Bahlil: Baru Satu Pemuda dari Solo, Sudah Pusing yang Lain
Dia menyebut, ada pihak lain yang pusing setelah Gibran dipilih menjadi cawapres.
Wakil Ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Bahlil Lahadalia menyindir para pihak yang khawatir dengan majunya Putra Presiden Jokowi Gibran Rakabuming Raka menjadi Cawapres.
Bahlil: Baru Satu Pemuda dari Solo, Sudah Pusing yang Lain
Pria yang masih menjabat Menteri Investasi ini menyebut, ada pihak lain yang pusing setelah Wali Kota Solo itu dipilih menjadi cawapres.
"Apakah betul-betul kita ini semua sudah siap memperjuangkan dan memecahkan kemenangan Prabowo-Gibran?" kata Bahlil pada acara Deklarasi Penerus Negeri di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (28/10).
"Jenderal, kalau sudah begini mau apa lagi? Bung Karno mengatakan beri aku sepuluh pemuda maka aku guncangkan dunia. Baru satu pemuda yang dari Solo datang, sudah pusing yang lain," ucap Bahlil.
"Baru dari Solo dikirim sudah pusing, apalagi saya kirim dari Papua. Dari Maluku, dari Sulawesi, dari Kalimantan, dari Sumatera, dari NTT, dari NTB. Mungkin yang lain pikir gimana ya? paten nggak?"
Wakil Ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Bahlil Lahadalia.
Bahlil lalu memuji kepemimpinan Prabowo yang tak perlu diragukan. Menurutnya, Mantan Danjen Kopassus itu adalah ahli strategi yang kemampuan militer dan diplomasi luar negerinya sudah paten.
"Pengusaha juga, politisi juga, jadi mau cari yang seperti apa lagi? sudah kaya nggak akan mikir diri sendiri. Saya aja sering minta duitnya, cuma kalau kasih banyak kita ambil juga begitu kan," seloroh Bahlil.
"Tapi kalau kita masih mencari-cari mikir perut, gimana mau mikir rakyat? nggak bisa bos. Pemimpin itu harus selesai dengan dirinya sendiri baru memikirkan rakyat dengan baik," pungkasnya.
Remehkan Arsjad Rasjid
Bahlil juga membandingkan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Asrjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani. Dia menyebut bahwa Arsjad merupakan murid dari Rosan.
Mulanya Bahlil menyapa Rosan yang hadir di acara itu selaku ketua tim pemenangan Prabowo-Gibran. Dia pun cerita sedikit mengenai kisahnya dengan Rosan.
"Yang saya hormati Pak Rosan selaku Ketua TKN, Pak Rosan ini adalah tokoh waktu saya jadi ketua umum HIPMI yang memberikan jaminan kepada pengurus dan senior HIPMI waktu itu bahwa saya anak kampung yang punya usaha yaitu Pak Rosan Roeslani," kata Bahlil.
Bahlil kemudian menyindir Arsjad yang ia anggap hanya murid dari Rosan Roeslani. Arsjad sendiri merupakan Ketua Umum Kadin periode 2021-2026. Sementara Roslan menjabat Ketum Kadin pada 2015-2020.
"Kalau di sana ada ketua TKN-nya Ketua Kadin, kalau di sini ketua TKN-nya gurunya Ketua Kadin. Kalau di sana itu murid, muridnya Pak Rosan," kata Bahlil.
"Coba pilih mana ilmu guru atau ilmu murid yang paling tinggi?" tanya Ketua Dewan Pembina Penerus Negeri itu.
"Guru," jawab peserta.
Bahlil meminta bahwa sebaiknya masyarakat mengikuti ilmu dari seorang guru untuk Pilpres 2024. "Kalau sudah ilmu guru, carilah jalan yang benar untuk menuju kepada pulau yang kita tuju bersama, yaitu kemenangan Pilpres 2024," pungkasnya.