WNI Meninggal Ditembak Polisi Malaysia Bakal Dipulangkan Besok
Karding memastikan kementeriannya akan mengurus dan menyiapkan proses kepulangan WNI tersebut hingga ke kampung halamannya.

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan satu warga negara Indonesia (WNI) yang meninggal dunia ditembak Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Selangor akan dipulangkan ke Pulau Rupat, Riau pada Kamis, 30 Januari 2025.
Karding memastikan kementeriannya akan mengurus dan menyiapkan proses kepulangan WNI tersebut hingga ke kampung halamannya di Pulau Rupat.
"Kami sampaikan bahwa yang meninggal hari ini sudah bisa di tengok. Insya Allah besok lusa (Kamis) akan dipulangkan ke Riau dan kami P2MI atau wilayah kami yang ada di riau kami akan persiapkan segala hal untuk memastikan bahwa jenazah sampai ke Riau," jelas Karding melalui sebuah video yang diterima pada Rabu (29/1).
"Di Riau akan diurus oleh kementerian kami. Sudah disiapkan ambulance, sudah disiapkan penyeberangan dari Dumai ke Pulau Rupat. Dan ini koordinasi kita dengan pemerintah daerah," sambungnya.
Minta Polisi Dalami Kronologi Penembakan
Sementara itu, 4 WNI yang mengalami luka-luka akibat insiden penembakan tersebut sudah dapat dilihat pada Rabu hari ini. Karding mendesak kepolisian untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya terkait kronologi penembakan WNI oleh APMM.
"Saya ingin ada satu kronologi sendiri yang dipunyai pemerintah kita. Artinya kita tidak harus percaya begitu saja terhadap kronologi yang disusun oleh pemerintah berwajib Malaysia," ujarnya.
Disisi lain, Karding meminta pemerintah Malaysia transparan dalam menangani kasus tersebut. Menurut dia, pemerintah mengapresiasi apabila ada penegakan hukum yang dilakukan kepada pihak Malaysia yang terbukti tak melakukan hal-hal di luar prosedur.
"Kami mendorong pemerintah malaysia untuk memproses ini secara transparan. Kalau memang dalam peraturan hukum disana, harus ada yang terkena proses penegakan hukum, kami sangat senang," jelas Karding.
Dia memastikan Kementerian P2MI akan menangani kasus tersebut. Karding juga berjanji kementeriannya memberikan pendampingan kepada para WNI yang menjadi penumpang kapal.
"Kami pastikan baik di luar negeri baik 4 orang dan Insya Allah 26 orang ini, akan kita tangani dengan baik, kita dampingi baik pendampingan litigasi maupun non litigasi, baik di negara orang di Malaysia maupun kalau nanti mereka pulang ke Indonesia, kami pastikan akan ditangani dengan P2MI," tutur Karding.