Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Golkar dinilai makin kuat berkoalisi jika munculkan tokoh potensial

Golkar dinilai makin kuat berkoalisi jika munculkan tokoh potensial Kampanye Golkar. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Wacana Partai Golkar mengusung salah satu kadernya untuk menjadi calon wakil gubernur (cawagub) pendamping Ridwan Kamil di Pilkada Jawa Barat dinilai bisa menjadi langkah awal membuka kebuntuan politik. Dengan mulai dimunculkannya tokoh Golkar yang potensial untuk diusung di Pilkada Jabar selain Dedi Mulyadi, maka partai berlambang pohon beringin itu punya alternatif membangun koalisi dengan partai apa dan memilih siapa pasangan calon yang akan diusungnya.

"Termasuk alternatif politik ketika memang secara realistis hanya bisa mengajukan calon wakil gubernur. Karena kalau mengunci satu calon dan hanya untuk posisi nomor satu, jelas itu akan menyulitkan partai ketika ternyata elektabilitasnya kurang mencukupi karena tentu akan sangat sulit mencari mitra koalisi," kata pengamat politik dari Universitas Parahyangan, Bandung, Asep Warlan Yusuf, Minggu (20/8).

Sekarang dengan mulai dimunculkan sejumlah nama oleh Partai Golkar yang punya peluang untuk diusung, seperti anggota Komisi V DPR Danile Muttaqien yang merupakan tokoh muda Golkar dari unsur basis Pantura (putra bupati Indramayu), Walikota Bekasi Rahmat Effendi, dan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin, maka langkah alternatifnya menjadi leluasa.

"Saya sering diskusi dengan aktivis partai di Jabar, mereka selalu mengatakan bahwa komunikasi masih terus dilakukan, belum mengerucut. Nah, apa yang dilakukan Golkar tentu juga bagian dari melihat dinamika mutakhir sebelum membuat keputusan final mengusung siapa," ungkapnya.

Khusus di internal Golkar, Asep Warlan juga melihat bahwa perubahan masih sangat dimungkinkan. Setidaknya ada tiga hal yang menjadi faktor yang nantinya akan dijadikan rujukan apakah Golkar tetap mengusung Dedi Mulyadi sebagai cagub, atau mengusung salah satu figur yang sekarang dimunculkan yakni Daniel Muttaqien, Rahmat Effendi, atau Neneng Hasanah untuk diusung sebagai cawagub.

Pertama faktor survei. Jika sampai waktu menjelang penutupan elektabilitas Dedi Mulyadi masih jauh dari yang diharapkan, maka Golkar pasti akan realistis dengan hanya mengajukan cawagub. Jika itu yang diambil, tentu yang paling memungkinkan adalah mengajukan cawagub pendamping Ridwan Kamil.

Faktor kedua adalah kerja partai politik. Artinya, faktor kerja parpol menjadi ikut menentukan karena kaitannya untuk membangun komunikasi dengan partai lain dalam menjalin kerjasama politik atau mitra koalisi.

Kemudian yang ketiga adalah faktor DPP. Kalkulasi untuk kepentingan politik di 2019 serta soal pembiayaan politik akan menjadi penentu bagi DPP dalam menentukan siapa yang akan diusung.

"Kalau Golkar misalnya, dari kalkulasi politik menganggap akan lebih menguntungkan dan besar peluang menangnya ketika mengusung cawagub, ya tentu itu yang akan diambil," terangnya.

Apalagi, lanjut dia, di era politik saat ini jabatan ketua DPD partai tidak otomatis menjadi calon terkuat untuk diusung dalam pilkada. Artinya, semua partai termasuk Partai Golkar diyakini tidak akan memaksakan untuk mengusung ketua DPD dalam pilkada jika kalkulasi politiknya tidak memungkinkan.

"Kalau dari sekarang sudah harga mati, misalkan Golkar sudah harga mati mencalonkan Dedi Mulyadi, tentu itu malah bisa merugikan partai. Sebab, bisa jadi nanti akan kesulitan mencari pasangan dan mitra koalisi. Jadi sudah tepat, ketika sekarang ini, nama-nama potensial mulai dimunculkan dan diberikan peluang untuk diusung, baik sebagai cagub maupun sebagai cawagub," ungkapnya.

