Budiman Sudjatmiko: Prabowo Anggap Anies Remaja Puber Coba Main Api dan Pistol
Budiman menjawab alasan capres Prabowo Subianto menyebut capres Anies Baswedan bukan lagi anak kecil saat debat capres pertama.
Budiman menjawab alasan capres Prabowo Subianto menyebut capres Anies Baswedan bukan lagi anak kecil saat debat capres pertama.
Budiman Sudjatmiko: Prabowo Anggap Anies Remaja Puber Coba Main Api dan Pistol
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Budiman Sudjatmiko mengungkap alasan capres Prabowo Subianto menyebut capres Anies Baswedan bukan lagi anak kecil.
Menurut Budiman, Prabowo menganggap Anies sebagai anak remaja baru puber yang mencoba bermain-main api dan pistol.
"Itu seperti orang yang sudah berpengalaman melihat seorang remaja puber yang coba-coba bermain api dan pistol, kira-kira gitu ya," kata Budiman di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (13/12).
Budiman bahkan juga merasa gregetan ingin mengatakan hal serupa kepada Anies.
"Saya juga kadang-kadang, jangankan Pak Prabowo yang jauh lebih suhu dalam hati pun saya ingin juga mengatakan hal yang sama, dalam hati pun saya ingin juga mengatakan hal yang sama," ujar Budiman yang merupakan mantan politikus PDI Perjuangan ini.
Budiman membantah sikap Prabowo terhadap Anies sebagai bentuk ageisme atau diskriminasi usia.
Budiman berdalih untuk bersikap arif dan bijak tidak perlu menjadi senior.
"Bukan bentuk ageism, ini kita bicara, gini ya orang tidak harus sesenior Pak Prabowo untuk punya kebijaksanaan, untuk punya kebijakan kearifan. Enggak perlu nunggu seusia Pak Prabowo untuk menjadi arif dan bijaksana," tutur Budiman.
"Orang yang lebih muda dari Pak Prabowo juga bisa kok lebih bijak. Artinya, orang-orang di situ nih, tiga orang yang tadi malam berdebat, supposed to be harusnya menjadi tiga manusia yang terbaik di Indonesia loh," pungkas Budiman.
Sesi tanya jawab saat debat calon presiden sempat memanas antara Capres nomor urut dua Prabowo Subianto dan Capres nomor urut satu Anies Baswedan.
Anies bertanya kepada Prabowo terkait keputusan memilih Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden.
Keputusan Prabowo itu dilakukan setelah keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi. Belakangan, Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) menghukum Anwar Usman sebagai ketua MK yang menetapkan keputusan melanggar etik.
"Apa perasaan bapak bahwa ada pelanggaran etika di situ?" tanya Anies.
Prabowo awalnya menjawab cukup santai. Bahwa tim pakar ketua umum Gerindra itu menyatakan tidak ada masalah.
"Masalah yang dianggap pelanggaran etika sudah diambil tindakan dan keputusan, ya, waktu itu oleh pihak yang diberi wewenang," jawab Prabowo.
"Kemudian sudah ada tindakan dan tindakan pun itu masih diperdebatkan karena yang bersangkutan masih memproses. Tetapi intinya adalah bahwa keputusan itu final dan tidak dapat diubah. Ya saya laksanakan, ya," tegasnya.
Kemudian, nada bicara Prabowo semakin meninggi. Prabowo mengatakan, Anies bukan lagi anak kecil, harusnya sudah paham.
"Dan kita ini bukan anak kecil Mas Anies, ya. Anda juga paham ya. Sudah lah, ya," kata Prabowo.
Anies pun hanya tersenyum mendengar pernyataan tersebut.
"Dan saya tidak takut tidak punya jabatan Mas Anies. Sorry ye. Sorry ye," kata Prabowo. Terlihat, Gibran di belakangnya sampai berdiri dan mengangkat-angkat tangannya.
"Mas Anies, Mas Anies, saya tidak punya apa-apa, saya sudah mati untuk negara ini," tegasnya.