Anies Sebut IKN Ketimpangan Baru, TPN Ganjar-Mahfud: Itu Simbol Pembangunan Tak Lagi Jawasentris
Anies memberi tanggapan seusai ditanya seberapa besar prospek pembangunan IKN untuk Indonesia.
Anies mengkritik pembangunan IKN
Anies Sebut IKN Ketimpangan Baru, TPN Ganjar-Mahfud: Itu Simbol Pembangunan Tak Lagi Jawasentris
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid menjawab pernyataan Anies Baswedan.
Soal pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur disebut hanya menimbulkan ketimpangan, bukan pemerataan ekonomi.
Arsjad mengaku, pihaknya tak setuju dengan pernyataan calon presiden (capres) nomor urut 1 itu.
Arsjad menjelaskan, IKN memang tak bisa langsung membawa dampak terhadap pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia. Namun, IKN adalah simbol komitmen dari pemerintah agar pembangunan tak lagi berfokus di Pulau Jawa.
"Kalau kita bicara IKN, IKN itu simbolnya, simbol dari mana bahwa posisi ibu kota negara itu. Itu merupakan simbolik bahwa pembangunan Indonesia itu tidak boleh lagi javasentris, tetapi Indonesiasentris,"
kata Arsjad, kepada wartawan di High End, Jakarta Pusat, Rabu (22/11).
merdeka.com
Arsjad menegaskan, pemerataan ekonomi sendiri menjadi salah satu prioritas yang diperjuangkan oleh pasangan Ganjar-Mahfud. Di mana kesejahteraan dan kemakmuran harus terlebih dahulu diawali dengan adanya kepastian hukum.
"Kemakmuran dan keadilan hanya bisa terjadi bilamana ada kepastian hukum, yang kita inginkan adalah pengembangan ekonomi yang lebih besar, yang lebih tinggi lagi. Namun yang penting adalah pemerataannya, jadi supaya yang kita lihat bukan hanya gap bertambah besar antara yang besar dan kecil, tetapi membawanya untuk sama-sama naik," ujar Arsjad.
Arsjad menilai Ibu Kota Nusantara (IKN) menggambarkan masa depan Indonesia Emas pada 2045.
Saat ekosistem pembangunan ke depan itu dilakukan di beberapa daerah dan mendorong adanya penciptaan lebih banyak pengusaha-pengusaha di wilayah lain.
"Itu yang jadi kunci, jadi makanya di dalam visi-misi sudah jelas sekali bagaimana kita akan membangun industrialisasi dari semua, tapi yang penting pembangunan itu memiliki ekosistem," ujarnya.
Sebelumnya, Anies memberi tanggapan seusai ditanya seberapa besar prospek pembangunan IKN untuk Indonesia. Momen tersebut berlangsung ketika ia menghadiri dialog terbuka Muhammadiyah di Auditorium UMS, Rabu (22/11).
"Tentang IKN, apakah IKN prospektif untuk Indonesia?" tanya salah satu panelis bidang kesehatan dan kesejahteraan, Siti Zuhro, Rabu (22/11).
Menanggapi hal tersebut Anies meragukan pembangunan IKN adalah untuk tujuan pemerataan pembangunan seperti yang didengungkan pemerintah selama ini. Menurut dia, hal tersebut hanya akan menghasilkan ketimpangan baru dengan daerah sekitar.
"Ketika tujuan membangun kota baru dan ibu kota baru adalah dengan alasan pemerataan maka itu tidak menghasilkan pemerataan yang baru, karena itu akan menghasilkan kota yang baru yang timpang dengan daerah yang ada di sekitarnya," kata Anies.