Januari 2019, Demokrat Tancap Gas Kampanyekan Prabowo-Sandiaga
Merdeka.com - Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menjelaskan, sampai saat ini partainya masih fokus kampanye Pileg dari pada kampanye Pilpres 2019. Dia mengatakan, awal bulan Januari Demokrat baru tancap gas mengkampanyekan Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.
"Jadi kita mengkampanyekan Prabowo-Sandi itu nomor dua. Sekarang nomor satu sekarang partai dulu, nanti kemudian Januari ke sana itu baru kita merubah lagi strateginya," katanya saat dihubungi merdeka.com, Jumat (9/11).
Ferdinand menyebut, Demokrat saat ini fokus kampanye Pileg untuk memperkuat partai. Namun dalam kampanye Pileg, Demokrat sembari menyerap aspirasi dari masyarakat apakah ingin mengganti kepemimpinan nasional atau tidak.
-
Apa yang sedang dilakukan PDI Perjuangan terkait pilkada 2024? Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
-
Apa tugas khusus Prabowo untuk Demokrat? AHY mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
-
Bagaimana Demokrat akan membantu Prabowo? Nantinya, kata Waketum Gerindra, Demokrat akan memberikan masukan dan catatan terhadap program pemerintahan Jokowi. 'Prabowo sudah menyatakan keyakinannya untuk melanjutkan banyak sekali program-program Pak Jokowi yang sangat baik. Dan tentu Partai Demokrat pada saatnya akan memberikan masukan-masukan juga dan catatan-catatannya.'
-
Apa doktrin Partai Demokrat? Dalam anggaran dasar Partai Demokrat pada pasal 4, doktrin tri pakca gatra praja mengandung arti adanya tiga kehendak kuat atau tiga ketetapan atau tiga ketetapan hati dalam mebangun bangsa dan negara, yang diwujudkan ke dalam trilogi partai demokrasi, kesejahteraan, dan keamanan serta tiga wawasan partai yakni nasionalisme, humanisme, dan pluralisme.
"Dalam penguatan pileg itu kita juga akan mengkampanyekan Prabowo-Sandi, karena kita kan harus mengetahui betul dimana (daerah) kita yang bisa teriak Prabowo, dimana kita bisa teriak Sandi, dimana kita tidak bisa teriak," ujarnya.
Ferdinand tak khawatir jika sekarang belum 'full speed' kampanye Pilpres, Prabowo-Sandi bisa kalah. Menurutnya ini bagian dari strategi Demokrat supaya suara Pileg positif dan bisa memenangkan Pilpres.
Demokrat juga ingin menguatkan akar rumput dulu untuk bekal mengkampanyekan total Prabowo-Sandi di Januari nanti. Partai berlogo bintang mercy tersebut masih memetakan mana suara akar rumput yang nyaring memilih Prabowo-Sandi.
"Tidak ada gunanya terus teriak-teriak terus di depan, kita perkuat grassroot dulu, perkuat akar dulu, karena sehingga kalau akar sudah kuat di bawah nanti kan tinggal komando kita begini kita begitu kan jalan semua," ucapnya.
Saat ini, Demokrat ingin fokus memetakan suara di Pulau Jawa untuk mengetahui mana daerah yang potensial mendukung Prabowo-Sandi. Ferdinand bercerita saat berkunjung ke Jawa Tengah yang mana suara rival capres Prabowo yakni Joko Widodo masih kuat di kandang banteng atau provinsi yang didominasi PDIP.
Partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut tak ingin mengkampanyekan Prabowo-Sandi dengan percuma. Menurutnya sia-sia bila saat ini menggaungkan nama Prabowo-Sandi di daerah yang didominasi lawan. Hasil survei di Jawa Tengah, kata dia, juga masih sama dengan Pilkada 2018 lalu antara kepala daerah kubu Jokowi dan Prabowo.
"Ternyata di sana itu boleh kita katakan memang masih unggul Jokowi. Tetapi sudah tidak begitu signifikan ya, karena sebagian juga masyarakat di situ menginginkan pergantian kepemimpinan nasional dan ada sekelompok juga pokoknya tidak ada alasan tidak ada angin, tidak ada hujan ya harus Jokowi," tuturnya.
"Tapi untuk sebagian menyadari, (masyarakat) kita ini hidupnya makin susah, ingin ganti presiden gitu lah, nah itu kan kita petakan semua, kita petakan sehingga punya mapping resmi, mapping yang betul betul akurat mana yang harus kita garap habis habisan, mana yang kita tidak usah menghabiskan energi," tambah Ferdinand.
