Anies Beberkan Isi Pertemuan dengan Surya Paloh, Ini yang Dibahas
Calon Presiden (Capres) nomor urut 01, Anies Rasyid Baswedan telah mengunjungi Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh, Kamis (15/2) pagi.
Calon Presiden (Capres) nomor urut 01, Anies Rasyid Baswedan telah mengunjungi Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh, Kamis (15/2) pagi.
Anies Beberkan Isi Pertemuan dengan Surya Paloh, Ini yang Dibahas
Sebelumnya, Anies lebih dulu bertemu Wakil Presiden ke-10 Jusuf Kalla di kediamannya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, pada Rabu (14/2).
Anies mengatakan, pertemuan dengan Surya Paloh itu melakukan diskusi tentang perkembangan dan memantau situasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Saling mencocokkan pandangan dan pandangan kita sama bahwa kita harus memantau semua pelaksanaan kemarin, mengumpulkan fakta-fakta, sehingga nanti ketika kita berbicara menyampaikan sikap itu berdasarkan pada fakta," kata Anies di Jakarta Selatan, Jumat (16/2).
Anies-Muhaimin ke Rumah JK
Wakil Presiden (Wapres) ke-10 Jusuf Kalla (JK) mengatakan, pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) nomor urut 01 Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar masih menunggu hasil penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Hal ini dikatakan JK seusai melakukan pertemuan dengan Anies-Muhaimin di kediamannya, kawasan Jakarta Selatan.
"Ya tentu tadi datang untuk berbicara tentang situasi, semua sependapat bahwa kita menunggu hasil resmi dari KPU. Nah itu saja bahwa tentu kita lihat sebagai suatu penghitungan awal. Tapi itu yang menentukan yang resmi KPU. Jadi kesimpulannya menunggu hasil rapat berubah. Baru teman-teman itu mengambil sikap," kata JK kepada wartawan.
Lalu, saat disinggung soal hasil survei Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang melebihi dari hasil survei elektabilitas sebelum pencoblosan, Wapres ke-12 ini mengatakan, hasil survei hanya hitungan sementara dan bukan merupakan hasil akhir dari Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Ya survei atau apa pun itu kan hanya bersifat perkiraan. Ya apa yang tadi itu ya ialah perhitungan sementara. Ya jadi tidak ada yang fix memang, survei itu untuk memperkirakan berdasarkan data-data yang ada, quick count itu adalah penghitungan sementara dengan contoh-contoh dengan dasar katakanlah 1.000, 2.000 TPS. Tapi selanjutnya tunggu perhitungan yang benar-benar," pungkasnya.