Gaduh Saling Tuding Kecurangan Pilpres 2019 Sampai Ada Sayembara Rp 100 Miliar
Merdeka.com - Pencoblosan Pilpres telah usai pada 17 April 2019 lalu. Berdasarkan quick count beberapa lembaga survei dan real count sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU), capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin unggul dibanding Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Namun, usai pemilu tensi politik belum reda. Sekarang dua kubu saling tuding, terutama soal adanya kecurangan dalam Pilpres 2019. Bahkan sampai muncul sayembara berhadiah Rp 100 miliar, inilah ceritanya:
BPN Sebut Kecurangan Libatkan Kades dan Kepsek
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Mengapa quick count penting dalam Pemilu? Quick count dapat memberikan gambaran awal tentang hasil pemilu sebelum real count selesai. Hal ini dapat membantu masyarakat untuk mengetahui perkembangan politik dan mengantisipasi kemungkinan konflik atau kontroversi.
-
Siapa yang merilis hasil Quick Count? Beberapa lembaga survei mulai melansir pergerakan Quick Count Pilpres 2024.
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
-
Hasil quick count Pilkada DKI 2017, siapa yang menang? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengungkap temuan dugaan kecurangan pada Pilpres 2019. BPN menyatakan kecurangan itu melibatkan kepala desa (Kades) sampai kepala sekolah (Kepsek). Menurut BPN ada kecenderungan penggunaan pengaruh kekuasaan yang luar biasa pada persoalan ini.
"Luar biasa rezim ini. Saya dapat SMS barusan, 'Bang, tolong sampaikan ini sekarang kepala desa, satu, diinformasikan bahwa kalau Prabowo-Sandi menang, dana desa dihilangkan'. Begitu, itu pengaruh," kata Juru Debat BPN Ahmad Riza Patria, beberapa waktu lalu.
BPN Catat Bukti Kecurangan
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi mengaku mempunyai data dan bukti kecurangan Pilpres 2019. BPN pun minta Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf tak perlu risau bila tak melakukan kecurangan. Malah, TKN diminta adu data dan buktikan saat proses rekapitulasi suara.
"Kalau dia punya data silakan, kami punya data. Kita bukan adu tesis, adu data itu kan validitas dan pembuktiannya ketika ada diproses rekapitulasi. Enggak usah terlalu risau dan baper TKN, kami tidak akan membual karena seluruh prosesnya berbasis C1. Penelusuran bentuk kecurangan mulai dari tingkat TPS lalu PPK," kata Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferry Mursyidan Baldan.
TKN juga Tuding Kubu Prabowo
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menuding kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno melakukan kecurangan pada Pilpres 2019 di luar negeri. TKN menerima banyak laporan di mana adanya dugaan oknum Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) dan saksi dari kubu Prabowo-Sandi yang membuat WNI tidak bisa mendapatkan hak pilihnya. Saat ini TKN tengah menyiapkan berbagai bukti kecurangan yang diduga dilakukan kubu 02 yang menguntungkan perolehan suara Prabowo-Sandi.
"Laporan pengaduan berdasarkan lokasi kejadian lebih tinggi memang berada di Australia sekitar 49 persen dan Hong Kong 38 persen. Selebihnya relatif berada di bawah 5 persen," kata Direktur Advokasi dan Hukum TKN, Ade Irfan Pulungan.
Sayembara Hadiah Rp 100 Miliar
Isu dugaan curang pada pagelaran Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 terus berembus. Kedua kubu saling tuding soal adanya kecurangan pada pagelaran lima tahun sekali itu. Sejumlah relawan pendukung Capres dan Cawapres Joko Widodo- Ma'ruf Amin, yang tergabung dalam Aliansi Relawan Pemenangan Jokowi-Amin meminta isu dugaan kecurangan Pemilu 2019 dihentikan.
Mereka bahkan menggelar sayembara dengan hadiah Rp 100 miliar jika ada yang dapat membuktikan kecurangan seperti yang ditudingkan kepada pasangan Jokowi-Amin. Dana itu diperoleh dari 17 pengusaha muslim asal Indonesia.
"Ide awalnya, apa yang bisa menghentikan provokasi dan kecurangan ini. Kami berunding dengan pengusaha dan menyiapkan dana, jadi sudahlah enggak usah ribut, memprovokasi kalau ada bukti, silakan serahkan dan kami berikan uang itu," kata Ketua Muslim Cyber Army (MCA) Jokowi, Diki Candra di Depok, Minggu (28/4).
Tanggapan KPU dan Pemerintah
Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberikan tanggapan soal tudingan adanya kecurangan secara terstruktur, sistematis dan masif (TSM). Menurut KPU, tuduhan-tuduhan tersebut tidak berdasar. Komisioner KPU Viryan Aziz menegaskan bahwa desain pemilu sekarang sangat transparan dan terbuka sehingga siapa saja bisa mengawasi dan mengontrol proses jalannya setiap tahapan pemilu.
"Iya, tidak mendasar. Tidak mungkin itu bisa melakukan kecurangan secara sistematis oleh KPU RI, enggak mungkin," ujar Viryan.
Selain KPU, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menuturkan bahwa berbagai tudingan kecurangan yang dialamatkan pada pemerintah dan penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu) adalah tidak benar.
"Kenyataanya kami menyampaikan tuduhan konspirasi antara pemerintah dan penyelenggara pemilu melakukan kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan massif dalam pemilu 2019 tersebut tidak benar dan tidak pernah dilakukan," ujarnya. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi bertemu dengan Prabowo dan putra sulungnya pada Rabu malam (14/2).
Baca SelengkapnyaJokowi meminta Prabowo-Gibran ojo kesusu dan sabar menunggu hasil resmi dari KPU meski menang telak di quick count.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin menduga, adanya kecurangan yang secara terstruktur, sistematis dan masif di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei ini dilakukan 28 Januari sampai 4 Februari 2024 dengan metode multistage random sampling.
Baca SelengkapnyaPaslon nomor urut 02 Prabowo-Gibran unggul sementara
Baca SelengkapnyaKesimpulan CSIS dari Quick Count 90,8 Persen Suara Masuk: Pilpres 2024 Satu Putaran
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar menang satu putaran, begini penelusurannya
Baca SelengkapnyaQuick Count dari berbagai lembaga menunjukkan hasil yang mengejutkan.
Baca SelengkapnyaHingga pukul 16.19 WIB, dari lembaga survei Indikator, data yang masuk sebesar 67,51 persen
Baca SelengkapnyaPara pemilih memiliki alasan tersendiri untuk memilih Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaLembaga Survei Populi Center mengeluarkan hasil survei terbarunya soal Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaRapat pleno penghitungan suara tingkat kabupaten/kota akan dilakukan hingga 5 Maret 2024.
Baca Selengkapnya