Dulu Berseberangan, Kini Yenny Wahid Tebar Sanjungan pada Prabowo
Prabowo juga menjelaskan, hubungan dengan keluarga Gus Dur sudah terjalin sejak lama sebelum menjabat sebagai Presiden.
Yenny Wahid berseberangan dengan Prabowo di Pilpres 2019 lalu
Dulu Berseberangan, Kini Yenny Wahid Tebar Sanjungan pada Prabowo
Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid menuju pemilu 2024 secara gamblang berbanding terbalik dengan sikapnya 5 tahun silam, tepatnya saat pesta pemilu 2019.
Dulu, Yenny mengklaim dukungannya kepada Joko Widodo pada pemilihan presiden (pilpres) 2019. Namun saat ini, Yenny secara blak-blakan mempertimbangkan untuk mendukung bakal calon presiden (bacapres) sekaligus Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Pada kesempatan yang sama, Yenny mengatakan bahwa Prabowo adalah bacapres prioritas teratas yang akan didukung.
Menurutnya, ada kesamaan visi dengan Prabowo meskipun hal itu masih dia pertimbangkan dan lebih dulu akan berziarah ke makam sang ayah.
"Secara rasional berkomunikasi dengan Pak Prabowo, Pak Prabowo ini punya visi yang sangat luar biasa bagi kami Pak Prabowo ini top list,"
kata Yenny usai bertemu Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (6/9).
merdeka.com
Di sisi lain, Prabowo juga sempat menyadari bahwa Yenny sempat berada di kubu yang berseberangan dengan dirinya.
"2019 Itu kalau enggak salah Mba Yenny, Pak Jokowi?" ungkit Prabowo di kesempatan yang sama.
"Pak Jokowi, hehe," bisik Yenny.
Meski begitu, Prabowo tidak mempermasalahkan hal tersebut. Menurutnya, sikap kekeluargaan dan persahabatan harus diutamakan.
"Perbedaaan politik itu biasa, kadang-kadang Mbak Yenny berada di pihak yang berbeda dengan saya, tidak ada masalah, komunikasi tetap baik," ucap Prabowo.
Pada akhirnya, kata Prabowo, semua kelompok yang berjiwa merah putih bisa bekerja sama. Dia berkata, hal ini mesti diteruskan kepada generasi muda bahwa bersaing dan berbeda pendapat adalah hal biasa.
"Kadang-kadang bersama, nanti kita berpisah, diujungnya kita bersama lagi," kata Mantan Danjen Kopassus ini.
Prabowo juga menjelaskan, hubungan dengan keluarga Gus Dur sudah terjalin sejak lama sebelum menjabat sebagai Presiden.
"Saya sudah cukup lama dengan keluarga Gus Dur, puluhan tahun sebelum, sejak saya masih cukup remaja sekarang sekarang sudah agak remaja," ujar Prabowo.
Tidak berhenti sampai disitu, Yenny juga kerap memuji sosok Prabowo yang memahami dinamika geo politik sebagai salah satu tantangan Indonesia kedepan.
"Pemimpin yang akan memimpin Indonesia ke depan harus mengerti dinamika geopolitik orang yang harus punya kemampuan strategi thinking, nah saya rasa orang seperti Pak Prabowo ini punya kemampuan seperti itu," pungkas Yenny.
Jejak Tahun 2019
Sebelumnya pada pilpres 2019 silam, Yenny Wahid memberikan dukungan politik dan secara langsunng masuk ke barisan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin, yang berseberangan dengan Prabowo.
Untuk diketahui, pendiri Wahid Institute itu akhirnya mengambil sikap dalam Pilpres 2019. Yenny pernah dikunjungi dua capres yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Dalam proses istikharahnya selama beberapa pekan, Yenny akhirnya memutuskan untuk mendukung capres dan cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Yenny ingin pemimpin yang bisa menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat. Bisa memenuhi kebutuhan dasar rakyat, serta pelayanan pendidikan dan kesehatan.
Dia pun menilai, Jokowi-Ma'ruf Amin bisa memenuhi harapan tersebut.
"Dengan mengucap Bismillahirohmanirohim, dengan ini kami menyatakan mendukung pasangan nomor satu Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin," kata Yenny beberapa waktu lalu.