Demokrat 'Malas' Tengok ke Belakang: Cukuplah Kita Dighosting
AHY mengaku ikhlas dan siap untuk menyongsong peluang masa depan yang lebih baik lagi.
Demokrat enggan membahas arah koalisi baru
Demokrat 'Malas' Tengok ke Belakang: Cukuplah Kita Dighosting
Partai Demokrat menegaskan enggan kembali berkoalisi dengan Partai NasDem.
Demokrat juga mengungkap telah move on pasca 'ditinggalkan' oleh NasDem yang mengusung Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai Bacawapres Anies Baswedan.
Kini, Demokrat merasa cukuplah 'dighosting' dengan peristiwa beberapa hari lalu tersebut.
"Sudah jelas kita move on. Tidak ada CLBK, sudah cukup. Jangan sampai dikhianati sekali, masih terus jadi bucin. Cukuplah kita dighosting,"
kata Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra di DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9).
merdeka.com
Herzaky menyebut pihaknya saat ini tengah mencoba fokus untuk mengambil langkah kedepannya dengan bergabung ke koalisi baru. Tapi menurut dia, agar dapat bergabung ke koalisi baru tidak harus melalui suatu pertemuan kedua belah pihak.
"Tentu, kita ingin lah ada pertemuan. Tapi bagaimanapun itu biarlah berproses, jangan didesak-desak,"
kata Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra di DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9).
merdeka.com
Terkait sikap Demokrat untuk berlabuh ke koalisi lain, dikatakan Jubir Demokrat itu akan menunggu keputusan dari majelis tinggi.
Namun pihaknya juga tidak ingin berlama-lama untuk menyatakan sikap mengingat KPU berencana memajukan pendapat capres dan cawapres pada 10-16 September.
"Kami tidak ingin mematok batas waktu. Banyak masukan, sebisa mungkin kalau bisa jangan terlalu lama," ungkap Herzaky.
"Tetapi kami percaya mas AHY, ketua umum kami dan para petinggi di majelis tinggi partai sangat memahami kapan, dan dengan siapa kita sebaiknya bergabung," tambah dia.
Sebelumnya, Partai Demokrat mengaku siap untuk membuka lembaran baru pasca ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak jadi terpilih untuk menjadi pendamping Anies Baswedan saat pemilu 2024 yang digantikan oleh ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar Alisa Cak Imin.
AHY mengaku ikhlas dan siap untuk menyongsong peluang masa depan yang lebih baik lagi.
Hal itu disampaikan oleh AHY pasca menggelar rapat internal bersama kader Demokrat usai mencabut dukungan terhadap Bacapres Anies Baswedan.
"Mari kita buka lembaran baru ke depan, kita harus segera move on. Hari ini kami keluarga Partai Demokrat dengan berbesar hati, dengan kerendahan hati menyatakan move on dan siap menyosongsong peluang-peluang baik di depan," kata AHY di DPP Demokrat, Menteng, Jakpus.
AHY menyampaikan Demokrat akan berpegang teguh serta melakukan perbaikan kedepan sekaligus mengajak seluruh kadernya agar tetap solid sebagaimana langkah politik para pemimpin sebelumnya.
Tidak berhenti sampai di situ, AHY mengaku telah memaafkan keputusan politik sepihak Ketua umum Nasdem Surya Paloh dan Anies. Meskipun diakuinya dirinya tidak dapat melupakan begitu saja.
"Pertama tama tentu dengan memberi maaf kepada siapapun yang telah menyakiti kita, baik secara langsung maupun tidak,"
"Saya pun sebagai manusia biasa tentu tidak luput dari kekurangan, mohon dimaafkan,"
kata AHY di depan kader Demokrat.
- Bocah Tenggelam di Area Lomba Layar PON Aceh-Sumut, Begini Kronologi Lengkapnya
- Cerita Turis Jerman Kagum Lihat Langsung IKN
- Forum Kreator Era AI Diharapkan Bisa Berbagi Pengalaman Gunakan AI
- Nikita Mirzani akan Diperiksa terkait Kasus Dugaan Aborsi Anaknya Besok
- Kampanye di Kolaka, Cagub ASR Jelaskan Tiga Program Dasar Sejahterakan Rakyat Sultra
Berita Terpopuler
-
Arsjad Rasjid Minta Bantuan Jokowi Atasi Kisruh Pengangkatan Anindya Bakrie Sebagai Ketua Kadin
merdeka.com 16 Sep 2024 -
Pimpinan KPK 'Curhat' Sulit Bertemu Jokowi, Istana Jelaskan Alasannya
merdeka.com 16 Sep 2024 -
Ahmad Luthfi Ungkap Pesan Jokowi untuk Dirinya, Tuntaskan Masalah di Jateng
merdeka.com 15 Sep 2024 -
VIDEO: Prabowo Ucapkan Kata Menyentuh Bikin Jokowi Terharu, Luhut Datang Beri Hormat
merdeka.com 15 Sep 2024 -
VIDEO: Menohok Pesan Jokowi Depan Prabowo "Jangan Bikin Kebijakan Ekstrem Rugikan Rakyat!"
merdeka.com 15 Sep 2024