(mdk/msh)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Waketum Golkar Akui Ridwan Kamil Berpeluang Menang di Jabar Dibanding Daerah Lain
Waketum Golkar Akui Ridwan Kamil Berpeluang Menang di Jabar Dibanding Daerah Lain

Persiapan menghadapi Pilkada sudah dilakukan sejak satu tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Sinyal Golkar Merapat ke Prabowo, Disebut Ada Faktor Kesamaan Historis
Sinyal Golkar Merapat ke Prabowo, Disebut Ada Faktor Kesamaan Historis

Dalam Survei LSI Denny JA, terungkap Golkar lebih memilih merapat ke Prabowo.

Baca Selengkapnya
Mencari Cawapres Prabowo Setelah Golkar dan PAN Bergabung
Mencari Cawapres Prabowo Setelah Golkar dan PAN Bergabung

Koalisi gemuk ini diyakini akan mempersulit konfigurasi cawapres untuk dipasangkan dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya
Golkar Simulasikan Jagoan Pilkada Jawa Barat 2024, Ini Hasilnya
Golkar Simulasikan Jagoan Pilkada Jawa Barat 2024, Ini Hasilnya

Partai Golkar melakukan simulasi bersama tim survei internal untuk menentukan jagoan di Pilkada Jawa Barat 2024.

Baca Selengkapnya
Raihan Kursi Naik Signifikan, Golkar Jaga Momentum Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar
Raihan Kursi Naik Signifikan, Golkar Jaga Momentum Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar

Ridwan Kamil tetap menjadi prioritas karena peluang menangnya dianggap Golkar sangat besar dibandingkan maju di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Golkar Ungkap Strategi Bikin Suara Meroket di Pemilu 2024
Golkar Ungkap Strategi Bikin Suara Meroket di Pemilu 2024

Real Count sementara KPU, Golkar meraih 15 persen suara

Baca Selengkapnya
Demi Ridwan Kamil Jadi Cawapres, Mekeng Minta Golkar Gabung Koalisi PDIP
Demi Ridwan Kamil Jadi Cawapres, Mekeng Minta Golkar Gabung Koalisi PDIP

Mekeng yakin dengan Ridwan Kamil menjadi Cawapres maka akan memberikan keuntungan bagi Golkar.

Baca Selengkapnya
Mekeng Sebut Golkar Tak Diperhitungkan di Koalisi Prabowo, Buka Opsi Pindah ke PDIP
Mekeng Sebut Golkar Tak Diperhitungkan di Koalisi Prabowo, Buka Opsi Pindah ke PDIP

Punya banyak 'kursi', Golkar menginginkan mitra koalisi yang setara.

Baca Selengkapnya
Lodewijk Tegaskan Golkar Optimistis Realisasikan Target Tinggi di Pemilu Serentak 2024
Lodewijk Tegaskan Golkar Optimistis Realisasikan Target Tinggi di Pemilu Serentak 2024

Target yang harus direalisasikan adalah memenangkan Piplres sekali putaran.

Baca Selengkapnya
Terungkap Alasan Golkar Akhirnya Dukung Prabowo, Bukan Ganjar Pranowo
Terungkap Alasan Golkar Akhirnya Dukung Prabowo, Bukan Ganjar Pranowo

Golkar mendukung Prabowo usai Airlangga menemui para ketua DPD seluruh Indonesia di Bali.

Baca Selengkapnya
Golkar Buka Peluang Usung Menantu Pakde Karwo di Pilwali Surabaya
Golkar Buka Peluang Usung Menantu Pakde Karwo di Pilwali Surabaya

Sarmuji mengatakan Golkar perlu berkoalisi dengan partai lain untuk menggenapkan total kursi menjadi 10 untuk mengusung Bayu.

Baca Selengkapnya
Golkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?
Golkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?

Airlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.

Baca Selengkapnya