Hasto soal Kasus Harun Masiku: Kepentingan Politik Kekuasaan
Hasto menilai, apa yang menimpanya dalam kasus Harun Masiku tidak terlepas dari kepentingan politik kekuasaan.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto akhirnya buka suara setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap dan obstruction of justice eks kader PDIP, Harun Masiku. Dia menilai, kasus yang menimpanya ini merupakan bentuk kriminalisasi hukum.
"Pada hari ini, setelah cukup lama berdiam diri, melakukan perenungan terhadap berbagai bentuk kriminalisasi hukum yang ditujukan kepada saya, maka tibalah saatnya untuk memberikan penjelasan kepada seluruh masyarakat Indonesia dengan sebenar-benarnya," kata Hasto di kantor PDIP, Jakarta, Selasa (18/2).
Dia menilai, apa yang menimpanya dalam kasus Harun Masiku tidak terlepas dari kepentingan politik kekuasaan. Sebab, berdasarkan eksaminasi hukum dari berbagai ahli, tidak ditemukan fakta hukum atas penetapan tersangkanya.
"Apa yang menimpa saya tidak terlepas dari kepentingan politik kekuasaan. Mengapa? Sebab banyak pakar hukum yang telah melakukan kajian," ujar dia.
"Bahkan suatu eksaminasi hukum dan FGD terhadap putusan atas nama Wahyu Setiawan, Agustiani Tio Fridelina, dan Saiful Bahri. Dalam eksaminasi tersebut, nyata-nyata tidak ditemukan suatu fakta hukum atas penetapan saya sebagai tersangka, baik kasus suap maupun suatu tindakan melakukan obstruction of justice," sambung Hasto.
Respons Megawati
Hasto mengatakan, jika merujuk pada UU KPK, maka obstruction of justice terjadi dalam proses penyidikan. Namun, dari hasil eksaminasi, tidak ada bukti permulaan menurut hukum untuk menetapkannya sebagai tersangka.
"Sikap saya sangatlah kooperatif dan taat pada seluruh proses hukum di KPK. Tiadanya fakta-fakta hukum tersebut juga diperkuat melalui keterangan ahli dalam proses praperadilan," ungkap dia.
Lebih lanjut, Hasto juga mengungkapkan, reaksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri hasil praperadilan yang menyatakan status tersangkanya tidak diterima.
"Jadi, ketika hasil praperadilan adalah 'no', saya lapor ke Ibu Megawati Soekarnoputri. Bu Mega menyatakan memberikan semangat kepada kami semua dan mengatakan, 'Jangan khawatir, keadilan akan selalu temukan jalannya. Jangan pernah khawatir karena kita punya napas perjuangan yang panjang.' Ini yang tidak mereka lihat," tutupnya.