Alasan PAN Dorong Duet Airlangga-Zulhas

Merdeka.com - Ketua DPP PAN Saleh Daulay mengungkap alasan mendorong duet Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan. Pertama, di internal PAN, Ketua Umum Zulkifli Hasan didorong agar menjadi calon wakil presiden

PAN sampai hari ini masih bersama Golkar. Sehingga muncul dorongan untuk diduetkan dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

"Bagi PAN, pasangan Airlangga-Zulhas pantas untuk didorong. Pertama, sejak awal kedua tokoh ini telah menginisiasi KIB. Hubungan dan komunikasi antara keduanya sudah tentu sangat baik. Tinggal melihat potensi dan peluang dalam kontestasi nanti," jelas Saleh dalam keterangannya, Selasa (6/6).

Kursi PAN Golkar Cukup Usung Capres

Suara Golkar dan PAN mencukupi untuk mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Yaitu 129 kursi, melebihi ambang batas pencalonan 115 kursi untuk membentuk satu poros.

"Ketiga, segmentasi pemilih kedua partai politik ini berbeda. Kerjasama keduanya diyakini akan mampu memperluas jaringan masing-masing. Dan pada saat yang sama, masyarakat juga memiliki pilihan alternatif yang diyakini mampu melanjutkan estafet kepemimpinan dan pembangunan," jelas Saleh.

PAN tidak hanya membuka peluang duet Airlangga-Zulhas. Tetapi juga mendorong Menteri BUMN Erick Thohir menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo.

"Kalau mau koalisi dengan capres lain, PAN tidak malu-malu menyebut dan menawarkan Erick Thohir sebagai cawapres-nya. Ini penting disampaikan mengingat Erick Thohir selama ini sangat dekat dengan PAN. Banyak kegiatan PAN di daerah yang dihadiri dan didukung," ujar Saleh.

PAN menegaskan masih berjalan kerjasama Koalisi Indonesia Bersatu bersama Golkar dan PPP.

"Soal KIB, masih tetap jalan dan akur. Penentuan pilihan capres dan cawapres belum selesai. Karena itu, potensi ketiga partai untuk bersama tetap masih ada. Dinamika politik masih berjalan dan diyakini akan semakin tinggi menjelang pendaftaran pasangan capres dan cawapres," ujar Saleh.

Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com