Airlangga harus isi pengurus Golkar dengan wajah baru & bebas korupsi
Merdeka.com - Anggota Dewan Pakar DPP Partai Golkar, Najib Salim Attamimi menegaskan, bahwa Airlangga Hartarto, telah dipilih dalam rapat Pleno terakhir, DPP Partai Golkar sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar sementara. Penunjukan itu untuk mengantarkan terselenggaranya Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Munaslub DPP Partai Golkar.
"Penunjukan itu adalah bentuk informasi yang perlu dipahami oleh kader dan masyarakat secara umum. Sekalipun ada indikasi mayoritas DPD tingkat I dan tingkat II, telah menghendaki Airlangga Hartanto, sebagai Ketum DPP Partai Golkar definitif," kata Najib dalam pers rilisnya, Sabtu (15/12).
Dalam rapat Pleno terakhir jelas Najib, selain penetapan Arirlangga, Dewan Pakar DPP Partai Golkar, juga telah membahas berbagai hal dan muncul dinamika yang melihat kenyataan kepemimpinan Setya Novanto (Setnov) dan DPP Partai Golkar, bahwa elektabilitas Partai Golkar menurun.
-
Mengapa Golkar ingin Airlangga memimpin lagi? Pasalnya, Airlangga dinilai berhasil dengan membawa Golkar berada di urutan kedua Pemilu 2024 dengan perolehan suara 15,28% 'Prestasi AH (Airlangga Hartarto) yang bisa naikkan elektabilitas Golkar tak bisa dibantah,' ujar Pengamat Politik Adi Prayitno, Jumat (29/3).
-
Siapa yang ingin Airlangga memimpin Golkar? Kendati begitu, mayoritas pengurus dan kader Partai Golkar menginkan Airlangga melanjutkan kepemimpinannya.
-
Apa yang dilakukan Airlangga untuk Golkar? Airlangga Hartarto memperbanyak sebaran tokoh berpengaruh di berbagai dapil. Partai Golkar berhasil menduduki posisi dua perolehan suara pada Pemilu 2024 dengan persentase 15,28 persen atau 23.208.654 suara.
-
Apa instruksi Airlangga untuk kader Golkar? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,“ katanya.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
"Saya melihat ini, tidak bisa diberikan raport merah kepada pribadi Ketua Umum Setya Novanto. Karena partai ini adalah pekerjaan tim, terutama Pengurus DPP. Kami sebagai anggota Dewan Pakar mempunyai tugas sebagai tenaga ahli, telah memberikan beberapa masukan dari kemerosotan Golkar selama ini," katanya.
Pertama jelas Najib, kegagalan Pilkada DKI, yang Ketua Pemenangannya dipimpin oleh Nusron Wahid. Dan kemerosotan ini harus ditanggung bersama, seperti Ketua Harian, Sekretaris Jenderal, Ketua Bidang Pemenangan bersama tim terkait.
"Kami sebagai Anggota Dewan Pakar, memberikan apresiasi kepada anggota DPP yang lain. Karena tidak semua pengurus melakukan hal yang tidak baik. Masih banyak pengurus di DPP dan DPR yang melakukan pekerjaannya dengan baik. Salah satu contoh, Komisi II telah penyelesaian UU Pemilu dengan baik, dengan pimpinan Komisi kader terbaik Golkar.
Tak hanya itu, banyak komisi lain yang juga berhasil mengawal program-program pemerintah dan program internal Golkar dengan baik," katanya.
Melihat dinamika tersebut, Najib berharap, sosok seorang Airlangga Hartanto, dinilai sangat mempuni dan kapabilitas untuk memimpin Partai Golkar secara definitif.
Dari itu, dia berharap, dalam Munaslub yang akan datang, Ketua terpilih dan tim Formatur, agar selektif dalam membentuk kepengurusan yang akan datang.
"Hal ini demi masa depan partai Golkar yang akan terus menjadi idola masyarakat. Dan Golkar kedepan, harus kembali berjaya sepertu tahun 2014. Bahkan, harus melampaui itu," harapnya.
Jika dalam aturan sebelumnya, bahwa Ketua Dewan Pakar Golkar harus seimbang, yakni 60 persen untuk pengurus lama dan 40 persen untuk pengurus baru atau wajah baru. Najib memiliki pemikiran berbeda. Ia mengusulkan bahwa sebanyak 60 persen harus diisi oleh wajah baru dan 40 persen diisi wajah lama.
"Tanpa harus mengurangi rasa hormat sesama kader. Tapi, pembaruan ini harus dilakukan demi memberikan kesempatan kepada kader muda terbaik partai Golkar," katanya.
Selain itu, Najib juga berharap, dalam Munaslub nantinya, untuk Ketum Terpilih, bisa merealisasikan apa yang diusulkan dan diharapkan oleh Dewan Pakar untuk kepentingan dan kemajuan Golkar kedepan bangkit dan bersih.
"Kedepannya, Golkar harus menjadi partai kebanggaan rakyat. Idola rakyat dan pilihan rakyat. Menjadi partai bersih dari praktik korupsi. Partai modern yang akan menjadi harapan generasi milenial atau zaman Now," katanya.
Karena tambah Najib, di zaman milenial ini, perubahan zaman sudah sangat cepat. Teknologi sudah semakin canggih. Generasi sudah berubah. "Hal ini yang harus dipahami oleh pengurus Golkar hingga tingkat Ranting," katanya.
Menghadapi Pemilu, pengurus harus maksimal untuk berjuang bersama rakyat. Kewajiban sebagai parpol harus dijalankan secara maksimal.
"Buktikan kepada rakyat bahwa Partai Golkar adalah partai dinamis dan milik rakyat. Rakyat milik Golkar, Golkar milik rakyat," pungkasnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia meyakini, bisa melalui badai politik dengan baik.
Baca SelengkapnyaMeski ada badai ataupun pergantian kursi ketua umum, Agus Gumiwang memastikan Golkar solid dan tanpa gejolak.
Baca SelengkapnyaIni Kata Airlangga Soal Posisi Golkar pada Kabinet Mendatang
Baca SelengkapnyaPartai Golkar solid dan tengah fokus merebut kemenangan baik pilpres maupun pileg dan pilkada di 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaMKGR menegaskan, bahwa di Partai Golkar terdapat aturan main yang harus dipatuhi oleh seluruh kader termasuk Gibran yakni aturan dasar aturan rumah tangga.
Baca SelengkapnyaMKGR akan bertemu langsung dengan Airlangga untuk menyampaikan aspirasi itu
Baca SelengkapnyaDewan Pakar meminta Golkar membentuk poros baru di luar bakal koalisi.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto resmi mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar).
Baca SelengkapnyaAgus Gumiwang mengatakan, penunjukkan dirinya sebagai Plt ketua umum Partai Golkar dilakukan secara musyawarah mufakat.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar, pada Sabtu (10/8) malam.
Baca SelengkapnyaSOKSI resmi mendukung Airlangga Hartarto untuk menjabat kembali sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada periode yang akan datang.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengaku mendapat pesan dan saran dari para senior partai berlambang pohon beringin.
Baca Selengkapnya