Akbar Tandjung sebut pemimpin harus ciptakan iklim kondusif
Merdeka.com - Politisi senior Akbar Tandjung mengingatkan seorang pemimpin di Indonesia harus mampu menciptakan iklim kondusif. Jika seorang pemimpin maupun calon pemimpin bisa menciptakan iklim kondusif dalam kehidupan bernegara, maka kebersamaan di tengah masyarakat tak akan terancam.
"Pemimpin harus mampu ciptakan iklim kondusif untuk kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat," jelasnya saat mengisi acara sarasehan Pergerakan Indonesia Maju (PIM) bertema 'Indonesia Menjadi Negara Berhasil' di Jalan Brawijaya VIII, Jakarta Selatan, Kamis (5/4) sore.
Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar ini mengatakan jika seorang pemimpin hanya menciptakan kegaduhan atau tak bisa menciptakan iklim kondusif, maka bangsa Indonesia akan sulit mencapai cita-citanya.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa yang berhasil mengelola potensi konflik di Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Bagaimana Golkar berperan? Pertemuan KTT ke-26 ASEAN-RRT menyepakati pentingnya penguatan kerjasama regional untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan cita-cita Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya upgrading ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA) 3.0 dan implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
"Kalau pemimpin melakukan sesuatu yang bisa menimbulkan iklim tidak kondusif, bangsa kita akan jauh untuk mencapai cita-cita dan apa yang diinginkan," pesannya.
Selain itu, Akbar mengatakan syarat menjadi seorang pemimpin ialah orang yang telah selesai dengan dirinya sendiri. Jika yang menjadi pemimpin adalah orang yang belum selesai dengan dirinya, maka jabatan yang diperolehnya akan dimanfaatkan untuk kepentingan diri sendiri.
"Kalau pemimpin belum selesai dengan dirinya, posisinya akan digunakan untuk kepentingan dirinya sendiri. Kita harus jadi pemimpin yang sudah selesai dengan diri sendiri sehingga dedikasinya hanya untuk kepentingan masyarakat dan kepentingan bangsa dan negara," jelasnya.
Hiruk pikuk perpolitikan yang terjadi belakangan ini menurut Akbar dapat mempersulit terwujudnya kebersamaan bangsa. Ia pun mengajak semua pihak untuk menjaga kebersamaan.
"Kebersamaan harus tetap kita jaga. Rasa kebersamaan tinggi dan saling menghormati keanekaragaman kita," pesannya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut JK, seorang pemimpin itu harus tenang, dan tidak emosional
Baca SelengkapnyaJK menilai seorang pemimpin harus tenang, baik, sopan dan tidak emosional
Baca SelengkapnyaWakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla (JK) menyinggung soal pemimpin yang baik. Dia menyindir capres yang kerap marah-marah.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menyinggung drama korea atau drakor yang berkaitan dengan demokrasi.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Agum dalam acara syukuran ulang tahun ke-64 Pepabri, di Wisma Elang Laut, Jakarta Pusat, Selasa (12/9).
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan ucapan Indonesia dalam ancaman bahaya bila pasangan AMIN kalah seharusnya hanya di forum internal PKB.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengatakan, pemimpin harus memiliki gagasan dan bersikap tenang dalam memimpin bangsa Indonesia.
Baca Selengkapnya"Indonesia ini pemilu sudah setiap 5 tahun. Jadi menang kalah itu suatu hal yang biasa. Namun pemerintah jalan terus," kata Airlangga
Baca SelengkapnyaIcal berpesan kepada Ketua Umum Golkar terpilih untuk mempertimbangkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat ambang batas pilkada.
Baca SelengkapnyaNusron mengingatkan, sifat sombong harus dihindari oleh pemimpin bangsa ini.
Baca SelengkapnyaJK mengatakan seorang calon pemimpin harus bisa membawa rakyatnya menuju kebaikan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan sidang Kabinet Paripurna terakhir di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada Jumat, 13 September 2024.
Baca Selengkapnya