Bantah Setengah Hati Mendukung, Demokrat Sebut Kritik SBY Karena Sayang Prabowo
Merdeka.com - Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat, Imelda Sari, membantah tudingan setengah hati partainya memberikan dukungan kepada pasangan Prabowo-Sandiaga. Menurut Imelda, kritik yang disampaikan ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan bentuk kepedulian terhadap pasangan Prabowo-Sandiaga.
"Pak SBY setengah hati? bagaimana mungkin Pak SBY mengingatkan kalau tidak sayang? kenapa pak SBY mengingatkan," kata Imelda dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11).
Dia menegaskan, SBY dan Demokrat tetap berjuang mendukung Prabowo-Sandiaga untuk menang dalam Pilpres 2019. Kendati begitu, kata Imelda, komitmen tersebut tanpa harus melupakan Pileg.
-
Siapa yang dukung Prabowo? Konferda Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jokowi (Projo) Sumatera Barat (Sumbar) memutuskan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Bagaimana Prabowo menanggapi? 'Itu hak politik,' kata Prabowo usai menghadiri acara bertajuk 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024' di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Kenapa Prabowo minta bantuan Demokrat? AHY mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Bagaimana Demokrat akan membantu Prabowo? Nantinya, kata Waketum Gerindra, Demokrat akan memberikan masukan dan catatan terhadap program pemerintahan Jokowi. 'Prabowo sudah menyatakan keyakinannya untuk melanjutkan banyak sekali program-program Pak Jokowi yang sangat baik. Dan tentu Partai Demokrat pada saatnya akan memberikan masukan-masukan juga dan catatan-catatannya.'
"Kami justru sangat concern kemenangan Pilpres meski kami berjuang memenangkan Pileg. Karena efek vote di Pilpres tidak langsung ke Pileg," kata dia.
Sebelumnya Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merespons pernyataan Sekjen GerindraAhmad Muzani. Muzani sempat mengungkap, SBY berjanji akan mengkampanyekan Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019.
SBY mengakui, sebenarnya dirinya tak harus tanggapi pernyataan Muzani. Namun, karena nadanya tak baik dan terus digoreng terpaksa merespons.
"Daripada menuding dan menyalahkan pihak lain, lebih baik mawas diri. Mengeluarkan pernyataan politik yang sembrono, justru merugikan. Saya pernah 2 kali jadi Calon Presiden. Saya tak pernah menyalahkan & memaksa Ketum partai-partai pendukung untuk kampanyekan saya," tulis SBY dalam akun Twitter-nya, @SBYudhoyono dikutip merdeka.com, Kamis (15/11).
SBY menjelaskan, dalam pilpres yang paling menentukan adalah Capres-nya. Capres adalah super star. Capres mesti miliki narasi dan gaya kampanye yang tepat. Dia menilai, saat ini rakyat ingin dengar dari Capres apa solusi, kebijakan dan program yang akan dijalankan untuk Indonesia 5 tahun ke depan.
"Kalau jabaran visi-misi itu tak muncul, bukan hanya rakyat yang bingung, para pendukung pun juga demikian. Sebaiknya semua introspeksi," kata SBY dalam akun Twitternya.
Terakhir, SBY berpikir, tak ada satu pun partai politik yang tak punya capres dalam pemilu serentak ini yang tak utamakan partainya.
"Kalau Partai Demokrat yang terus diributin, para kader Demokrat tak perlu gusar & kecil hati. Go on. Kita tak pernah ganggu partai lain," tutup dia.
Respons SBY itu mendapat komentar dari sejumlah pihak salah satunya mantan politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul. Ruhut yang kini menjadi salah satu juru bicara Capres dan Cawapres Joko Widodo- Ma'ruf Amin, menilai tudingan dua kaki Partai Demokrat dalam mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga pada Pemilu 2019 kurang tepat.
Menurut dia, Partai Demokrat lebih tepat disebut setengah hati mendukung Prabowo-Sandiaga ketimbang disebut bermain dua kaki.
"Demokrat bukan dua kaki tapi setengah hati," kata Ruhut pada acara diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11).
Ruhut melihat Partai Demokrat setengah hati mendukung pasangan capres dan cawapres nomor 02 dari pernyataan sang ketua umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang meminta kadernya fokus pada pemilu legislatif.
Terlebih, lanjut Ruhut, kader berlambang mobil Mercy itu pun banyak kecewa dengan sikap Prabowo yang memilih Sandiaga sebagai pendampingya sehingga banyak membelot mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf.
"SBY benar, yang enggak benar Prabowo, beruang madu, beruang dikasih madu wow, beruang yang marah-marah nggak dia," kata Ruhut.
Reporter: Delvira HutabaratSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaDia pun mengingatkan agar Partai Demokrat paham akan soal etika politik.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Ibas ketika memberikan pembelakan caleg partai Demokrat di Madiun, Senin (20/11).
Baca SelengkapnyaIbas menambahkan jika memilih Demokrat maka harus memilih 'Si Gemoy' atau Prabowo dengan nomor 08 bukan 03
Baca SelengkapnyaKata "Amin" kini sensitif diucapkan di kalangan Partai Demokrat. Beberapa kader yang mengucapkannya membuat ekspresi SBY berubah.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberi pesan menyentuh untuk capres Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membongkar alasannya mendukung pasangan Prabowo dan Gibran pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaSBY bersiap turun gunung langsung memenangkan Capres Prabowo
Baca SelengkapnyaHasil keputusan Majelis Tinggi Partai bahwa Demokrat mendukung Prabowo
Baca SelengkapnyaSBY menginginkan agar masyarakat Indonesia lebih sejahtera ke depannya.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan mengidolakan Sarwo Edhi Wibowo, mertua SBY.
Baca Selengkapnya