Wiranto Ingatkan Massa Aksi Mujahid 212 Tak Mudah Terprovokasi
Merdeka.com - Gelombang aksi memprotes kebijakan pemerintah Joko Widodo atau Jokowi kembali akan digulirkan. Adapun aksi bertajuk aksi mujahid 212 selamatkan NKRI akan digelar di depan Istana, Sabtu 28 September besok.
Menko Polhukam Wiranto enggan menuduh bahwa aksi tersebut, seperti yang disampaikan sebelumnya, ada sekelompok aksi yang menggerakkan Islam garis keras.
"Saya tidak menuduh, tapi ini informasi intelijen yang saya terima. Hanya memperingatkan mungkin akan dilibatkan. Ini bukan saya menuduh organisasi itu. Ada tukang ojek, paramedis, organisasi Islam. Bukan saya tuduh mereka itu radikal," kata Wiranto di kantornya, Jakarta, Jumat (27/9).
-
Siapa yang meminta polisi transparan? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta kepolisian mengusut tuntas dugaan penganiayaan setelah ditemukannya mayat remaja laki-laki bernama Afif Maulana (AM) di bawah jembatan Kuranji, Kota Padang yang diduga dianiaya kepolisian.
-
Siapa yang tidak boleh tahu informasi pribadi? Informasi KeuanganDetail seperti nomor rekening bank, informasi kartu kredit, gaji, atau detail utang harus dijaga ketat. Memberikan informasi ini kepada orang yang tidak dikenal atau dipercaya dapat mengakibatkan pencurian identitas atau penipuan.
-
Siapa yang meminta polisi untuk tidak mengintimidasi? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengimbau agar kepolisian tidak melakukan intimidasi atau tekanan kepada seluruh pihak menjelang berakhirnya masa kampanye Pemilu 2024.
-
Kenapa harus ada batasan informasi diri? Meskipun berbagi tentang diri kita dapat membantu membangun hubungan, ada beberapa informasi pribadi yang sebaiknya tidak dibagikan sembarangan demi menjaga privasi dan keamanan.
-
Siapa yang beri saran itu? Laporan terbaru dari Tiongkok, salah satu pasar terbesar Apple, menyoroti kekhawatiran yang diajukan oleh beberapa toko resmi Apple.
-
Siapa yang diminta tidak mengklaim sebagai kader Golkar? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
Dia menuturkan, bahwa organisasi-organisasi tersebut akan dimanfaatkan oleh kelompok lain. "Ada kelompok lain, yang akan memanfaatkan dari teman-teman ini. Apakah tukang ojek ataukah kelompok Islam garis keras, apalagi pelajar itu sudah dimanfaatkan mereka," ungkap Wiranto.
Dia pun meminta, jangan ada pihak yang mencoba menyamarkan informasi yang diberikannya.
"Jadi harus jelas, jangan sampai dipelintir, saya diaduk-adu lagi sama ya teman-teman kelompok Islam dan sebagainya. Tidak ada ya tuduh menuduh, tidak ada. Tapi ada informasi, saya sampaikan ini loh ada kelompok baru yang akan mencoba demonstrasi itu dengan memanfaatkan teman-teman yang saya sebutkan tadi. Jangan keliru," pungkasnya.
Wiranto pun mengingatkan agar jangan terpengaruh jika ada pihak-pihak yang ingin memprovokasi untuk mengadu domba.
"Sudah bolak balik dikatakan, jangan terpengaruh, jangan terpengaruh hasutan, himbauan provokasi, adu domba, karena apa? Permintaan dari adik-adik mahasiswa yang sudah demonstrasi duluan, kan sudah diakomodasi," kata Wiranto di kantornya, Jumat (27/9).
Dia pun menuturkan, bahwa pihak pemerintah terus berupaya agar berdialog dengan para mahasiswa.
"Bahkan sekarang sudah akan diatur dialog dengan Presiden kan. Itu merupakan suatu kehormatan. Itu satu upaya untuk adanya komunikasi timbal balik antara mahasiswa dengan pemerintah, tatkala itu sudah dipenuhi ya atau dalam proses dialog ya," ungkap Wiranto.
Dia pun menjelaskan ucapannya soal ada kelompok-kelompok yang akan menunggangi. Itu bukan tuduhan, tapi meminta jangan sampai terpengaruh.
"Jangan sampai teman-teman kita ini, yang saya sebutkan (tukang ojek, kelompok islam, paramedis, buruh) itu kemudian dipengaruhi dan kemudian melaksanakan demonstrasi yang tujuannya enggak jelas sebenarnya," ungkap Wiranto.
Menurutnya, aksi turun ke jalan, yang membuat rusuh, itu mengganggu masyarakat. "Kita mengerti kalau demo itu langsung mengganggu kehidupan masyarakat, mengganggu kenyamanan masyarakat. jalan-jalan ditutup, mungkin ada pembakaran-pembakaran, orang jadi khawatir keluar. Ini semua kan mengganggu aktivitas masyarakat," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaKapolri mengingatkan, warga yang tak puas hasil pemilu harus tetap memperhatikan keselamatan dan keamanan masyarakat lainnya.
Baca SelengkapnyaPerintah Jokowi mendapat apresiasi banyak pihak, tak terkecuali aktivis.
Baca Selengkapnya. Panglima memerintahkan 'memiting' masyarakat yang melakukan demonstrasi.
Baca SelengkapnyaPolri bersama stakeholder kini fokus pada tanggung jawab pengamanan pemilu 2024
Baca SelengkapnyaJokowi meminta seluruh relawan tidak melakukan provokasi dan fitnah.
Baca SelengkapnyaPolisi mengimbau masyarakat agar bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban selama tahapan Pilkada.
Baca SelengkapnyaBahwa pernyataan itu telah disalahpahami dari video yang beredar di media sosial, karena perbedaan konteks.
Baca SelengkapnyaKarena kalimat itu, diakui Yudo, berujung kesalahan tafsir di masyarakat
Baca SelengkapnyaSalah seorang orator menghentikan sementara orasi di kawasan Patung Kuda dan dilanjutkan dengan salat Zuhur.
Baca SelengkapnyaPegiat Mafindo Niken Setyawati berharap berita palsu dapat diminimalisasi mengingat calon-calon peserta pilkada kali ini jauh dari kontroversi.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan menyusul adanya informasi dugaan intimidasi oleh oknum polisi terhadap sejumlah civitas akademika.
Baca Selengkapnya