Jawab Kabar Pindah ke Golkar Demi Cawapres, Ini Kata Gibran
Gibran mengiyakan saat ditanyakan apakah tetap di PDI Perjuangan.
Gibran mengaku kaget dengan kabar yang muncul.
Jawab Kabar Pindah ke Golkar Demi Cawapres, Ini Kata Gibran
Berembus kabar Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka segera bergabung ke Partai Golkar demi memuluskan langkah menjadi bakal calon Wakil Presiden Prabowo Subianto. Putra sulung Presiden Joko Widodo itu mengaku kaget dengan kabar yang sampai ke telinganya.
Seperti diketahui, putusan MK berbunyi calon presiden dan calon wakil presiden tidak perlu berusia minimal 40 tahun dengan syarat berpengalaman menjadi kepala daerah, membuka peluang bagi Gibran maju cawapres.
"Hah siapa yang bilang. Tanya di Jakarta, tanya yang bikin isu," ujar Gibran di Balai Kota Solo, Selasa (17/10).
Disinggung apakah dirinya menerima tawaran untuk menjadi cawapres dari Golkar, Gibran tak memberikan jawaban lugas.
"Siapa yang bilang," tanya Gibran.
Meski selama ini berkomunikasi baik dengan Golkar, Gibran memastikan sejauh ini tidak ada tawaran untuk cawapres.
"Kalau komunikasi ya komunikasi, tapi tidak untuk yang ini tadi. Saya tetap jaga silaturahmi dengan siapapun," ujar Gibran.
Mengaku Tetap di PDIP
Gibran mengiyakan saat ditanyakan apakah tetap di PDI Perjuangan. Namun saat ditanyakan ketidakhadirannya pada peresmian kantor DPC PDIP, Gibran berkilah.
"Ya (tetap di PDI Perjuangan). Kemarin saya rapat di Palang Joglo," kata Gibran berkilah.
Gibran mengaku sudah berpamitan dengan Ketua DPC PDIP FX Hadi Rudyatmo. Ditambahkan Gibran, di saat bersamaan juga ada kunjungan Dirjen dari Jakarta.
"Sudah pamit pak Ketua DPC. Kemarin pak dirjen kan ke sini, ada permasalahan, ada OTT. Itu saya selesaikan dulu. Saya sudah izin. Itu nggih," ungkapnya.
Untuk DPP, Gibran mengaku baru akan melakukan klarifikasi besok.
"Saya datang terus, rakernas, rakerda, memang karena pas jam kerja aja. Ada hal-hal urgent yang tidak bisa saya tinggal. Coba bayangke palang joglo timeline tidak sesuai, kan yang repot warga. Karena saya sudah menyita waktunya warga, menutup jalannya warga," katanya.
Gibran menegaskan, Proyek simpang Joglo harus benar-benar dijaga. Karena merupakan proyek strategis yang melibatkan banyak orang, provinsi serta dua kementerian.
"Ini proyek penting, harus saya jaga sekali, zaya sudah izin. Kalau saya ada salah, saya mohon maaf, tapi saya merasa ada pekerjaan urgen yang harus saya selesaikan. Kalau tidak timelinenya meleset. Kalau timelinenya meleset itu nanti selesainya 2025 sampai 2026," terangnya.
Gibran yakin warga Joglo, Kadipiro, dan Mojosongo tidak ingin hal tersebut terjadi.
"Sehingga kalau di jam kerja konsern saya ya masalah pekerjaan dulu. Dan mohon maaf untuk proyek kemarin tidak bisa saya tinggal rapatnya, pak dirjen langsung yang datang ke sini. Temen temen tahu semua, kepala balainya kena OTT," tutupnya.