Boy Sadikin bantah bawa gerbong PDIP membelot dukung Anies
Merdeka.com - Mantan Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Boy Sadikin membantah jika ada yang menudingnya membawa 'gerbong' kader PDIP untuk membelot dan mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan - Sandiaga Uno. Dia mengatakan, banyak kader PDIP yang akhirnya keluar dari partai besutan Megawati Soekarnoputri karena sudah tidak sejalan lagi dengan visi misi partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Saya kan tidak mengajak, ini permintaan dari kawan-kawan. Karena mereka sebenarnya sudah lama, saya bilang mereka harus berani terima resiko seperti diberhentikan dari pengurus," ujar Boy kepada awak media di Jalan Duri Raya No. 6, Duri Kepa, Jakarta Barat, Sabtu (3/12).
Ketua Tim Relawan Anies - Sandi ini mengaku akan menerima dengan tangan terbuka jika ada kader PDIP yang mengikuti jejaknya keluar dari partai dan bergabung dalam barisan pendukung Anies-Sandi.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kenapa PKB mempertimbangkan untuk mendukung Anies? PKB Pertimbangkan Dukung Anies Maju Pilgub Jakarta 2024 Namun, PKB juga sudah punya jagoan sendiri untuk diusung sebagai bakal calon gubernur Jakarta. Wasekjen PKB Syaiful Huda mengungkapkan, partainya sudah membuka komunikasi awal dengan Anies Baswedan untuk maju di Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.Dia mengatakan, PKB tengah mempertimbangkan untuk mengusung Anies.
-
Kenapa PDIP Jabar akan mendaftarkan Anies? 'Tentunya semuanya yang berderar hari ini masih menunggu kepastian tentang keberangkatan dari pasangan ini untuk menuju ke KPUD Jabar,' ucapnya. '95 persen (usung Anies-Ono)' imbuh dia.
-
Apa keputusan politik yang akan diambil oleh PDIP? Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah mengatakan, partainya siap berada di dalam pemerintahan ataupun mengambil jarak dengan pemerintah sebagai oposisi.
"Saya bilang ke mereka. Kalau mereka, kawan-kawan mau bergabung ya saya terima. Tapi, untuk saya memaksa, saya tidak membenarkan itu," lanjutnya.
Dia memprediksi, semakin banyak kader PDIP yang akan mengikuti jejaknya. Sejak awal dia mengatakan, konsekuensi mendukung Anies-Sandi adalah keluar dari PDIP.
"Ada, sudah ada. Tapi kan saya menunggu waktu, kalau kawan-kawan emang bener saya diundang, saya akan datang (deklarasi). Tolong kalau mau mendukung saya atau Anies-Sandi, tahu risikonya," tegas Boy.
Putera mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin itu tidak terlalu memikirkan perihal surat pengunduran dirinya yang belum mendapatkan balasan dari PDIP hingga saat ini. Dia tak masalah jika surat pengunduran dirinya tidak berbalas.
"Karena pengunduran itu satu dari kemauan sendiri, dua karena meninggal dan yang ketiga ada kesalahan maka di pecat. Saya enggak tau di pecat karena saya tidak taat pada pengurusan DPP saya enggak tau, karena sampai saat ini saya belum menerima surat keputusan satu lembar pun dari DPP," tandas Boy.
Sebelumnya, PDIP memastikan memberi sanksi tegas bagi kader mereka yang membelot dan mendukung pasangan cagub-cawagub lain. "Kalau begitu konsekuensinya ya otomatis dia bukan anggota PDIP lagi," tegas calon wakil gubernur nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat saat ditemui usai acara di Waroeng Solo, Balai Sarwono, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, Sabtu (3/12).
Djarot tidak mau ambil pusing soal isu adanya kader PDIP yang membelot. Bahkan dia mengaku sudah mengetahui siapa saja kader PDIP yang menyeberang dan memberi dukungan pada pasangan cagub-cawagub DKI lain.
"Biar saja. Kita tahu siapa (yang membelot)," kata Djarot.
Djarot tidak khawatir dengan adanya anggota partai pengusungnya yang mengalihkan dukungan ke calon lain.
"Oh ya itu enggak apa-apa (tidak khawatir)," ungkap Djarot.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP mengaku terus menjalin komunikasi dengan Demokrat untuk kerja sama di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Said Abdullah mengaku, tak hilang harapan untuk mengajak PKB bergabung ke koalisi Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaPartai Kebangkitan Bangsa (PKB) terus melakukan komunikasi dengan partai politik (parpol) mana pun untuk Pilkada Jakarta 2024. Koalisi disebut masih cair.
Baca SelengkapnyaAnies sebelumnya berbagai partai tersandera kekuasaan untuk memasukkannya sebagai kader atau anggota.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, rencana membuat partai atau ormas tidak lama akan dilakukannya dengan melihat dinamika gerakan perubakan semakin hari semakin besar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPDIP membuka opsi mendukung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan Komarudin Watubun mengatakan Anies Baswedan berpeluang diusung di Pilkada Jakarta 2024 apabila menjadi kader PDIP.
Baca SelengkapnyaLuka yang ditinggalkan Anies cukup membekas di Demokrat. Bagaimana nasib wacana Sandi-AHY?
Baca SelengkapnyaSejauh ini, kata Anies, obrolan PDIP masih membahas apa-apa yang menjadi masalah Jakarta.
Baca SelengkapnyaPDIP merupakan partai pelopor dan partai kader, karena itu partai berlambang banteng moncong putih itu mengedepankan kader.
Baca SelengkapnyaPDIP dan PKB membuka peluang mengusung Anies di Pilgub Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya