Sengit di 2019, Kini Jokowi 'Bantu' Elektabilitas Prabowo
Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) sempat bertarung di Pilpres 2019.
Kini Jokowi 'Bantu' Elektabilitas Prabowo
Sengit di 2019
Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) sempat bertarung di Pilpres 2019. Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
Prabowo 'menyerang' Jokowi dengan isu penegakan hukum di era Jokowi pertama belum adil. Prabowo mencontohkan, ada kepala desa yang mendukungnya malah ditangkap, sementara yang dukung petahana tidak diproses hukum.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Bagaimana Prabowo mendapatkan dukungan dari Jokowi? “Dorongan dari Pak Jokowi itu membuat Pak Prabowo Subianto sekarang lebih unggul. Endorse dari Pak Jokowi yang sudah kelihatan itu kan.“
-
Bagaimana efek persatuan Jokowi dan Prabowo? “Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum,“ sambungnya.
-
Kenapa Prabowo-Gibran dianggap punya elektabilitas tinggi? Menurut Pradana, salah satu hal yang disorot oleh The Economist adalah terkait elektabilitas Prabowo-Gibran karena komitmen keberlanjutan terhadap berbagai program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan keduanya.
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
Kemudian Jokowi menjawab dengan menyinggung pendukung Prabowo yang menyebarkan hoaks, mengaku babak belur akibat dianiaya orang tak dikenal. Namun kenyataannya, penyebar berita bohong itu jujur mengakui mukanya 'babak belur' karena usai menjalani operasi plastik.
"Misalnya Jurkam Pak Prabowo, katanya dianiaya mukanya babak belur, kemudian konferensi pers akhirnya apa yang terjadi, ternyata operasi plastik. Ini negara hukum, kalau ada bukti silakan lewat mekanisme,"
Jokowi
Jokowi melakukan serangan balik dengan menanyakan Prabowo soal Unicorn. Prabowo gagal menjawab pertanyaan Jokowi tersebut.
Hasil Pemilu 2019
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan secara resmi Jokowi menang Pilpres 2019. Jumlah suara sah tercatat 154.257.601. Sementara tidak sah 3.754.905.
Kini perseteruan Prabowo dan Jokowi sudah habis. Jokowi mengajak Prabowo masuk dalam jajaran menterinya, dengan menjabat Menteri Pertahanan.
Bahkan Prabowo kerap memuji kinerja Jokowi sebagai Presiden Indonesia. Sebaliknya, Jokowi belakangan sering mengajak Prabowo melakukan kunjungan kerja jelang Pilpres 2024. Meski PDIP yang notabene partai pengusung Jokowi telah mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.
LITBANG KOMPASElektabilitas Capres
Elektabilitas Prabowo mencapai angka 24,5 persen. Menyalip Ganjar yang berada di urutan kedua dengan angka 22,8 persen.
Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco
"Tentunya seiring dengan itu perkembangan dinamika politik, termasuk juga dukungan berbagai pihak, kemudian juga kedekatan Pak Prabowo dengan pak Presiden itu juga sedikit banyak menyumbang terhadap elektabilitas partai,"
Tingginya elektabilitas Prabowo itu terbantu dengan tingkat kepuasan kinerja terhadap Jokowi. Apalagi saat ini Gerindra dan Prabowo bagian dari pemerintahan.
Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad
"Karena kita tahu kepuasan terhadap kinerja pemerintah pada saat ini semakin tinggi. Kita sama-sama tahu bahwa Pak Prabowo adalah bagian dari pemerintahan,"