Bahlil soal Jatah Kursi Menteri Kabinet Prabowo untuk Golkar: Tinggal Tunggu Mainnya
Bahlil juga mengaku tidak menentukan target tertentu soal jatah kursi menteri untuk kader Partai Golkar di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Bahlil Lahadalia masih enggan membeberkan soal jatah kursi menteri untuk kadernya di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Dia meminta publik menunggu saat presiden terpilih mengumumkan nanti.
“Yang pertama kami menyampaikan bahwa penyusunan anggota kabinet kami serahkan sepenuhnya kepada bapak presiden terpilih yakni Pak Prabowo Subianto. Biarkan yang punya hak prerogratif yang akan menentukan siapa,” tutur Bahlil di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat, Jumat (20/9/2024).
Menurutnya, sejauh ini pembahasan dan diskusi yang diulas baru seputar upaya memajukan bangsa ke depan lewat setiap instrumen pemerintahan yang ada.
“Menyangkut dengan nama dan segala macam saya pikir tinggal tunggu mainnya saja,” jelas dia.
Bahlil juga mengaku tidak menentukan target tertentu soal jatah kursi menteri untuk kader Partai Golkar di pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Saya tidak pernah membuat target, tapi tolong ceritakan ketua umum terdahulu sudah ngomongkan kan, jadi kita lihat lah perkembangannya ya,” Bahlil menandaskan.
Politisi Partai Golkar, Dave Laksono angkat suara soal pemilihan para menteri yang akan bekerja di kabinet Prabowo-Gibran. Menurut dia, partainya sudah siap dengan segudang kadernya yang mumpuni.
"Golkar ini gudangnya kader terbukti berkali-kali bahwa kita memiliki kader dengan spek segala macam," kata Dave di Markas Kosgoro 1957, Jakarta Selatan, seperti dikutip Sabtu (14/9/2024).
"Jadi tinggal Pak Prabowo menentukan siapa, kita akan memiliki kadernya. Jadi arah pemerintahan itu ada di tangan Pak Prabowo," imbuh Dave.
Dave mengaku tidak mau ambil pusing soal jumlah kementerian di kabinet Prabowo-Gibran. Sebab hal itu menjadi hak prerogatif presiden terpilih, dan partainya aka mengikuti arahan tersebut.
"Apakah 44, 41, 42, atau tetap 34 itu kita serahkan sepenuhnya kepada Presiden. Karena dia (Prabowo) yang akan menentukan pemerintahannya seperti apa, dia yang akan menilai apa yang beliau butuhkan untuk di masing-masing sektor agar pembangunan secara masif itu berjalan dengan secara optimal," jelas Dave.
Sebagai kader, Dave tidak ingin mendikte presiden terpilih untuk memilih sosok-sosok yang ada di Partai Golkar. Dia menegaskan, tugas partai pengusung hanya menyanggupi untuk menjalankan tugas jika diamanahkan.
"Presiden RI itu tidak bisa didikte dan dipaksa. Kita harus menyerahkan dan membuktikan kepada para pemimpin kita bahwa kader-kader kita itu sanggup dan mampu untuk menjalankan fungsi-fungsinya," tegas Dave.
"Untuk kebutuhan apa kita siap untuk kementerian apa kita ada. Mau yang seperti apa, yang inginnya kayak gimana, kita siap," sambung dia menandasi.