Ahok dan 'pagar betis' kader PDIP di tengah penolakan warga Ciracas
Merdeka.com - Gerimis mulai turun saat langkah kaki Basuki Tjahaja Purnama berpijak di kawasan Ciracas, Jakarta Timur. Dengan mengenakan kemeja kotak-kotak dia ingin melakukan peninjauan terhadap beberapa permasalahan warga di Jalan Raya Cantex, Gang Mandiri.
Waktu menunjukkan pukul 15.05 WIB, Basuki atau akrab disapa Ahok itu langsung menyapa warga sembari terus menyusuri jalan setapak. Dia menuju lahan kosong yang rencananya akan dibangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
Sempat menanyakan soal pendidikan, banjir hingga melayani swafoto, pria kelahiran Bangka Belitung Timur, ini mendapatkan sambutan hangat. Namun bersamaan dengan langit yang mulai gemuruh dan mendung, riak-riak penolakan nampak berada di ujung jalan.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Dimana Ahok menghabiskan masa kecil? Masa kecil Ahok sendiri dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Kenapa warga menghentikan Bupati Grobogan? Mereka mengeluhkan kondisi jalan penghubung dusun yang kondisinya rusak parah. Warga meminta agar akses jalan yang menjadi penghubung kedua dusun itu diperbaiki. Sebab saat hujan turun jalan menjadi licin dan membahayakan. Apalagi jalan tersebut merupakan akses satu-satunya yang dipakai oleh para siswa untuk pergi sekolah.
-
Kenapa Ahok dan Puput berlibur? Basuki Tjahaja Purnama dan Puput Nastiti Devi tengah menikmati waktu liburnya.
-
Bagaimana Ahok dan Puput berlibur? Mereka pun membagikan potret momen-momen kebersamaan saat liburan di akun Instagram miliknya.
Warga yang awalnya mengikuti setiap langkah mantan Bupati Belitung Timur itu, berhamburan. Anak-anak yang ingin berfoto ditarik orangtuanya. Mereka sebagian pulang untuk menghindari bentrokan.
Petugas Kepolisian yang berada di sekitar lapangan langsung menghadang massa yang mengenakan baju koko. Kapolsek Ciracas Kompol Tuti Aini menemui mereka dan meminta agar massa pulang.
"Ibu usir dia Bu, di sini orang Ciracas sana orang Ciracas. Bapak usir dia Pak. Mending suruh keluar Ahok. Kalau kegiatan Ahok nggak dibubarin anak-anak ini yang akan bubarin," kata salah seorang demonstran di lokasi, Selasa (15/11).
Kader PDI Perjuangan yang mengawal calon pemimpin Pemprov DKI Jakarta ini awalnya hanya memperhatikan aksi tersebut. Namun ternyata emosi mereka hampir terpancing.
Beberapa kader yang mengenakan lambang banteng moncong putih di dada mereka, akhirnya membuat barisan untuk melakukan pengawalan. Hujan deras turun ke lokasi keributan tersebut ternyata tak membuat perlawanan surut.
"Oi tenang Oi, jangan ada yang terpancing emosinya," ujar seorang warga pendukung Ahok.
Teriakan penolakan terhadap mantan politisi Gerindra itu terus terdengar, namun tak menyurutkan niat warga untuk berfoto dengannya. Hanya berjarak 50 meter, tetapi suasananya sangat berbeda.
Ahok yang berada di bangunan setengah jadi meladeni permintaan warga sembari memantau berlangsungnya aksi penolakan. Namun, pihak keamanan yang menilai akan ada bentrok membuat bapak tiga orang anak ini memutuskan balik kanan.
Setiba di depan Jalan Raya Cantex, tempat di mana mobil Ahok terpakir, puluhan pendemo kembali melakukan aksinya. Mereka tidak terima kampungnya didatangi pemimpin yang diduga telah melakukan penistaan agama Islam.
"Ini kampung kita juga. Kita hidup di sini lama. Kita bubar kalau dia bubar," tutupnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok keluar ruangan sambil berlari usai mendengar pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaSeorang caleg dan beberapa orang lainnya menyalakan petasan di lingkungan masjid hingga membongkar jalan warga viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaAda asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaTB Hasanuddin tersinggung dengan pencopotan baliho bendera PDI Perjuangan dan baliho Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaKader Partai Demokrat di Kabupaten Cianjur bergerak menurukan baliho bergambar Capres Anies Baswedan.
Baca Selengkapnya