Dia membantah bila partai Demokrat mendukung Prabowo-Sandi sebagai cara untuk memenuhi syarat ikut Pemilu 2019, sehingga terkesan 'ogah ogahan' memenangkan Prabowo-Sandi. Dia menerangkan, strategi kampanye Demokrat hanya berbeda supaya target Pileg dan Pilpres tercapai.
"Itu kan anggapan mengada ngada itu, gak ada seperti itu kita ini kan bekerja dengan cara yang kita mengerti, kita anggap bisa memenangkan pertarungan ini, sudahlah masa kita berpolitik sehina itu gak begitulah, kita ini kan manusia manusia yang konsisten antara perbuatan dan ucapan," tegasnya.
"Kita menata pola kampanye nya, strategi kampanye nya, bagaimana supaya dua target ini tercapai Pileg dapet, Pilpres juga kita menangkan ngapain kami mengkampanyekan Prabowo kalo nanti (suara) partai (Demokrat) hilang kan begitu, jadi kita meramunya stategi taktis nya itu supaya dua duanya dapat, dapat di Pileg nya dapat di Pilpres nya," tambah Ferdinand.
Dia menambahkan, suara Prabowo-Sandi unggul di Jawa Barat dan masih keok di Jawa Tengah. Sementara untuk Jawa Timur masih imbang. Demokrat bakal borong suara habis habisan di Jawa Timur untuk Pileg dan Pilpres. Setelah Jawa sudah di petakan, baru kampanye keluar ke daerah lain.
"Jadi peta kekuatannya masih sangat sangat sama ya, kita fokus dulu ke Jawa ini semua supaya ada perubahan sedikit, terutama Jawa Timur, kita mau garap Jawa Timur, supaya Jawa Timur ini kita bisa unggul," paparnya.
Di pulau Jawa, Ferdinand tak ingin membongkar dimana wilayah yang suaranya positif untuk Prabowo-Sandi. Itu rahasia dapur untuk tancap gas kampanye Pilpres Januari nanti. Demokrat belum bisa mengungkapkan target akurat suara untuk hari pemilihan presiden April 2019 nanti. Untuk Pileg, Demokrat belum punya target. Sebab suara yang saat ini di Parlemen masih cukup bagus.
"Kita masih tahap konsolidasi penuh ke bawah ya jadi kita belum bisa mengatakan Demokrat menyumbang sekian suara (ke Prabowo-Sandi), kita akan meyakini setelah keliling dulu, baru nanti tahun depan baru kita bisa seperti apa, kalo sekarang ini belum," ucap Ferdinand.
Lebih lanjut, dia menambahkan, SBY juga turun ke bawah untuk menyerap aspirasi masyarakat apakah ingin ganti presiden atau tidak dengan cara halus. SBY enggan blak blakan supaya masyarakat dukung Prabowo-Sandi.
"Kita tidak datang pilih Prabowo begitu kita kampanye, kita tanya dulu apa yang mereka inginkan sekarang kepemimpinan pak Jokowi gimana, apakah sudah membaik, baru menjawab oh tidak pak, ingin ganti presiden, nah yaudah kita ini koalisi dengan Prabowo, dukung prabowo ya, jadi sejalan, gitu cara kita mendengar dulu masyarakat nya, kita tidak mau dateng langsung teriak teriak pilih Prabowo, kita tanya dulu," tutupnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai Demokrat menggelar kampanye akbar di Stadion Gajayana, Malang, Jawa Timur pada Kamis, 1 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo memberi salam hormat saat tiba di acara Rapimnas Demokrat yang dibalas AHY.
Baca SelengkapnyaPPP membuka pintu supaya Demokrat ikut mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Baca SelengkapnyaSelama mengusung calon pemimpin yang berasal dari rakyat, PDI Perjuangan tidak gentar sedikitpun.
Baca SelengkapnyaPKB mendukung partai manapun yang berkeinginan untuk bekerja sama di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaArsjad menerima ormas ini dengan senang hati karena sekarang bisa bersama-sama bergotong royong memenangkan Ganjar-Mahfud.
Baca Selengkapnya"Kita melihat sekarang justru koalisi kita yang memberi tempat yang sangat luas untuk pemimpin-pemimpin muda," kata Prabowo.
Baca Selengkapnya"Dekatkan diri kepada rakyat dan selalu berhati-hati menjaga ritme perjuangan kita," kata Dasco.
Baca SelengkapnyaKetum Partai Demokrat AHY menceritakan perjuangan partainya memenangkan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJajaran elite Gerindra yang datang di antaranya Prasetyo Hadi, Sugiono, Budi Djiwandono, hingga Andre Rosiade.
Baca Selengkapnya