Gerindra Masuk Kabinet, NasDem Bertahan Atau Jadi Partai Oposisi?
Merdeka.com - Ketum Gerindra Prabowo Subianto bersama Edhy Prabowo mendatangi Istana Negara, Senin (21/10) siang tadi. Prabowo memastikan Gerindra mendapat jatah menteri dalam kabinet Jokowi periode ke dua. Prabowo mengaku diminta Jokowi untuk menjadi menteri bidang pertahanan.
Gerindra yang sempat digadang-gadang memimpin untuk menjadi partai oposisi, kini malah merapat ke Pemerintah.
Ketua Umum Surya Paloh sempat menyatakan partainya siap jadi oposisi pemerintah jika tak ada partai yang mau menjadi oposisi. Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani Chaniago tegaskan, pernyataan itu dilontarkan jika memang tidak ada yang mau menjadi partai oposisi.
-
Siapa yang memimpin Gerindra saat ini? Di Bawah Bayang-Bayang Masa Lalu, Kiprah Partai Gerindra Semakin Maju Dalam perjalanan politiknya, Partai Gerindra masih kerap dibayang-bayangi oleh sejarah masa lalu sang tokoh, yakni Prabowo Subianto.
-
Gerindra muncul karena alasan apa? Pada awalnya, ide pendirian Partai Gerindra digagas oleh Fadli Zon dan Hashim Djojohadikusumo. Mereka ingin melindungi kesejahteraan rakyat ekonomi kelas bawah terhadap jerat sistem kapitalisme.
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Apa jabatan Sudaryono di Partai Gerindra? Perjalanan karier Mas Dar terus menanjak, dari Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra hingga akhirnya terpilih sebagai Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah.
-
Kapan Gerindra dideklarasikan? Selang satu tahun, Partai Gerindra dideklarasikan, tepatnya pada 6 Februari 2008.
-
Dimana konsolidasi akbar Gerindra? Ribuan kader dan simpatisan Partai Gerindra Daerah Pemilihan (Dapil) Banten II yakni Kota Serang, Kota Cilegon dan Kabupaten Serang mengikuti konsolidasi akbar dalam rangka menyemarakkan HUT ke-78 RI di Rumah Aspirasi Desmond J Mahesa, Minggu (20/08/2023).
"Kan kalau tidak ada yang mau jadi oposisi," kata Irma pada merdeka.com, Senin (21/10).
Irma menjelaskan sampai detik ini partainya belum keluar dari koalisi pemerintahan. Sebab, masih ada partai yang menjadi oposisi.
"NasDem tetap dukung pemerintah dan tetap di koalisi, enggak mungkin dong kami meninggalkan apa yang sudah kami menangkan? Jika masih ada yang bisa jadi check and balance kenapa harus berada di luar?" ujarnya.
Terkait Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang diminta bantuannya oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi di bidang pertahanan, Irma menanggapi santai. Menurutnya, masalah penunjukan menteri adalah hak prerogatif presiden.
"Penunjukan menteri adalah hak prerogatif presiden, tidak ada masalah bagi NasDem," ucapnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NasDem tetap menjadi bagian dari koalisi di pemerintahan Prabowo meski kader NasDem tidak ada di kabinet.
Baca SelengkapnyaDua pimpinan partai tersebut yakni Prabowo Subianto dan Surya Paloh sudah melakukan pertemuan
Baca Selengkapnya“Pak Prabowo pernah bilang 'NasDem kok belum kasih masuk nama?' kita diam saja," kata Sekjen NasDem.
Baca SelengkapnyaPKB memilih membelot bergabung dengan NasDem dan mengusung duet Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaHal ini sekaligus menegaskan dukungan NasDem pada pemerintah ke depan tak setengah hati.
Baca SelengkapnyaPartai NasDem memastikan tidak akan masuk dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaNasDem bakal mengusung nama-nama yang dianggap memahami Kota Jakarta serta yang sejalan dengan partai.
Baca SelengkapnyaPKB sudah menerima tawaran koalisi dengan NasDem untuk mengusung Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Baca SelengkapnyaGolkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaGerindra menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaHal ini diungkapkan Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat sebelumnya resmi mencabut dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden dan keluar dari koalisi bersama Partai NasDem.
Baca Selengkapnya