Wabah hepatitis menyebar hampir 3 pekan, IPB baru tetapkan KLB
Merdeka.com - Intitut Pertanian Bogor (IPB) menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) di lingkungan kampus. Padahal, wabah hepatitis sudah menjangkiti puluhan mahasiswanya hampir 3 pekan.
Berdasarkan hasil pendataan Direktorat Kemahasiswaan IPB, jumlah korban virus hepatitis hingga Kamis (10/12) mencapai 29 orang. Satu di antaranya, Senna Desvia Hutapea (18), mahasiswi semester III Fakultas Kehutanan sempat dirawat di RS Karya Bhakti Pertiwi, Dramaga, Kabupaten Bogor, meninggal pada Senin (7/12).
"Tapi perlu kami klarifikasi, Almarhumah (Senna) meninggal dunia bukan karena penyakit hepatitis A. Berdasarkan keterangan dokter dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, almarhumah terkena penyakit hepatitis B. Sebab kalau heptitis A masih bisa pulih," kata Direktur Kemahasiswaan IPB, Sugeng Santoso, dalam keterangan persnya di Kampus IPB, Branangsiang, Bogor, Kamis (10/12).
-
Bagaimana mahasiswi itu bisa tewas? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswi itu? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Siapa yang membunuh mahasiswi itu? 'Kita segera gelar perkara. Yang pasti pelaku sudah kita amankan,' kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila, Selasa (12/12). Berdasarkan informasi dihimpun, tersangka pelaku berinisial D. Dia merupakan mantan pacar korban.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Bagaimana siswi terdampak penyakit? Mereka melaporkan penyakit ini telah melumpuhkan kaki mereka, sehingga sebagian besar dari mereka tidak mampu berjalan.
Sugeng mengaku belum mengetahui secara pasti kabar mengenai Senna wafat di Medan lantaran tidak memiliki biaya, setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Karya Bhakti Pertiwi, Dramaga, Kabupaten Bogor.
"Kita belum mendapatkan kabar atau keterangan dari keluarga almarhumah terkait memilih dipulangkan ke Medan," ujar Sugeng.
Otoritas IPB kini membentuk kelompok kerja (pokja) Pencegahan dan Penanggulangan Hepatitis di Lingkungan IPB. Instrumen akan dipakai adalah pemanfaatan program fasilitas penyangga kesehatan mahasiswa di Direktorat Kemahasiswaan IPB.
Sugeng menyangkal menepis wabah hepatitis hingga menelan korban jiwa lantaran lambannya penanganan dan antisipasi, dari pelayanan fasilitas kesehatan disediakan kampus. Nyatanya, puluhan mahasiswa harus menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit dan klinik luar kampus.
"Sebetulnya kita memiliki dua poliklinik. Baik yang di kampus IPB Branangsiang mau pun Dramaga. Tapi kita belum mengetahui apakah almarhumah sempat memeriksakan kesehatannya di poliklinik, atau langsung ke RS Karya Bhakti Pertiwi. Kalau pun sempat ke poliklinik, fasilitasnya minim, hanya melayani rawat jalan saja. Sedangkan rawat inap tidak ada," lanjut Sugeng.
Dikatakan Sugeng, wabah hepatitis menyerang puluhan mahasiswa IPB di kampus Dramaga ini terjadi sejak 21 November. Berdasarkan hasil pendataan sementara dari Direktorat Kemahasiswaan IPB, mahasiswa dirawat akibat terserang hepatitis A mencapai 28 orang.
"Hanya almarhumah saja yang positif hepatitis B. Tapi yang hingga saat ini masih dirawat di rumah sakit mencapai 25 mahasiswa. Selebihnya dipulangkan dan menjalani perawatan di rumah," ucap Sugeng.
Guna mencegah terjadinya penyebaran virus hepatitis, tim Pencegahan dan Penanggulangan Wabah Hepatitis di Lingkungan IPB melibatkan beberapa unsur. Yakni dari seafast center (aspek food safety), Fakultas Kedokteran Hewan (aspek zoonosis dan kesehatan masyarakat), Departemen Gizi Masyarakat (aspek gizi), Direktorat Pengembangan Bisnis (aspek pengelolaan kantin di lingkungan IPB dan sekitarnya), Direktorat Kemahasiswaan (aspek kesejahteraan mahasiswa), Poliklinik IPB (aspek kuratif), Biro Umum (aspek kebersihan lingkungan kampus), Biro Hukum, Promosi dan Humas (aspek informasi dan komunikasi).
Tak hanya itu, IPB juga menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota dan Kabupaten Bogor buat tindakan menyeluruh.
"Serangkaian aksi cepat tanggap telah dan akan dilaksanakan oleh IPB, di antaranya melakukan pendataan mahasiswa yang diduga terjangkit hepatitis. Sosialisasi kepada mahasiswa IPB mengenai gizi seimbang, keamanan pangan, profil kantin IPB, serta tindakan kuratif dan preventif hepatitits," kata Kepala Biro Hukum, Promosi dan Humas IPB, Yatri Indah Kusumastuti. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban diduga meninggal akibat menerima kekerasan dari senior di lingkungan kampus pada Jumat (3/5) pagi.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaLebih dari 350 juta orang di seluruh dunia menderita hepatitis
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di lingkungan kampus pada Jumat (3/5) pukul 08.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa merinci penyebab dan kronologi peristiwa tersebut. Saat ini, jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaMahasiswa tingkat pertama yang meninggal diduga dianiaya senior itu bakal diberangkatkan ke kampung halamannya pada Minggu (5/5) besok.
Baca SelengkapnyaMahasiswa STIP tewas diduga dianiaya di dalam toilet
Baca SelengkapnyaKorban antraks ikut menyembelih dan memakan sapi yang sudah mati.
Baca SelengkapnyaKemenkes sejauh ini belum mengetahui secara pasti soal penyebab meninggalnya siswa tersebut.
Baca SelengkapnyaPenyebaran DBD di Kabupaten Lebak hingga kini terus bertambah.
Baca SelengkapnyaDugaan penganiayaan itu dikuatkan temuan sementara kepolisian pada tubuh korban terdapat luka lebam.
Baca SelengkapnyaHasilnya Autopsi ditemukan sejumlah luka memar pada tubuh korban.
Baca Selengkapnya