PKB Ingin Usung Kader Sendiri Maju di Pilkada Jabar, Namun Singgung Aturan PKPU
Ditanya Soal Pilkada Jabar, PKB Singgung Aturan PKPU yang Membingungkan
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengeluh, soal Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) terkait pencalonan kepala daerah di Pilkada serentak 2024.
Sebab, dia merasa aturan PKPU untuk pilkada 2024 saat ini membingungkan pihaknya mengatur strategi agar kadernya maju kontestasi. Hal itu dia sampaikan menjawab peluang PKB mengusung kadernya di Pilkada Jawa Barat.
"Masalahnya ini sekarang kader yang terpilih menjadi anggota DPR RI itu harus mundur maka saya berharap kepada KPU tolong lah diubah PKPU-nya. Itu mundur pada periode yang mana? Kalau mundur pada periode 2019-2024 oke mundur," kata Jazilul, saat diwawancarai di Kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (22/7).
"Masa seorang calon mundur dua kali mundur di ketika pendaftaran mundur ketika proseskan pendaftaran belum dilantik, kan mundur dia sebagai periode ini di bulan Agustus, nanti begitu Oktober mundur lagi dua kali mundur. Makanya saya itu enggak paham saya itu logika hukumnya," sambungnya.
Padahal, aturan PKPU untuk Pilpres 2024 kandidat capres dan cawapres tak perlu mundur dari jabatannya. Sehingga, dia meminta agar KPU segera mengeluarkan PKUP.
"Seperti cawapres seperti yang lain gitu kan. Nah saya berharap kepada KPU untuk mengeluarkan PKPU lebih cepat supaya kami bisa menata kader-kader kami yang mau maju pilkada tapi ragu karena harus mundur dari DPRD, DPR, maupun DPR kabupaten/kota jadi itu yang menyulitkan," tegas dia.
Jazilul menilai, jika aturan PKPU sudah jelas maka banyak kader PKB yang akan diusung di antaranya Wasekjen PKB Syaiful Huda hingga Ketua DPP PKB Cucun Ahmad Syamsurijal.
"Kalau itu tidak, oh ada Pak Huda ada Pak Cucun banyak di Jawa Barat yang mungkin bisa running dalam satu bulan lah saya yakin elektoralnya akan mengejar dengan yang lain," jelasnya.
Sebab, sosok yang diusulkan PKB yakni Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno tak kunjung naik elektabilitasnya di Jawa Barat.
"Jawa Barat Pak Sandi enggak naik-naik, masih cari alternatif lain," imbuh dia.