Golkar dinilai makin kuat berkoalisi jika munculkan tokoh potensial
Merdeka.com - Wacana Partai Golkar mengusung salah satu kadernya untuk menjadi calon wakil gubernur (cawagub) pendamping Ridwan Kamil di Pilkada Jawa Barat dinilai bisa menjadi langkah awal membuka kebuntuan politik. Dengan mulai dimunculkannya tokoh Golkar yang potensial untuk diusung di Pilkada Jabar selain Dedi Mulyadi, maka partai berlambang pohon beringin itu punya alternatif membangun koalisi dengan partai apa dan memilih siapa pasangan calon yang akan diusungnya.
"Termasuk alternatif politik ketika memang secara realistis hanya bisa mengajukan calon wakil gubernur. Karena kalau mengunci satu calon dan hanya untuk posisi nomor satu, jelas itu akan menyulitkan partai ketika ternyata elektabilitasnya kurang mencukupi karena tentu akan sangat sulit mencari mitra koalisi," kata pengamat politik dari Universitas Parahyangan, Bandung, Asep Warlan Yusuf, Minggu (20/8).
Sekarang dengan mulai dimunculkan sejumlah nama oleh Partai Golkar yang punya peluang untuk diusung, seperti anggota Komisi V DPR Danile Muttaqien yang merupakan tokoh muda Golkar dari unsur basis Pantura (putra bupati Indramayu), Walikota Bekasi Rahmat Effendi, dan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin, maka langkah alternatifnya menjadi leluasa.
-
Siapa yang diprediksi unggul dalam Pilkada Jateng? Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan, mengungkapkan alasan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep unggul karena adanya pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang diusung Golkar untuk Pilgub Banten? '(Golkar usung) Ibu Airin (di Pilkada Banten),' kata Airlangga kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (5/4).
-
Siapa yang diuntungkan jika Jokowi gabung Golkar? 'Paling tidak mempengaruhi kekuasaan pasca pilpres atau pileg dan massa transisi kekuasaan ke depan,' sambungnya.
-
Kenapa Golkar unggul dibanding Gerindra dan PDIP? 'Itu sebabnya Golkar menjadi satu-satunya partai di parlemen yang jumlah kursinya lebih banyak dibanding rival yang miliki suara lebih besar. Pada 2019 lalu kalahkan Gerindra dan sekarang potensial kalahkan PDIP,' tutur Dedi.
-
Bagaimana cara Golkar mencapai hasil bagus di Pemilu 2024? 'Jelas itu prestasi yang layak diapresiasi karena tak mudah bagi Golkar bisa naik signifikan hasil pilegnya karena mereka tak punya kader internal yang maju pilpres,' sambung Adi.
-
Apa yang sedang disusun Golkar untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut Golkar masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024. Golkar Usung Airin di Pilgub Banten 2024!
"Saya sering diskusi dengan aktivis partai di Jabar, mereka selalu mengatakan bahwa komunikasi masih terus dilakukan, belum mengerucut. Nah, apa yang dilakukan Golkar tentu juga bagian dari melihat dinamika mutakhir sebelum membuat keputusan final mengusung siapa," ungkapnya.
Khusus di internal Golkar, Asep Warlan juga melihat bahwa perubahan masih sangat dimungkinkan. Setidaknya ada tiga hal yang menjadi faktor yang nantinya akan dijadikan rujukan apakah Golkar tetap mengusung Dedi Mulyadi sebagai cagub, atau mengusung salah satu figur yang sekarang dimunculkan yakni Daniel Muttaqien, Rahmat Effendi, atau Neneng Hasanah untuk diusung sebagai cawagub.
Pertama faktor survei. Jika sampai waktu menjelang penutupan elektabilitas Dedi Mulyadi masih jauh dari yang diharapkan, maka Golkar pasti akan realistis dengan hanya mengajukan cawagub. Jika itu yang diambil, tentu yang paling memungkinkan adalah mengajukan cawagub pendamping Ridwan Kamil.
Faktor kedua adalah kerja partai politik. Artinya, faktor kerja parpol menjadi ikut menentukan karena kaitannya untuk membangun komunikasi dengan partai lain dalam menjalin kerjasama politik atau mitra koalisi.
Kemudian yang ketiga adalah faktor DPP. Kalkulasi untuk kepentingan politik di 2019 serta soal pembiayaan politik akan menjadi penentu bagi DPP dalam menentukan siapa yang akan diusung.
"Kalau Golkar misalnya, dari kalkulasi politik menganggap akan lebih menguntungkan dan besar peluang menangnya ketika mengusung cawagub, ya tentu itu yang akan diambil," terangnya.
Apalagi, lanjut dia, di era politik saat ini jabatan ketua DPD partai tidak otomatis menjadi calon terkuat untuk diusung dalam pilkada. Artinya, semua partai termasuk Partai Golkar diyakini tidak akan memaksakan untuk mengusung ketua DPD dalam pilkada jika kalkulasi politiknya tidak memungkinkan.
"Kalau dari sekarang sudah harga mati, misalkan Golkar sudah harga mati mencalonkan Dedi Mulyadi, tentu itu malah bisa merugikan partai. Sebab, bisa jadi nanti akan kesulitan mencari pasangan dan mitra koalisi. Jadi sudah tepat, ketika sekarang ini, nama-nama potensial mulai dimunculkan dan diberikan peluang untuk diusung, baik sebagai cagub maupun sebagai cawagub," ungkapnya.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Persiapan menghadapi Pilkada sudah dilakukan sejak satu tahun lalu.
Baca SelengkapnyaDalam Survei LSI Denny JA, terungkap Golkar lebih memilih merapat ke Prabowo.
Baca SelengkapnyaKoalisi gemuk ini diyakini akan mempersulit konfigurasi cawapres untuk dipasangkan dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar melakukan simulasi bersama tim survei internal untuk menentukan jagoan di Pilkada Jawa Barat 2024.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil tetap menjadi prioritas karena peluang menangnya dianggap Golkar sangat besar dibandingkan maju di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaReal Count sementara KPU, Golkar meraih 15 persen suara
Baca SelengkapnyaMekeng yakin dengan Ridwan Kamil menjadi Cawapres maka akan memberikan keuntungan bagi Golkar.
Baca SelengkapnyaPunya banyak 'kursi', Golkar menginginkan mitra koalisi yang setara.
Baca SelengkapnyaTarget yang harus direalisasikan adalah memenangkan Piplres sekali putaran.
Baca SelengkapnyaGolkar mendukung Prabowo usai Airlangga menemui para ketua DPD seluruh Indonesia di Bali.
Baca SelengkapnyaSarmuji mengatakan Golkar perlu berkoalisi dengan partai lain untuk menggenapkan total kursi menjadi 10 untuk mengusung Bayu.
Baca SelengkapnyaAirlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca Selengkapnya