Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gaduh Saling Tuding Kecurangan Pilpres 2019 Sampai Ada Sayembara Rp 100 Miliar

Gaduh Saling Tuding Kecurangan Pilpres 2019 Sampai Ada Sayembara Rp 100 Miliar Debat pasangan Capres. ©2019 Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Pencoblosan Pilpres telah usai pada 17 April 2019 lalu. Berdasarkan quick count beberapa lembaga survei dan real count sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU), capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin unggul dibanding Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Namun, usai pemilu tensi politik belum reda. Sekarang dua kubu saling tuding, terutama soal adanya kecurangan dalam Pilpres 2019. Bahkan sampai muncul sayembara berhadiah Rp 100 miliar, inilah ceritanya:

BPN Sebut Kecurangan Libatkan Kades dan Kepsek

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengungkap temuan dugaan kecurangan pada Pilpres 2019. BPN menyatakan kecurangan itu melibatkan kepala desa (Kades) sampai kepala sekolah (Kepsek). Menurut BPN ada kecenderungan penggunaan pengaruh kekuasaan yang luar biasa pada persoalan ini.

"Luar biasa rezim ini. Saya dapat SMS barusan, 'Bang, tolong sampaikan ini sekarang kepala desa, satu, diinformasikan bahwa kalau Prabowo-Sandi menang, dana desa dihilangkan'. Begitu, itu pengaruh," kata Juru Debat BPN Ahmad Riza Patria, beberapa waktu lalu.

BPN Catat Bukti Kecurangan

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi mengaku mempunyai data dan bukti kecurangan Pilpres 2019. BPN pun minta Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf tak perlu risau bila tak melakukan kecurangan. Malah, TKN diminta adu data dan buktikan saat proses rekapitulasi suara.

"Kalau dia punya data silakan, kami punya data. Kita bukan adu tesis, adu data itu kan validitas dan pembuktiannya ketika ada diproses rekapitulasi. Enggak usah terlalu risau dan baper TKN, kami tidak akan membual karena seluruh prosesnya berbasis C1. Penelusuran bentuk kecurangan mulai dari tingkat TPS lalu PPK," kata Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferry Mursyidan Baldan.

TKN juga Tuding Kubu Prabowo

Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menuding kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno melakukan kecurangan pada Pilpres 2019 di luar negeri. TKN menerima banyak laporan di mana adanya dugaan oknum Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) dan saksi dari kubu Prabowo-Sandi yang membuat WNI tidak bisa mendapatkan hak pilihnya. Saat ini TKN tengah menyiapkan berbagai bukti kecurangan yang diduga dilakukan kubu 02 yang menguntungkan perolehan suara Prabowo-Sandi.

"Laporan pengaduan berdasarkan lokasi kejadian lebih tinggi memang berada di Australia sekitar 49 persen dan Hong Kong 38 persen. Selebihnya relatif berada di bawah 5 persen," kata Direktur Advokasi dan Hukum TKN, Ade Irfan Pulungan.

Sayembara Hadiah Rp 100 Miliar

Isu dugaan curang pada pagelaran Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 terus berembus. Kedua kubu saling tuding soal adanya kecurangan pada pagelaran lima tahun sekali itu. Sejumlah relawan pendukung Capres dan Cawapres Joko Widodo- Ma'ruf Amin, yang tergabung dalam Aliansi Relawan Pemenangan Jokowi-Amin meminta isu dugaan kecurangan Pemilu 2019 dihentikan.

Mereka bahkan menggelar sayembara dengan hadiah Rp 100 miliar jika ada yang dapat membuktikan kecurangan seperti yang ditudingkan kepada pasangan Jokowi-Amin. Dana itu diperoleh dari 17 pengusaha muslim asal Indonesia.

"Ide awalnya, apa yang bisa menghentikan provokasi dan kecurangan ini. Kami berunding dengan pengusaha dan menyiapkan dana, jadi sudahlah enggak usah ribut, memprovokasi kalau ada bukti, silakan serahkan dan kami berikan uang itu," kata Ketua Muslim Cyber Army (MCA) Jokowi, Diki Candra di Depok, Minggu (28/4).

Tanggapan KPU dan Pemerintah

Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberikan tanggapan soal tudingan adanya kecurangan secara terstruktur, sistematis dan masif (TSM). Menurut KPU, tuduhan-tuduhan tersebut tidak berdasar. Komisioner KPU Viryan Aziz menegaskan bahwa desain pemilu sekarang sangat transparan dan terbuka sehingga siapa saja bisa mengawasi dan mengontrol proses jalannya setiap tahapan pemilu.

"Iya, tidak mendasar. Tidak mungkin itu bisa melakukan kecurangan secara sistematis oleh KPU RI, enggak mungkin," ujar Viryan.

Selain KPU, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menuturkan bahwa berbagai tudingan kecurangan yang dialamatkan pada pemerintah dan penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu) adalah tidak benar.

