Isu Cawapres dan popularitas partai
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tengah gencar mempromosikan diri untuk menjadi calon wakil presiden di pemilihan tahun 2019. 'Melempar' isu menjadi cawapres dinilai sah-sah saja karena siapa politikus yang tak ingin berkantor di Istana.
Pengamat Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai strategi melempar promosi cawapres merupakan strategi partai politik dalam upaya meningkatkan popularitas.
"Jadi boleh aja (promosi). Nah masalah kemudian apakah akan dipilih ya namanya usaha," kata Hendri saat dihubungi merdeka.com, Kamis (25/1).
-
Apa tekad Cak Imin di Pilpres 2024? 'Kami memiliki satu tekad dalam pemerintahan yang akan datang minimal harus dibangun 40 kota baru yang selevel Jakarta,' kata Cak Imin dalam debat Cawapres di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12).
-
Kenapa Anies-Cak Imin gencar kampanye? Di waktu yang tersisa, tiap paslon kian gencar turun ke lapangan menemui ribuan relawan dan pendukungnya di tiap daerah.
-
Apa yang dilakukan Anies-Cak Imin sebelum ke KPU? Anies-Cak Imin menumpang mobil jeep Land Rover berwarna putih berpelat nomor (nopol) B 8165 JH meninggalkan kantor DPP Nasdem pada pukul 08.25 WIB.
-
Bagaimana Anies-Cak Imin sampai ke KPU? Nantinya, keduanya akan jalan berbarengan untuk menuju Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.'(Berangkat) Bareng, sudah jalan ke KPU,' pungkasnya.
-
Bagaimana rute iringan Anies-Cak Imin ke KPU? '(Kenapa tadi lewat Teuku Umar) itu BAJA yang mengatur semuanya, kita hanya ikut,' kata Cak Imin kepada wartawan di KPU, Jakarta, Kamis (19/10).
-
Kenapa Cak Imin dilema soal Pilkada Jakarta? Saya sejak keputusan banyak yang harus diambil, dilemanya saya tidak ikut-ikut, saya serahkan ke Desk Pilkada,' kata Cak Imin kepada wartawan di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (21/7).
Menurut Hendri, terkait promosi Cak Imin tersebut tak akan menjadi sia-sia apabila nantinya Cak Imin gagal maju menjadi cawapres. Sebab, imbasnya PKB akan mendapat popularitas di balik promosi cawapres tersebut. Maka, ibaratnya promosi itu seperti 'sambil menyelam minum air'.
"Minimal kalau dia (Cak Imin) enggak dipilih Jokowi, partainya naik. Lebih populer," ujarnya.
Dihubungi merdeka.com terpisah, Ketua Desk Pilkada Daniel Johan mengaku Cak Imin dikaitkan menjadi cawapres awalnya atas permintaan masyarakat.
"PKB sangat amat berterima kasih dengan masyarakat 'grassroot mas', karena itu semua murni gerakan masyarakat," kata Daniel.
Gerakan dari masyarakat tersebut, kata Daniel, disambut oleh internal partai. Dia menyebutkan aspirasi masyarakat di daerah ditangkap oleh Dewan Pengurus Cabang (DPC) untuk mendorong Cak Imin menjadi Cawapres di 2019.
"Kemudian juga disambut dan mendorong semangat struktur DPC dan ranting untuk bergerak lebih intens dengan masyarakat," kata Daniel.
Cak Imin memang dianggap tak akan mudah begitu saja menjadi cawapres. Apalagi, jika dia ingin menjadi pendamping calon terkuat pada Pilpres 2019 mendatang yaitu Joko Widodo (Jokowi). Hendri Satrio menilai banyak sekali tokoh yang memiliki peluang untuk menjadi pendamping Jokowi.
Dia menyebutkan ada nama mantan pimpinan KPK Abraham Samad, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala BIN Jenderal Pol Budi Gunawan, Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) hingga nama Menko PMK Puan Maharani menjadi kandidat wakil Jokowi maupun yang diusulkan oleh partai politik maupun pihak tertentu.
"Yang mau jadi wakilnya Jokowi itu lebih ngantre daripada kompetitor," ujarnya.
Director Survei & Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara memprediksi pada Pilpres 2019 mendatang akan kembali terjadi duel antara Jokowi dan Prabowo Subianto atau mengulang Pilpres 2014.
Igor memprediksi, jika tokoh lama di Pilpres 2014 (Jokowi vs Prabowo) kembali berkompetisi, maka posisi pendamping Presiden (Cawapres) adalah yang paling krusial dan signifikan. Tentu tidak menutup kemungkinan munculnya atau dimunculkannya figur baru sesuai momentum.
"Terutama jika terjadi perpecahan koalisi parpol di pemerintahan," ujarnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin berorasi politik di kampanye akbar di Stadion JIS
Baca SelengkapnyaCak Imin meminta rakyat yang menilai atas sikap Jokowi di Pilpres
Baca SelengkapnyaCak Imin menceritakan kembali tentang perjodohan antara dirinya dengan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaPantun Cak Imin saat pengundian nomor urut Capres Cawapres berujung laporan ke Bawaslu
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan hasil survei elektabilitas internalnya memperlihatkan ada kenaikan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaBermula ketika salah seorang pengemudi ojol bercerita kepada Anies dan Imin.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN buka suara soal buka suara soal berbagai macam hasil survei-survei jelang debat Capres-Cawapres.
Baca SelengkapnyaSurvei Polmark yang dipimpin Eep Saefulloh menunjukkan AMIN menang.
Baca SelengkapnyaKedekatan PKB dengan PDIP tak bisa dilihat sebatas isapan jempol belaka.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengaku didorong Jusuf Kalla duet dengan Anies saat berkumpul di Masjid Istiqlal 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaSemuanya telah menyampaikan akan membantunya untuk masalah spiritualitas.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan, temannya beralih dukungan ke pihak lain lantaran telah diiming-imingi sesuatu.
Baca Selengkapnya