Babak Baru Demokrat Vs NasDem, Kini Klaim Nama Koalisi Perubahan
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan menjelaskan, nama perubahan merupakan ide Partai Demokrat.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan menjelaskan, nama perubahan merupakan ide Partai Demokrat.
Babak Baru Demokrat Vs NasDem, Kini Klaim Nama Koalisi Perubahan
Partai Demokrat tidak lagi satu koalisi dengan Partai NasDem. Kini kedua partai saling mengklaim nama Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang melekat dengan Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan menjelaskan, nama perubahan merupakan ide Partai Demokrat. Apalagi sejalan dengan misi Demokrat.
"Ide Perubahan adalah original dari Partai Demokrat sehingga tetap menjadi tema misi Partai Demokrat ke depan," kata Syarief kepada wartawan, Minggu (3/9).
Syarief menjelaskan perubahan merupakan program yang dibawa oleh Demokrat. Bukan berasal dari nama koalisi. Maka itu, ia menyarankan kubu Anies Baswedan mengubah namanya dari Koalisi Perubahan.
"Baiknya nama lain," bebernya.
Sementara, NasDem pun mengklaim bahwa nama KPP dibawa partainya. Perubahan itu slogan dari NasDem.
"Perubahan itu memang slogannya dari NasDem, gimana nih. Itu slogannya NasDem. Restorasi. Gimana akhirnya kok diklaim satu pihak," ujar Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/9).
Sahroni menganggap wajar Demokrat mengklaim sepihak nama Koalisi Perubahan. Karena masih baper karena masalah Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) batal jadi calon wakil presiden.
"Ngegerutu wajar tadi karena baper. Harusnya enggak usah baper, ya normal-normal aja namanya politik, sakit hati pasti, dendam jangan, udah gitu aja," katanya.
Koalisi pendukung Anies Baswedan dan Cak Imin pun tetap akan mempertahankan nama Koalisi Perubahan. Tidak ada rencana untuk mengubah nama.
"Tetap koalisi perubahan," sebut Sahroni.
Nama Koalisi Perubahan atau lengkapnya Koalisi Perubahan untuk Persatuan muncul ketika piagam koalisi NasDem, Demokrat dan PKS diumumkan pada 24 Maret 2023. Nama itu muncul berbarengan dengan kesepakatan bersama ketiga partai untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.