"Kenyataanya kami menyampaikan tuduhan konspirasi antara pemerintah dan penyelenggara pemilu melakukan kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan massif dalam pemilu 2019 tersebut tidak benar dan tidak pernah dilakukan," ujarnya. (mdk/has)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Bertemu Prabowo-Gibran Semalam, Ucapkan Selamat Menang Pilpres 2024
Jokowi Bertemu Prabowo-Gibran Semalam, Ucapkan Selamat Menang Pilpres 2024

Jokowi bertemu dengan Prabowo dan putra sulungnya pada Rabu malam (14/2).

Baca Selengkapnya
Prabowo-Gibran Menang Telak di Quick Count, Jokowi: Tunggu Hasil Resmi KPU, Sabar Ojo Kesusu
Prabowo-Gibran Menang Telak di Quick Count, Jokowi: Tunggu Hasil Resmi KPU, Sabar Ojo Kesusu

Jokowi meminta Prabowo-Gibran ojo kesusu dan sabar menunggu hasil resmi dari KPU meski menang telak di quick count.

Baca Selengkapnya
Quick Count & Real Count Kalah, Anies-Cak Imin Duga Kecurangan Pemilu Terstruktur, Sistematis dan Masif
Quick Count & Real Count Kalah, Anies-Cak Imin Duga Kecurangan Pemilu Terstruktur, Sistematis dan Masif

Anies-Cak Imin menduga, adanya kecurangan yang secara terstruktur, sistematis dan masif di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Simulasi Head to Head Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin di Putaran Kedua, Begini Hasilnya
Simulasi Head to Head Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin di Putaran Kedua, Begini Hasilnya

Survei ini dilakukan 28 Januari sampai 4 Februari 2024 dengan metode multistage random sampling.

Baca Selengkapnya
Quick Count Litbang Kompas 75,05% Suara Masuk: Anies 24,96%, Prabowo 58,91%, Ganjar 16,13%
Quick Count Litbang Kompas 75,05% Suara Masuk: Anies 24,96%, Prabowo 58,91%, Ganjar 16,13%

Paslon nomor urut 02 Prabowo-Gibran unggul sementara

Baca Selengkapnya
Kesimpulan CSIS dan Cyrus Network dari Quick Count 90,8 Persen Suara Masuk: Pilpres 2024 Satu Putaran
Kesimpulan CSIS dan Cyrus Network dari Quick Count 90,8 Persen Suara Masuk: Pilpres 2024 Satu Putaran

Kesimpulan CSIS dari Quick Count 90,8 Persen Suara Masuk: Pilpres 2024 Satu Putaran

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Suara Anies Capai 58,77% Menang Satu Putaran di Pilpres 2024
CEK FAKTA: Hoaks Suara Anies Capai 58,77% Menang Satu Putaran di Pilpres 2024

Beredar unggahan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar menang satu putaran, begini penelusurannya

Baca Selengkapnya
Cek di Sini Hasil Sementara Quick Count di Jakarta, Jabar, Jateng dan Jatim
Cek di Sini Hasil Sementara Quick Count di Jakarta, Jabar, Jateng dan Jatim

Quick Count dari berbagai lembaga menunjukkan hasil yang mengejutkan.

Baca Selengkapnya
Quick Count Indikator 65 Persen Suara Masuk di Jabar: Anies 31,33 Persen, Prabowo 58,75 Persen, Ganjar 9,92 Persen
Quick Count Indikator 65 Persen Suara Masuk di Jabar: Anies 31,33 Persen, Prabowo 58,75 Persen, Ganjar 9,92 Persen

Hingga pukul 16.19 WIB, dari lembaga survei Indikator, data yang masuk sebesar 67,51 persen

Baca Selengkapnya
VIDEO: Peneliti Senior Ungkap Faktor Kemenangan Prabowo-Gibran Dalam Quick Count Pilpres 2024
VIDEO: Peneliti Senior Ungkap Faktor Kemenangan Prabowo-Gibran Dalam Quick Count Pilpres 2024

Para pemilih memiliki alasan tersendiri untuk memilih Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya
Hasil Survei Capres Cawapres: Prabowo-Gibran Menang Telak jika Pilpres Satu Putaran
Hasil Survei Capres Cawapres: Prabowo-Gibran Menang Telak jika Pilpres Satu Putaran

Lembaga Survei Populi Center mengeluarkan hasil survei terbarunya soal Pilpres 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
Real Count Sementara KPU: Prabowo-Gibran 58,84%, AMIN 24,41%, Ganjar-Mahfud 16,75%
Real Count Sementara KPU: Prabowo-Gibran 58,84%, AMIN 24,41%, Ganjar-Mahfud 16,75%

Rapat pleno penghitungan suara tingkat kabupaten/kota akan dilakukan hingga 5 Maret 2024.

Baca Selengkapnya