Habis Ratusan Miliar, Inilah Pengeluaran Terbesar Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2019
Merdeka.com - Setelah Pilpres 2019, Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta Penyerahan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) Capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Kedua pasangan itu melaporkan dana kampanye pada Kamis (2/5) pekan lalu oleh tim sukses masing-masing. Dana kampanye yang dilaporkan kubu Jokowi-Ma’ruf sebesar Rp Rp 606 miliar, sedangkan Prabowo-Sandi senilai Rp 213 miliar. Dari dana sebesar itu, apa saja pengeluaran capres Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2019? Berikut ulasannya:
Penerimaan Dana Kampanye Prabowo-Sandi Rp 213 Miliar
-
Siapa yang ikut kampanye Prabowo? Pasangan capres-cawapres nomor 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka hari ini Sabtu 9 Desember 2023 berkampanye di sejumlah daerah.
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Apa yang diklaim Prabowo selama kampanye? Calon Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto mengaku banyak mendapat nyinyiran dan ledekan bahwa hanya bisa menjual program-program Presiden Joko Widodo saat kampanye Pilpres 2024.
Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno melaporkan dana kampanye ke KPU. Dana penerimaan Prabowo-Sandi sebesar Rp 213,2 miliar.
Penerimaan terbesar dana kampanye berasal dari Sandiaga Uno yakni sekitar 60 persen. Sementara Prabowo hanya sekitar 55-45 persen. Selain itu dana kampanye berasal dari sumbangan perseorangan dan partai politik.
"Dari segi penerimaan yang paling besar adalah pasangan calon, dalam hal ini nominalnya adalah Rp 192,5 miliar. Setelah itu ada sumbangan perseorangan, ini banyak dari masyarakat, kami berterimakasih sekali kepada masyarakat-masyarakat yang sudah membantu, total adalah Rp 9,3 miliar. Sumbangan kelompok di Rp 1,1 miliar dan partai politik Rp 4,8 miliar," jelas Bendahara Umum BPN Thomas Djiwandono.
Pengeluaran Dana Kampanye Prabowo-Sandi Rp 211,5 Miliar
Dari total penerimaan dana kampanye Prabowo-Sandi sebesar Rp 213 miliar, jumlah pengeluarannya senilai Rp 211,5 miliar. Rinciannya yaitu, kampanye Rp 60,8 miliar, pertemuan tatap muka Rp 21 miliar, pembuatan desain alat peraga Rp 8,8 miliar dan rapat umum Rp 33,7 miliar.
"Dari sisi pengeluaran, yang paling besar adalah bahan kampanye di angka Rp 60,8 miliar. Setelah itu pertemuan tatap muka Rp 21 miliar, pembuatan desain alat peraga Rp 8,8 miliar, dan sebagainya. Maaf, rapat umum Rp 33,7 miliar," kata Bendahara Umum BPN Thomas Djiwandono.
Penerimaan Dana Kampanye Jokowi-Ma?ruf Rp 606 Miliar
Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin melaporkan dana kampanye sebesar Rp 606 miliar ke KPU. Dari total tersebut sumbangan terbesar dari 40 perusahaan senilai Rp 253,9 miliar. Kemudian sumbangan lain didapat dari 17 kelompok sebesar Rp 251 miliar, partai politik Rp 79,735 miliar dan dari perseorangan senilai Rp 21,868 miliar.
"(Sumbangan dari) Paslon tidak ada. Yang paling besar dari perusahaan, pengusaha," jelas Bendahara TKN, Sakti Wahyu Trenggono.
Pengeluaran Dana Kampanye Jokowi-Ma'ruf
Sepanjang masa kampanye, Jokowi-Ma’ruf menghabiskan dana sebesar Rp 601 miliar. Berdasarkan catatan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, pengeluaran terbesar digunakan untuk biaya operasional sebesar Rp 597.923.538.119. Dana itu juga termasuk biaya untuk alat peraga kampanye (APK) dan iklan.
"Pengeluaran operasional itu terdiri dari beberapa pengeluaran rutin ya, pertemuan-pertemuan, kemudian tentu produksi APK itu juga termasuk salah satu yang cukup besar, dan pembuatan alat peraga dan sebagainya, serta kegiatan-kegiatan lain yang memang sudah diatur dalam ketentuan kampanye," kata Wakil Bendahara Umum TKN Rerie Lestari.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
INFOGRAFIS: Jokowi, Ganjar, dan Prabowo, Siapa Paling Besar Habiskan Dana Kampanye di Pilpres?
Baca SelengkapnyaGanjar-Mahfud menghabiskan dana paling besar selama Pilpres. Disusul Prabowo-Gibran dan Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) mengeluarkan laporan dana awal kampanye capres dan cawapres Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP, Gerindra, PSI masuk dalam tiga besar partai kategori pengeluaran terbanyak selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPasangan calon nomor urut 02 sudah diketahui publik memiliki pendanaan cukup besar selama melakukan kampanye.
Baca SelengkapnyaINFOGRAFIS: Perbandingan Dana Kampanye Parpol di Pemilu 2024 dan 2019, Gerindra dan PSI Menyodok
Baca SelengkapnyaKPU telah mengatur batasan mengenai sumbangan dana kampanye di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKPU Jatim sudah membuat batas maksimal pengeluaran dana kampanye untuk Pilkada Jatim 2024 yakni sebesar Rp492.224.647.000.
Baca Selengkapnyaartai Solidaritas Indonesia (PSI) telah menyerahkan laporan terbaru terkait Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) partai politik peserta Pemilu 2024 kepada KPU.
Baca SelengkapnyaAkun Facebook Ganjar Pranowo tercatat telah memasang iklan di Meta sekitar Rp930 juta.
Baca SelengkapnyaLaporan dana kampanye tersebut menempatkan partai dipimpin Kaesang Pangarep masuk dalam tiga besar partai dengan kategori pengeluaran terbanyak.
Baca SelengkapnyaTidak ada anggaran khusus Pilpres di Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya