Ingin ulang kesuksesan 2009, Demokrat mati-matian di Pilgub Jatim 2018
Merdeka.com - Partai Demokrat yakin akan mengulang kesuksesan tahun 2009 lalu pada Pemilu 2019 mendatang. Pintu masuknya adalah menguasai Pilgub Jawa Timur 2018.
Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Soekarwo menegaskan, dengan mengusung pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elsetianto Dardak di Pilgub Jawa Timur, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono ini akan meraih kemenangan besar.
"Pertama alasan saya, bahwa kita menjadi pemenang adalah satu, ada faktor yang merekatkan kita saat ini, yaitu Pilgub, Pilgub adalah satu entry point, satu jalan masuk yang bisa mengungkit bahwa yang membawa Bu Khofifah dan Mas Emil adalah Demokrat," tegas Soekarwo saat memberi sambutan di acara Syukuran Nomor Urut Peserta Pemilu 2019 yang digelar di kantor Demokrat Jawa Timur, Jalan kertajaya Indah, Surabaya, Senin (19/2).
-
Mengapa Khofifah dan Emil maju di Pilkada Jatim? Khofifah Indar Parawansa berpasangan dengan Emil Elistianto Dardak.
-
Bagaimana dukungan untuk Khofifah-Emil? Pasangan ini memperoleh dukungan dari 15 partai politik, termasuk partai parlemen maupun non-parlemen.
-
Siapa yang dukung Khofifah-Emil? Plt Ketum PPP Mardiono mengungkapkan, dukungan untuk Khofifah dan Emil Dardak ini diberikan atas pertimbangan dari para habaib dan juga DPD.
-
Siapa yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? 'Sudah dari Desember yang lalu, sudah 4 partai , Gerindra, ada Golkar, ada Demokrat, PAN, bulan Desember lalu sudah memberikan surat penugasan,' jelas dia.
-
Kenapa PPP dukung Khofifah-Emil? 'Atas pertimbangan baik masukan dari para tokoh, habaib, dan juga usulan DPD PPP yang telah melakukan rapat dan telah lakukan komunikasi politik dengan Ibu Khofifah dan Pak Emil, maka memutuskan PPP untuk mendukung Ibu Khofifah dan Bapak Emil Dardak untuk melanjutkan kerjanya di Jatim,' kata Mardiono dalam sambutannya.
-
Kenapa Khofifah maju lagi di Pilgub Jatim? 'InsyaAllah saya merasa nyaman dan merasa produktif dengan Mas Emil, mudah-mudahan kami bisa bersama-sama lagi,' tutup Khofifah.
Tidak bisa dipungkiri, lanjut Soekarwo, bahwa partai pertama yang membawa dan mengungkit ini adalah Demokrat. "Itu faktor pertama. Ada patron terhadap politik, itu pertama. Kedua, DPP telah mengambil satu sikap yang sangat taktis, yaitu menempatkan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) menjadi patron di tingkat nasional di dalam Pemilihan Presiden dan Wapres, itu strategis," tegas dia.
Politikus yang akrab disapa Pakde Karwo ini juga menandaskan, bahwa kemenangan Khofifah-Emil di 2018 juga tidak akan ada gunanya jika Demokrat kalah dipertarungan 2019. "Karena tidak akan ada gunanya kalau Bu Khofifah dan Mas Emil menang, tapi DPR-nya kalah. Ndak ada yang jaga di sana, ndak ada," tandasnya.
Maka, seluruh kader partai Segitiga Mercy diperintahkan untuk bekerja keras dan saling bekerja sama meraih kemenanganangan, bukan bekerja sendiri-sendiri. "Kalau kita jalan sendiri-sendiri dan tidak bisa tandem, ya, don't let me down. Selesai.. selesai!!."
Mari kemudian, ajak Soekarwo, kemenangan nomor urut satu: Khofifah-Emil di Pilgub Jawa Timur adalah start penting menuju kemenangan Pileg 2019. "Saya yakin program-programnya (Khofifah-Emil) berjalan, biarpun nanti InsyaAlah menangnya, menang sangat tinggi. Selisihnya sangat tinggi, tapi tidak ada yang jaga, di 'diportal' itu tidak ada yang jaga di DPRD. Maka tolong ada yang menyisihkan waktu untuk merenung bagaimana strategi pemenangan," tegasnya.
Kembali Soekarwo yang juga gubernur Jawa Timur dua periode ini menandaskan, "Nanti pemegang policy (kader Demokrat) tidak jadi pimpinan dewan, yang gak bisa (mengawal program eksekutif). Kalah di dalam ruang legilatif, di luar dia. Ya nggak bisa."
Dia mencontohkan yang terjadi di Jember. Gara-gara tidak dikawal oleh legislatif, eksekutif gagal membuat Perda untuk APBD. "Rakyat yang jadi korban. Itu karena pemerintah tidak dijaga politisi dengan baik. Kemenangan (eksekutif) menjadi penderitaan rakyat," tegasnya.
Maka, masih kata Soekarwo, strategi pemenangan Khofifah-Emil sama pentingnya dengan strategi pemenangan Pemilu 2019. "Sangat penting.. sangat penting. Sekali lagi, menang Pilgub tidak ada yang jaga, waduh!," ucap Soekarwo. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai Demokrat resmi memberikan surat rekomendasi kepada Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak untuk maju di Pilgub Jawa Timur 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat memberikan surat rekomendasi kepada Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak untuk maju di Pilgub Jawa Timur 2024
Baca SelengkapnyaDia pun meyakini, jika Khofifah-Emil menjabat kembali di Jawa Timur, maka akan mengentaskan segala permasalahan di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDukungan untuk keduanya diberikan langsung Ketum Golkar Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaDemokrat meyakini, partai lain tetap akan mendukung pasangan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini partai Koalisi Indonesia Maju sudah mulai menyatukan suara untuk mengusung Khofifah-Emil.
Baca SelengkapnyaPKB menilai Khofifah-Emil Dardak belum aman maju di Pilkada Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan, partainya konsisten mendukung pasangan Khofifah-Emil sebagai wujud kelanjutan dukungan yang sejalan pada Pilkada 2019.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengungkapkan, partai di Koalisi Indonesia Maju mulai menyatukan suara untuk mengusung Khofifah-Emil.
Baca SelengkapnyaSaat ini partai Koalisi Indonesia Maju sudah mulai menyatukan suara untuk mengusung Khofifah-Emil.
Baca SelengkapnyaKhofifah mengungkapkan strategi untuk menghadapi persaingan dalam Pilkada Jawa Timur (Jatim) mendatang.
Baca SelengkapnyaSuara Jawa Timur masih akan dimenangkan oleh Cak Imin dan Anies Baswedan bersama PKB.
Baca Selengkapnya