagah, pada zaman itu gagah tidak banyak masalah. Dulu itu polisi gagah disegani, itu yang saya lihat. Dan kedua gak munafik, saya mencari pekerjaan dulu itu abis lulus SMA," tuturnya.
Akhirat Tujuan Akhirnya
Setelah menjadi polisi, Joko yang kini sudah berkeluarga tinggal fokus untuk mencari bekal akhirat sebanyak- banyaknya. Dengan kemampuan yang dimiliki saat ini, melayani sebagai bentuk amal kepada masyarakat.
"Dari tiga amal, saya kira yang mampu saya lakukan sekarang cuman amal jariyah, sedekah jariyah melayani masyarakat. Ilmu saya gak pinter-pinter amat, kalah doa anak itu kembali ke anaknya," ucapnya.
Perjalanan Joko seyogyanya perintah firman Allah QS. Asy-Syura: 20, untuk manusia mengejar akhirat, maka dunia akan mengikuti. Pilihan Joko tetap nyambi sebagai tukang gali kubur turut disambut baik mulai dari masyarakat sampai di internal Kepolisian.
Atas dasar aturan itulah, Joko meyakini apa yang dikerjakannya sebagai tukang gali kubur sejalan dengan posisinya sebagai polisi. Bahkan, bukan hanya melayani, masukan warga pun ditampungnya dengan menyulap hadirnya sejumlah fasilitas umum di area pemakaman
"Saya bikinkan lapangan voli satu, wc umum dua, dan lapangan voli juga digunakan buat kompetisi burung. Terus saluran air sama listrik. Jadi warganya senang lah," ucap Joko.
Meski turut membantu mengelola area pemakaman, tetapi Joko mengatakan hal itu dilakukan dengan ikhlas. Terinspirasi oleh kisah seorang bernama Uwais Al-Qarni, pemuda yang lahir dan besar di pinggiran Yaman. Tidak terkenal di bumi, namun terkenal sebagai penghuni langit.
Menurutnya, kisah dan pelajaran Uwais Al-Qarni telah mendarah daging di dalam dirinya. Agar tidak terikat kepada dunia dan melupakan tujuan akhir manusia hidup di akhirat nanti.
"Saya kerja saya ngabdi sebisa mungkin itu aja yang penting berbuat baik, cari bekal mati seperti Uwais Al-Qarni. Namanya enggak dikenal di bumi, tapi terkenal di langit. Gitu kira-kira jalan hidup yang ingin saya tempuh," tuturnya.
"Terserah mau gimana caranya masing-masing, karena pintu surga banyak kan. Nah saya cari bekal mati sajalah," tambah dia.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rambut gondrong dan kumis tebal. Sekilas, mungkin tak ada yang percaya profesi dari pria ini adalah polisi.
Baca SelengkapnyaDia diketahui secara sukarela menjadi penggali kubur. Ternyata, hal itu telah dilakukannya selama lebih dari 20 tahun.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang Polisi yang mengira pria di jalan raya sebagai ODGJ namun ternyata memiliki pekerjaan yang tidak sembarangan.
Baca SelengkapnyaJenderal Listyo sempat menawarkan sekolah perwira kepada Bripka Joko.
Baca SelengkapnyaCerita Joko Kendil yang viral di media sosial baru-baru ini mengisahkan tentang seorang pria bernama Joko Kendil yang memiliki penampilan fisik yang unik.
Baca SelengkapnyaDengan rambut gondrong dan berbadan gempal, sosoknya ternyata punya posisi penting.
Baca SelengkapnyaAksi mulia personel Polsek Samarinda Ulu, Bripka Joko Hadi Aprianto menarik perhatian pimpinan Polri.
Baca SelengkapnyaGaya nyentrik anggota polisi berambut gimbal ini sukses mencuri perhatian. Anggota polisi yang biasa dipanggil 'Si Gimbal' ini bertugas di Polres Puncak Jaya.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan mantan Panglima TNI kaget dengan penampilan seorang pemuda yang berpenampilan sederhana namun ternyata seorang Polisi.
Baca SelengkapnyaMulai dari tas hingga gerobak tak luput dari pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaSosok Rudy 'Gajah' ternyata memiliki postur dan penampilan yang gagah sedari dulu.
Baca SelengkapnyaIpda Purnomo kembali bertemu dengan ODGJ di pinggir jalan, ia menangani ODGJ tersebut dengan sangat hati-hati.
Baca Selengkapnya