Hanura pastikan koalisi partai pendukung Ahok solid
Merdeka.com - Politisi Partai Hanura Dadang Rusdiana memastikan, partainya bersama Golkar dan NasDem tetap solid mendukung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI. Hal ini diungkapkannya, karena marak pendapat yang menyebut jika posisi Ahok saat ini rentan ditinggalkan oleh ke tiga partai pengusungnya, sementara kesempatan maju melalui jalur independen sudah tertutup.
"Yang jelas kalau koalisi kita Golkar-Hanura-NasDem, itu relatif solid. Tidak mungkin pecah lagi. Sudah fix untuk dukung Ahok," ujar anggota Komisi X DPR RI ini saat dihubungi, Rabu (10/8).
Dadang mengaku masih sangat optimis jika elektabilitas Ahok berada jauh di atas calon lain. Sehingga munculnya koalisi kekeluargaan yang diusung PDIP, PKB, PPP, PKS, Gerindra, PAN, dan Partai Demokrat, dianggap bukan sebagai ancaman bagi Ahok.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Kenapa Pramono yakin menang Pilgub Jakarta? ‘Kalau mau maju pasti yakin, saya fighter (petarung) saya yakin (menang)!' tegas pria karib disapa Pram ini.
"Kita mesti optimis, elektabilitas Ahok masih jauh dari calon-calon yang lain. Jadi, munculnya koalisi kekeluargaan bukan ancaman buat Ahok," ujarnya.
Meski demikian, Dadang tidak bermaksud meremehkan Koalisi Kekeluargaan besutan PDIP tersebut, dan menyambut baik partisipasi mereka dalam bursa Pilkada DKI 2017 mendatang. Sebab, dengan adanya Koalisi Kekeluargaan itu, lanjut Dadang, justru parpol-parpol pendukung Ahok akan lebih siap lagi dengan berbagai strategi, demi mempertahankan elektabilitas dan potensi kemenangan sang gubernur petahana tersebut.
"Kita masih optimis bisa memenangkan pilkada DKI Jakarta. Tapi kita tidak meremehkan. Kita menyambut baik saja lah. Bagi kita bagaimana mempertahankan sampai akhir pemungutan suara sampai TPS," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY menyerahkan ke Prabowo jika nantinya merangkul partai lain untuk bergabung ke koalisi.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai munculnya wacana duet Sandi-AHY hanya dinamika politik
Baca SelengkapnyaHanura telah berkomunikasi dengan berbagai pihak dalam menghadapi Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaHanura masih membuka peluang kepada siapa saja untuk didukung dalam pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPartai pendukung menegaskan tak ada alasan bagi Ganjar Pranowo berubah posisi menjadi cawapres. Sebab, Ganjar punya modal besar untuk tetap maju sebagai capres.
Baca SelengkapnyaMunas Partai Hanura ini juga akan menentukan dukungan mereka pada Pilkada DKI Jakarta dan Pilkada Sumatera Utara (Sumut) 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Hanura resmi melakukan kerja sama politik mendukung capres PDIP Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan tidak gentar dengan deklarasi PKB, PAN dan Golkar terhadap pencapresan Prabowo.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, figur yang diusung PDIP diharapkan berasal dari kader, karena salah satu fungsi partai adalah mencetak kader-kader untuk dijadikan pemimpin.
Baca SelengkapnyaElektabilitas bacapres Ganjar Pranowo masih nomor satu dari hasil survei terbaru Indikator Politik. Bahkan, keterpilihan Ganjar mencapai 37,4 persen.
Baca SelengkapnyaAirlangga memperingatkan agar tak ada pihak-pihak yang berniat mengganggu hubungan antar parpol di KIM
Baca SelengkapnyaPramono mengklaim Ahok akan membantu dirinya dan Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya