Cerita Adian Napitupulu debat soal Pilgub DKI dengan Eko Patrio
Merdeka.com - Meski saat ini baru memasuki tahap pendaftaran, namun panasnya Pilgub DKI sudah semakin terasa. Para pendukung pasangan bakal calon mulai saling adu argumen. Seperti yang dilakukan oleh politisi PDIP Adian Napitupulu dengan Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo atau biasa disapa Eko Patrio.
Perdebatan keduanya dimulai dari penilaian Adrian terhadap polling Agus-Syilvi yang melesat dalam waktu beberapa hari setelah poros Cikeas (Demokrat, PKB, PAN dan PPP) mendapuk keduanya sebagai pasangan bakal cagub dan cawagub.
"Dari survei itu kita lihat ada rekayasa. Kenapa rekayasa, karena takut kalah. Pencalonan saja baru beberapa hari lalu, gimana surveinya? Sosialisasi baru ada bahkan warga tidak menduga, lucu saja bagi saya," kata Adian saat diskusi publik bertajuk Pemimpin Jitu Di mana Engkau, Seteru Panas Pilkada DKI, Siapa Kuat?' di kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (29/9).
-
Apa yang terjadi di debat Pilgub Sulut? Debat ketiga Pilgub Sulawesi Utara (Sulut) diwarnai kejadian menarik. Hal ini karena pasangan nomor dua, Elly Engelbert Lasut dan Hanny Jost Pajouw (E2L-HJP) justru mengajak warga dan pendukungnya untuk memilih pasangan nomor urut 3, Steven Kandouw dan Alfred Denny Tuejeh (SK-ADT).
-
Dimana debat kedua Pilkada DKI berlangsung? Janji itu disampaikan dalam debat kedua Pilkada DKI yang mengangkat tema Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial di Beach Club Internasional, Ancol, Minggu (27/10).
-
Kapan debat pilgub Jateng pertama? Selain itu, Andika Perkasa menjadikan debat terbuka Pilkada Jakarta sebagai salah satu referensinya dalam menghadapi pelaksanaan debat Pilkada Jateng 2024.'Debat yang pertama kan tanggal 26 (Oktober, red.). Kami sudah mempersiapkan, dan debat pertama di (Pilkada, red.) Jakarta kemarin itu salah satu referensi kami secara umum,' tuntasnya.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
Merasa tersindir oleh pernyataan Adian, Eko pun menjelaskan alasan poros Cikeas memilih pasangan Agus-Sylvi untuk maju dalam Pilgub Jakarta pada 15 Februari mendatang. Eko pun curhat tentang penetapan Agus-Sylvi dalam waktu 48 jam setelah ditinggalkan 3 partai yang sebelumnya tergabung dalam koalisi kekeluargaan.
"Awal sejujurnya kan koalisi kekeluargaan dibentuk tujuh partai, nah kita sepakat mengajukan Risma, kita kan sekarang bicara partai yang punya ideologis. Nah ideologis sesungguhnya partai mengajukan kadernya sendiri. Catet. Sekarang banyak yang enggak bener. PAN mah dibanding PDIP, Gerindra cuma dua kursi, sadar diri," ungkap Eko.
Eko menuturkan para partai yang memiliki banyak kursi di DPRD DKI justru tak mengusung kader dari partainya. Malahan ada juga partai besar tetapi tidak mengusung kadernya sendiri. Padahal partai-partai tersebut memiliki kader yang cukup mumpuni untuk memimpin Jakarta.
"Ini kursi banyak tapi enggak ngajuin kadernya. Bicara partai ideologis. Saya melihat setelah Risma, Sandi, Yusril RR, ini kan tokoh hebat, saya ajukan ke koalisi kekeluargaan, dibuang mentah-mentah ini tokoh," kata Eko.
"Tiba-tiba last minute PDIP ajukan Ahok-Djarot, kaget kita, ya sudah, komunikasi jadi pecah koalisi kekeluargaan karena menunggu saudara tua (PDIP) kita tidak sesuai. Terus kondisinya terjadi lagi komunikasi tak terbangun antara Gerindra dan PKS mengajukan di luar kepala kita," sambung Eko.
Mendengar jawaban Eko, Adian pun kembali menyerang balik poros Cikeas yang sama sekali mengusung bukan bagian dari kader 4 partai yang berkoalisi. Adian menyebut pasangan Agus-Sylvi terlalu dipaksakan.
"Proses pemilihan Agus-Sylvi terpaksa, tak bisa dipungkiri mereka dipilih hanya dalam waktu 2 hari seperti yang tadi disebutkan. Saya berpikir sebaiknya jangan didukung," kata Adian.
Adian menambahkan putra sulung presiden ke enam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu memiliki karir militer yang cukup gemilang di kesatuannya. Bukan tak mungkin bagi Agus bisa dengan mudah mendapatkan pangkat Jenderal.
"Nah mimpi besar ini jangan kemudian diputus karena Pilkada DKI. Kami tidak ingin orang muda kita bagus tarik ke pilkada. Nah ini menguatkan emang terpaksa kok. Jadi jangan dibandingkan dengan PDIP, pergulatan kita publik bisa menilai, bukan dua hari sebelum daftar dilakukan, pilihan kita diuji lewat proses panjang. Kita juga menitipkan kader dari bawah, Mas Djarot, dari pada sebelah bukan kader siapa-siapa," sindir Adian.
Adian pun tanpa ragu menyombongkan pasangan calon yang diusungnya sebagai pasangan yang paling berpengalaman dan teruji dalam memerintah DKI selama 2 tahun terakhir.
"Kalau kita mendukung Ahok-Djarot prosesnya panjang. Pendapat publik diuji, persepsi publik juga diuji," tutupnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Debat diikuti tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaMomen lumayan panas, terjadi ketika Anies dan Prabowo keras beradu argumen terkait pembahasan demokrasi.
Baca SelengkapnyaMasa kampanye pilkada serentak tersisa empat hari lagi. Pencoblosan akan dilakukan pada 27 November 2024.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum Jawa Tengah menggelar debat ketiga Pilgub Jateng pada Rabu, 20 November 2024 malam ini.
Baca SelengkapnyaElektabilitas mereka semakin tinggi dan sulit dikejar oleh lawan-lawan politik lainnya.
Baca SelengkapnyaSampel pada survei ini adalah 1200 responden dengan margin of error +/-2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Baca SelengkapnyaTingkat elektabilitas pasangan capres-cawapres juga mengalami dinamika yang mirip.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara, Agus Arifin, terlihat disoraki oleh penonton yang hadir
Baca SelengkapnyaKericuhan tersebut terjadi tepat pada saat segmen keenam yang merupakan sesi closing statement dari masing-masing pasangan Cagub-cawagub.
Baca SelengkapnyaAnies tidak mempersoalkan hasil survei terbaru itu
Baca SelengkapnyaPrabowo Keras ke Anies: Kalau Jokowi Diktator, Anda Tidak Jadi Gubernur
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum Jawa Tengah menggelar debat Pilgub Jateng di Marina Convention Center, Semarang Rabu (30/10) malam ini.
Baca Selengkapnya