Gus Yahya Ungkap Belum Ada Capres dan Cawapres Sowan ke PBNU Usai Suara NU Diperebutkan di Pilpres
Gus Yahya tetap mendoakan yang terbaik teruntuk capres-cawapres yang memenangi kompetisi Pilpers 2024.
Gus Yahya tetap mendoakan yang terbaik teruntuk capres-cawapres yang memenangi kompetisi Pilpers 2024.
Gus Yahya Ungkap Belum Ada Capres dan Cawapres Sowan ke PBNU Usai Suara NU Diperebutkan di Pilpres
Organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) menjadi incaran para partai politik maupun capres dan cawapres di Pilpres 2024. Tak jarang di antara para calon saling klaim mendapat dukungan dari kalangan nahdliyin.
Namun setelah Pemilu 2024 berakhir, tak satupun dari peserta Pilpers 2024 sowan ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Hal itu terungkap setelah Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya bersuara.
"Adapun mengenai kandidat belum ada. saya kira ntah perlu atau tidak. Saya kira enggak perlu juga," kata Gus Yahya saat konferensi pers, Jumat (16/2).
Terlepas dari itu, Gus Yahya tetap mendoakan yang terbaik teruntuk capres-cawapres yang memenangi kompetisi Pilpers 2024.
"Kita sudah mendoakan juga mendapatkan maslahat dan barokah untuk seluruh bangsa," ujar Gus Yahya.
Gus Yahya kemudian menyampaikan ada 26 kader NU yang berkecimpung sebagai tim sukses capres-cawapres di Pilpres 2024. Berdasarkan keterangan Gus Yahya, porsi terbesar ada di pasangan Ganjar-Mahfud, disusul Prabowo-Gibran dan terakhir Anies-Cak Imin.
"Ada sekitar 20 orang misalnya yang terlibat dalam tim sukses Ganjar-Mahfud, ada sekitar mungkin 5 orang yang terlibat dalam tim sukses dan juru kampanye Prabowo-Gibran. Ada satu orang yang terlibat dalam tim sukses 01, Anies-Muhaimin," ujar dia.
Gus Yahya mengatakan, mereka yang terlibat di dalam timses sempat dinonaktifkan sementara. Namun, mulai hari ini semua personel PBNU maupun pengurus Badan-badan Otonom (Banom) di Bawah Naungan NU telah aktif lagi melaksanakan tugas sebagaimana biasanya.
"Tapi setelah ini selesai pemungutan suara dan kita lihat rupanya tidak ada lagi masalah berarti, Maka kami mencabut dari teman-teman yang kemarin nonaktif," ujar dia.
Beberapa nama yang sempat dinonaktifkan dari PBNU adalah mantan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (Timnas Amin), anggota Dewan Pertimbangan Presiden Habib Luthfi bin Yahya (TKN Prabowo-Gibran), dan mantan politisi PKB Muhammad AS Hikam (TPN Ganjar-Mahfud).
Kemudian, KH Mashum Faqih (Timnas Amin), Khofifah Indar Parawansa (TKN Prabowo-Gibran), dan Mustofa Aqil Siradj (TPN Ganjar-Mahfud) Ketua Umum Jam'iyatul Qurra' wal Huffadz Saifullah Ma'shum (Timnas Amin), Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) KH Asep Saifuddin Chalim.
Lalu, Ketua Umum Ikatan Sarjana NU (ISNU) Ali Masykur Musa, Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian NU (LPPNU) Nusron Wahid (TKN Prabowo-Gibran), Ketua Lembaga Takmir Masjid NU (LTMNU) Nasyirul Falah Amru dan Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis Yenny Wahid (TPN Ganjar-Mahfud).
PBNU Ingatkan Pesiden Terpilih Tak Lupa Janji
Gus Yahya menaruh harapan kepada presiden dan wakil presiden terpilih 2024-2029. Dia berharap mereka menunaikan janji-janji yang diucapkan semasa kampanye.
"Lanjutkan berjuang untuk kemenangan Indonesia. Karena semua yang menjadi ide, menjadi visi, sudah dicurahkan semua kepada publik janji-janji sudah disampaikan. kita minta supaya ini semua diwujudkan," kata Gus Yahya.
Gus Yahya mengingatkan kepada presiden terpilih agar senatiasa mengutamakan kepentingan rakyat. Jadilah, kata dia pemimpin yang takut akan Tuhan.
"Kalau mau tambahan dari sudut pandang PBNU, sekali lagi seperti dulu pernah saya sampaikan juga, takutlah kepada tuhan dan sayangilah rakyat ini gitu," ujar dia.
Terlepas dari itu, Gus Yahya mengapresiasi sikap para capres-cawapres yang sama-sama menyatakan akan kembali bersatu usai pemilu 2024.
"Saya lihat kalau tokoh-tokoh yang terlibat sudah bagus ya. Kemarin sudah ada pernyataan merangkul semua, kembali bersama lagi, udah baguslah. Pokoknya yang penting menangkanlah indonesia ini, itu yang penting," dia menambahkan.
Gus Yahya kemudian mencontohkan sosok Joko Widodo atau Jokowi usai dinyatakan sebagai pemenang pemilu pada 2019 silam.
"Kita sudah dapat contoh dari Pak Jokowi kemarin, yang penting semua berjalan dengan baik dan kita bisa teruskan bekerja untuk masa depan yang lebih baik bagi Indonesia ini itu aja," tandas dia.